Pengunjung Beras Basah Bontang Meninggal

Winardi Desak Pemkot Bontang Sediakan Ambulans Laut di Pulau Beras Basah Usai Wisatawan Meninggal

Insiden meninggalnya wisatawan asal Balikpapan di Pulau Beras Basah, Sabtu (28/6/2025), menuai sorotan dari DPRD Kota Bontang, Kalimantan Timur.

HO/PRIBADI
SEDIAKAN AMBULANS LAUT - Wakil Ketua Komisi B, Winardi. Ia mendorong pemerintah segera menyediakan ambulans laut yang standby di kawasan Pulau Beras Basah, terutama di akhir pekan atau hari libur, demi mengantisipasi kejadian serupa terulang. (HO/PRIBADI) 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG — Insiden meninggalnya wisatawan asal Balikpapan di Pulau Beras Basah, Sabtu (28/6/2025), menuai sorotan dari DPRD Kota Bontang, Kalimantan Timur.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Bontang, Winardi, mendorong pemerintah segera menyediakan ambulans laut yang standby di kawasan Pulau Beras Basah, terutama di akhir pekan atau hari libur, demi mengantisipasi kejadian serupa terulang.

Diketahui, wisatawan bernama Sri Wahyuningsih (62) meninggal dunia setelah sebelumnya tercebur ke laut saat menaiki wahana banana boat di Pulau Beras Basah

Dalam permainan wahana tersebut, peserta sengaja dibuat jatuh ke air. 

Baca juga: Wisatawan Meninggal di Pulau Beras Basah, Asosiasi Kapal Wisata Bontang Angkat Suara

Namun, korban diduga punya riwayat penyakit jantung, yang membuatnya syok dan tak sadarkan diri.

Sri, dievakuasi dalam kondisi lemas dan dibawa menggunakan speedboat menuju dermaga Tanjung Laut, sebelum akhirnya dirujuk ke RS Amelia Bontang dengan mobil BPBD. 

Sayangnya, nyawa korban tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit sekitar pukul 12.30 Wita.

Menanggapi hal itu, Winardi menegaskan sudah semestinya Pulau Beras Basah sebagai destinasi wisata favorit warga Bontang dan luar kota memiliki fasilitas penunjang keselamatan yang memadai.

Baca juga: Wisatawan Asal Balikpapan Meninggal saat Bermain Banana Boat di Pulau Beras Basah Bontang

“Bagaimanapun Beras Basah ini ikon wisata Bontang, sudah seharusnya pemerintah menyiapkan ambulans laut yang standby setiap akhir pekan. Jangan sampai nanti ada lagi pengunjung yang meninggal, tapi tidak tertangani dengan cepat,” ujarnya kepada TribunKaltim.co, Minggu (29/6/2025).

Ia menegaskan, keberadaan ambulans laut akan sangat membantu penanganan darurat di pulau tersebut, mengingat lokasinya yang relatif jauh dari fasilitas kesehatan.

“Kalau ada kejadian darurat seperti kemarin, minimal bisa segera dievakuasi dengan peralatan medis memadai, bukan sekadar mobil darurat,” tegasnya.

Winardi juga berharap pemerintah bersama instansi terkait melakukan evaluasi menyeluruh terhadap standar keamanan di Pulau Beras Basah, termasuk memastikan penyedia wahana air mematuhi prosedur keselamatan bagi wisatawan.

Baca juga: Penyebab Wisatawan Pulau Beras Basah Bontang Meninggal, Diduga Ada Tali Wahana Putus

“Kita tidak mau wisatawan takut datang ke Beras Basah hanya karena persoalan keselamatan yang terabaikan. Harus ada edukasi ke operator wahana, SOP yang jelas, dan pengawasan rutin,” pungkasnya.

Sementara itu, TribunKaltim.co berupaya menghubungi Kabid Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Bontang Muhammad Ihsan.

Namun, pesan dan panggilan telepon ke nomor pribadinya tidak mendapatkan tanggapan hingga berita ini terbit. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved