3 Perwakilan TPID Kaltim Perkuat Pengendalian Inflasi Lewat Sinergi Daerah dan Langkah Strategis

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Upaya pengendalian inflasi di wilayah Kalimantan Timur terus diperkuat. Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dan Kabupaten Paser bersepakat meningkatkan sinergi melalui kolaborasi lintas daerah, penguatan distribusi pangan, dan inovasi kebijakan lokal.

Kesepakatan ini ditegaskan dalam penandatanganan Komitmen Bersama saat pelaksanaan Rapat Koordinasi High Level Meeting (HLM), Kamis (26/6/2025).

Adapun bentuk konkret kerja sama tersebut meliputi pelaksanaan rutin Operasi Pasar dan Gerakan Pangan Murah (GPM) hingga ke tingkat kecamatan. Kegiatan ini melibatkan distributor, pelaku usaha, serta kelompok tani lokal untuk memperkuat stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok.

Selain itu, menurutnya, penguatan Kerja Sama Antar Daerah (KAD) juga perlu dilakukan dengan memaksimalkan peran Perumda dan pelaku usaha dalam menjaga stok pangan, dimulai triwulan III tahun 2025.

"TPID Kota Balikpapan dan Kabupaten Paser juga mendorong optimalisasi pelaksanaan KAD untuk memaksimalkan ketersediaan stok. Sehingga perlu dilakukan penguatan Perumda/BUMD daerah agar dapat menjalankan peran BUMD Pangan dan dapat mendukung KAD secara optimal," ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Robi Ariadi, Kamis (26/6/2025).

Baca juga: Satgas PASTI Blokir Ribuan Pinjol dan Investasi Ilegal, OJK Kaltim Imbau Warga Waspadai Modus AI

Selain itu, disepakati pula penetapan Roadmap Pengendalian Inflasi Daerah 2025–2027, yang akan menjadi pedoman daerah dalam pengendalian inflasi berbasis inovasi program, integrasi lintas OPD, serta dukungan fiskal yang berkelanjutan.

"Semoga apa yang telah menjadi Komitmen Bersama, menjadi ikhtiar kita bersama dalam upaya pengendalian inflasi di Kota Balikpapan, Kab. Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser," jelasnya.

Robi juga membeberkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprakirakan akan membaik pada Semester II 2025. Sehingga, Bank Indonesia akan memprakirakan pertumbuhan ekonomi nasional 2025 berada dalam kisaran 4,6 persen hingga 5,4 persen.

Dengan begitu, menurutnya pertumbuhan ekonomi Kota Balikpapan, Kabupaten PPU, dan Kabupaten Paser tetap tumbuh tinggi di tengah melambatnya kinerja ekonomi Kaltim pada triwulan I tahun 2025.

"Inflasi Kota Balikpapan telah mendekati batas bawah sasaran inflasi nasional sebesar 1,5 persen. Sementara itu, inflasi Kabupaten PPU juga telah mendekati sasaran inflasi nasional sebesar 2,5 persen," ungkapnya. 

Baca juga: TPID Balikpapan Pastikan Stok 11 Bahan Pokok Aman Jelang Lebaran 2025

Beberapa program dalam Roadmap Pengendalian Inflasi 2025–2027 sudah mulai berjalan. Salah satunya, Perumda Prima Jaya Taka telah menawarkan harga telur ayam sesuai Harga Pokok Produksi (HPP), sehingga memberikan jaminan harga paling rendah di pasar.

Di sisi lain, Perumda Manuntung Sukses tengah mempercepat realisasi kerja sama logistik. Apabila pengiriman langsung dari gudang belum dapat dilakukan, maka akan diberlakukan skema alternatif berupa pengambilan langsung oleh pembeli dari gudang penyedia.

"Selanjutnya penerbitan PO oleh Perumda Manuntung Sukses dapat dilakukan setelah harga pengiriman disepakati, sebagai penanda dimulainya realisasi kerja sama antar kedua Perumda tersebut," pungkasnya. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.