Berita Samarinda Terkini

Pemkot Samarinda Bangun Ulang Kawasan Kumuh 2,5 Hektare di Tiga Kelurahan Samarinda Seberang

Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda tengah menyiapkan terobosan besar dalam penanganan kawasan kumuh melalui pendekatan yang lebih komprehensif

Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI
KAMPUNG KUMUH SAMARINDA - Walikota Samarinda Andi Harun bersama jajaran Pemkot saat mengunjungi kawasan Kampung Tenun, lokasi awal program konsolidasi tanah dan bangunan yang menyasar kawasan kumuh, Senin (30/6/2025). Kata Andi Harun, pendekatan ini sebagai pendekatan komunitas berbasis partisipasi, di mana keinginan dan aspirasi warga menjadi bagian dari desain kawasan baru yang akan divisualisasikan oleh tim ahli. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda tengah menyiapkan terobosan besar dalam penanganan kawasan kumuh melalui pendekatan yang lebih komprehensif dan berkelanjutan di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur

Skema ini dikenal sebagai program konsolidasi tanah dan bangunan, yang akan dimulai dari tiga kelurahan di wilayah Kecamatan Samarinda Seberang.

Berbeda dengan program bedah rumah yang selama ini hanya menyasar unit bangunan secara individu, konsolidasi tanah menyasar seluruh aspek penataan kawasan permukiman, termasuk infrastruktur dasar, sirkulasi udara, hingga ruang publik. 

Tiga lokasi awal yang ditetapkan sebagai pilot project di antaranya Kelurahan Masjid (1,2 hektare), Kelurahan Tenun (0,7 hektare), dan Kelurahan Baqa (0,6 hektare). 

Baca juga: 2 Program Strategis Walikota Samarinda Andi Harun, Soroti Bedah Rumah demi Menata Area Kumuh

Ketiganya saat ini masih tergolong dalam kawasan kumuh dari total 26 hektare yang tersebar di sepuluh kecamatan.

Sekretaris Disperkim Cecep Herly melalui Plt Kepala Bidang Permukiman Disperkim, Riski Aprilian menyebut bahwa konsolidasi tanah, rumah-rumah di kawasan ini akan dibongkar total dan dibangun ulang dengan penataan yang lebih layak. 

Jalan lingkungan akan diperlebar, rumah tidak layak huni digantikan dengan hunian sehat, dilengkapi akses air bersih, pengelolaan sampah, ruang bermain anak, posyandu, hingga fasilitas umum (fasum) dan ruang terbuka hijau (RTH) yang sebelumnya tidak tersedia.

“Jadi tidak hanya rumah layak saja, tapi juga dilengkapi fasum, RTH, dan akses jalan lingkungan yang tentunya sesuai dengan standar,” katanya.

Sejak April 2025 lalu, studi kelayakan tengah dikerjakan oleh pihaknya dan ditargetkan selesai pada Oktober mendatang.

Hasil studi tersebut akan menjadi dasar pengambilan keputusan oleh Wali Kota sebelum proyek mulai dieksekusi pada 2026 mendatang.

Selain dari sisi teknis, konsolidasi tanah ini dinilai sebagai solusi jangka panjang bagi penyelesaian kawasan kumuh di Kota Tepian. Jika sukses, konsep ini diyakini bisa direplikasi di kawasan lain dengan pendekatan yang sama.

Baca juga: Calon Walikota Samarinda Andi Harun Janji akan Hilangkan Kawasan Kumuh

“Memang tidak semua langsung bisa menerima rumah mereka akan dibongkar, meski tujuannya untuk penataan yang lebih layak. Kami pun terus melakukan pendekatan ke masyarakat dan tokoh setempat agar program ini bisa diterima,” tutup Riski.

Sebelumnya Wali Kota Andi Harun juga telah menegaskan bahwa pelaksanaan program ini tidak bisa dilakukan secara sepihak. Persetujuan dan keterlibatan warga menjadi syarat mutlak.

Walikota Andi Harun bahkan menyebut pendekatan ini sebagai pendekatan komunitas berbasis partisipasi, di mana keinginan dan aspirasi warga menjadi bagian dari desain kawasan baru yang akan divisualisasikan oleh tim ahli.

“Kita dengarkan masyarakat maunya apa, dan tim akan merangkum lalu divisualisasikan ke desain. Mungkin konsepnya mirip seperti Embracing the Sun, hanya saja yang ini fokus pada penataan kawasan permukiman secara menyeluruh. Kalau satu kawasan berhasil, warga lain akan lebih tertarik dan percaya dengan niat baik pemerintah,” kata Walikota Samarinda, Andi Harun. (*)

 

 


 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved