Sutradara Squid Game 3 Bongkar Alasan Pengorbanan Seong Gi Hun di Musim Terakhir

Sepanjang permainan, Seong Gi Hun melindungi bayi itu dari pemain lain. Termasuk ketika ayah sang bayi, Myung Gi (diperankan Im Siwan) alias pemain 333 mencoba membunuhnya. 

“Jika saya harus menggambarkan tujuan akhir Myung Gi, itu adalah 'mengambil uang sebanyak yang dia bisa,'" ungkap Im Siwan. “Dia meminta terlalu banyak, dan itu karena keserakahannya.” 

Gi Hun memang berhasil melindungi bayi ini dari kekerasan selama dua babak pertama ronde tersebut.

Namun, situasi menjadi lebih rumit tatkala Gi Hun, Myung Gi dan bayi tersebut menjadi satu-satunya yang tersisa.

Tak dapat dibendung lagi, Gi Hun dan Myung Gi langsung terlibat perkelahian yang berubah menjadi pertarungan pisau yang menegangkan. 

Myung Gi ngin menghabisi bayi itu dan mengambil hadiah itu untuk dirinya sendiri. Sementara Gi Hun dengan gigih menggagalkan Myung Gi dan melindungi bayi itu. 

Kedua pria ini bahkan jatuh dari menara ketiga. Gi Hun menjaga mereka tetap hidup, memegang tepi menara dengan satu tangan dan jaket yang terhubung ke Myung Gi dengan tangan lainnya.

Baca juga: Squid Game 3: Sinopsis, Jam Tayang, Episode dan Daftar Pemain

Sayang, jaket tersebut itu robek dan Myung Gi jatuh hingga tewas. 

Di tengah semua ketegangan ini, tak ada yang ingat untuk menekan tombol dan memulai ronde, sehingga kematian Myung Gi tidak dihitung. Lantas, semuanya bergantung pada Gi Hun dan bayinya. 

Membahas Pilihan Terakhir Seong Gi Hun

Sebenarnya, Seong Gi Hun memiliki tiga pilihan. Dia bisa menekan tombol dan membunuh bayi itu, membuatnya menjadi pemenang Squid Game kedua kali dengan penyesalan yang lebih mendalam. 

Dia bisa tidak melakukan apa-apa dan mengutuk dirinya sendiri dan bayi itu melalui ketidakaktifannya. 

Atau, ia bisa menekan tombol lalu mengakhiri hidupnya sendiri dan membiarkan bayi itu hidup dan menang.

Pada akhirnya, Seong Gi Hun memutuskan untuk mengambil pilihan ketiga. 

Di saat-saat terakhirnya, Gi Hun memberikan pidato yang berapi-api kepada Front Man dan para VIP yang menyaksikan.

Dia mengingatkan mereka bahwa para pemain bukanlah "kuda," tetapi manusia.