Berita Samarinda Terkini
2 Program Strategis Walikota Samarinda Andi Harun, Soroti Bedah Rumah demi Menata Area Kumuh
Walikota Samarinda, Andi Harun berkomitmen untuk menjalankan program strategis Pemkot Samarinda di Kalimantan Timur
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Walikota Samarinda, Andi Harun berkomitmen untuk menjalankan program strategis Pemkot Samarinda selama lima tahun ke depan.
Kata dia, di tengah dinamika pembangunan perkotaan yang kian kompleks, dirinya akan melangkah lebih jauh dari sekadar mempercantik wajah Kota Samarinda.
Di periode keduanya memimpin Kota Samarinda, Andi Harun tidak hanya menegaskan keberlanjutan program prioritas, tetapi juga berjanji, memperkenalkan pendekatan revolusioner dalam penataan kawasan kumuh melalui program konsolidasi tanah dan bangunan.
Program strategis yang dimaksud Walikota Samarinda, Andi Harun ialah sebagai berikut:
Baca juga: DPRD Samarinda Dorong Penanganan Area Kumuh, Penuhi Air Bersih dan Infrastruktur Jalan
Pertama, adalah pengendalian banjir dan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.
Kedua, penataan kota dan pembangunan ekonomi.
"Namun, yang menjadi sorotan utama adalah evolusi dari program bedah rumah menjadi skema yang lebih komprehensif dan menyentuh aspek kehidupan masyarakat secara menyeluruh," beber Walikota Andi Harun.
Jika sebelumnya Pemkot Samarinda hanya mengalokasikan anggaran untuk merenovasi rumah tidak layak huni secara individual, maka ke depan pendekatannya akan menyasar seluruh kawasan secara holistik.
Baca juga: Calon Walikota Samarinda Andi Harun Janji akan Hilangkan Kawasan Kumuh
"Mungkin di setiap daerah, seperti kita tiga tahun lalu punya program bedah rumah," teasnya.
"Kita turunkan uang misalnya Rp30 juta untuk satu rumah. Tapi di lima tahun ke depan tidak lagi sekadar bedah rumah, tapi saya beri nama konsolidasi tanah dan bangunan,” ujar Walikota Andi Harun.
Konsep Penataan Kota ala Andi Harun
Menurut Walikota Andi Harun, program ini menyasar kawasan-kawasan padat dan tidak tertata yang selama ini rentan terhadap kebakaran, tindak kriminal, hingga ketimpangan akses ruang publik.
“Kalau bedah rumah, yang berubah hanya rumahnya. Misalnya dalam suatu kawasan kumuh, ada lima rumah yang tidak layak huni, kita bedah rumah, ya sudah selesai begitu saja," ujarnya.

Tapi lingkungannya tidak. Kalau konsolidasi tanah dan bangunan, di setiap kota ada, termasuk di Samarinda yaitu kawasan tertentu yang rumahnya kayu, jalannya sempit, rawan kebakaran, dan bisa menjadi tempat kriminalitas.
"Seperti sarang narkoba. Anak-anak pun tidak punya ruang bermain yang sehat. Sumpek,” urai Walikota Andi Harun.
Dalam program ini, seluruh kawasan akan ditata ulang, rumah-rumah warga akan dibongkar, jaringan jalan dilebarkan, ruang terbuka hijau dan taman bermain anak dibangun, serta seluruh warga dipastikan memiliki rumah permanen dengan sertifikat yang sah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.