Berita Viral
6 Poin Hasil Autopsi Juliana Marins, Perkiraan Waktu Meninggal hingga Luka Parah di Dada dan Perut
Enam poin hasil autopsi Juliana Marins pendaki asal Brasil yang jatuh di Rinjani, perkiraan waktu meninggal hingga luka parah di dada dan perut.
“Gunung Rinjani sangat ekstrem, topografinya sangat curam, dan cuacanya setiap saat berubah-ubah. Ini yang menghambat terjadinya evakuasi,” jelasnya, dikutip dari Kompas.com.
Emi Freezer selaku Kasubdit RPDO (Pengarahan dan Pengendalian Operasi) Bencana dan Kondisi Membahayakan Manusia (KMM) Basarnas mengatakan, tidak semua evakuasi korban kecelakaan gunung bisa menggunakan helikopter.
"Penggunaan heli tergantung pada kondisi medan, cuaca, serta karakteristik lokasi dan teknis penerbangan," kata Emi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (26/6/2025).
Emi menjelaskan lokasi korban berada di jurang yang curam dan tidak memiliki ruang yang cukup untuk manuver helikopter, baik untuk mendarat ataupun menggantung di udara.
Kemudian ada potensi terjadinya angin vertikal dan turbulensi di area gunung tinggi, di mana ini sangat berbahaya karena bisa menyebabkan helikopter kehilangan daya angkat dan berisiko jatuh.
Kendala lainnya adalah cuaca buruk yang bisa mempengaruhi jarak pandang, juga debu vulkanik dan batuan di sekitar lokasi yang bisa teraduk oleh baling-baling helikopter dan membahayakan personel di area bawah. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan Tribun-Bali.com dengan judul RSUD Bali Mandara Ungkap Penyebab Kematian Juliana Marins: Bukan Hipotermia, Tapi Kekerasan Tumpul,
Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.