Berita Samarinda Terkini

Gandeng Kukar Bangun Kolam Retensi, Cara Walikota Andi Harun Atasi Banjir di Samarinda

Pemerintah Kota Samarinda akan bekerja sama dengan Pemkab Kutai Kartanegara untuk membangun kolam retensi untuk atasi banjir

TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI
KOLAM RETENSI -  Walikota Samarinda Andi Harun,Senin (23/6/2025). Ia   menegaskan pentingnya pendekatan lintas daerah dalam mengatasi banjir kiriman, yang salah satunya berasal dari kawasan hulu di perbatasan Kukar. (TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA — Pemerintah Kota Samarinda berkomitmen menyusun strategi holistik dalam penanggulangan banjir.

Selain menggarap aspek teknis drainase dan sedimentasi, Walikota Samarinda Andi Harun mengungkapkan rencana strategis untuk membangun kerja sama lintas daerah, khususnya dengan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), dalam pembangunan kolam retensi di wilayah perbatasan.

“Saya juga mungkin akan berusaha untuk melakukan komunikasi. Tentu kami berharap juga DPRD Kota bisa kami ajak untuk bersilaturahim dengan Bupati Kukar dan Wakil Bupati Kukar terpilih. Syukur-syukur bisa juga bertemu dengan DPRD Kukar untuk melakukan kerja sama penanggulangan banjir terutama di daerah utara,” jelasnya.

Andi Harun menyebut, daerah perbatasan seperti Sungai Siring menjadi titik penting karena menjadi jalur limpasan air dari wilayah Kukar ke Samarinda.

Baca juga: Cerita Warga Korban Banjir di Samarinda, Sebulan 2 Kali Kebanjiran, Waspadai Ular dan Maling

Oleh karena itu, pembangunan kolam retensi di area setelah APT Pranoto yang masuk dalam wilayah administratif Kukar menjadi solusi yang dipandang sangat potensial untuk mengurangi beban air yang masuk ke Samarinda.

“Kami berharap dengan komunikasi itu, mudah-mudahan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara bisa membangun juga kolam retensi setelah Sungai Siring pada wilayah perbatasan, sehingga air yang masuk ke wilayah Samarinda dapat berkurang.

Dan kami akan serius membuat surat, melakukan komunikasi, mudah-mudahan bisa bertemu dan bisa bersama-sama bisa untuk kita melakukan penguatan terhadap upaya penanggulangan banjir di Kota Samarinda terutama air yang berasal dari luar Samarinda, perbatasan Kukar,” paparnya.

Samarinda sendiri saat ini sedang membangun kolam retensi di kawasan Pampang, Sungai Siring, sebagai upaya pengendalian banjir dari wilayah utara.

Andi Harun optimis, jika Kukar juga turut membangun kolam serupa, maka dampaknya terhadap pengurangan limpasan air akan sangat signifikan.

“Insya Allah dampaknya cukup signifikan dan sangat signifikan dalam mengurangi beban air yang masuk di Kota Samarinda,” lanjutnya.

Rencana kerja sama ini menjadi bagian dari pendekatan multi-lapis yang tengah disusun Pemkot Samarinda.

Selain strategi jangka panjang tersebut, Andi Harun juga memaparkan bahwa pihaknya telah memetakan hingga belasan titik genangan baru yang muncul dalam dua bulan terakhir, meski sebelumnya wilayah-wilayah tersebut sempat relatif bebas genangan selama tiga tahun terakhir.

Untuk wilayah yang belum memiliki anggaran, Pemkot mengambil pendekatan darurat berupa pembukaan aliran air secara alami agar tidak menimbulkan genangan lebih parah.

Langkah ini dilakukan sembari menunggu pembangunan sistem drainase permanen pada 2026.

Andi Harun menekankan bahwa pihaknya tidak akan membiarkan absennya anggaran menjadi alasan untuk tidak bertindak. 

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved