Berita Balikpapan Terkini

Harga Tomat di Balikpapan Tembus Rp40 Ribu per Kilo, Warga Kurangi Pembelian

Harga sejumlah bahan pokok di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur mengalami lonjakan tajam. Tentu yang paling mencolok.

Penulis: Siti Zubaidah | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/SITI ZUBAIDAH
HARGA TOMAT BALIKPAPAN - Seorang warga Gunung Sari di Balikpapan, Kalimantan Timur saat membeli kebutuhan pokok di Pasar Klandasan, Selasa (1/7/2025). Harga sejumlah bahan pokok di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur mengalami lonjakan tajam. Tentu yang paling mencolok, harga tomat kini menembus angka Rp40 ribu per kilogram. (TRIBUNKALTIM.CO/SITI ZUBAIDAH) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Harga sejumlah bahan pokok di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur mengalami lonjakan tajam. Tentu yang paling mencolok, harga tomat kini menembus angka Rp40 ribu per kilogram.

Pantauan TribunKaltim.com, kenaikan harga ini mulai terjadi sejak tiga hingga empat hari terakhir dan langsung dikeluhkan pedagang maupun pembeli.

Salah satu pedagang di Pasar Balikpapan, Andika Saputra, mengatakan harga tomat sebelumnya masih di kisaran Rp25 ribu per kilogram. Namun kini melonjak drastis.

“Sudah tiga sampai empat hari ini naik terus. Banyak pembeli yang kaget dan protes,” kata Andika saat ditemui, Senin (30/6/2025).

Baca juga: Harga Tomat di Berau Tembus Rp 30 Ribu Per Kg, Cuaca dan Lahan Beralih Fungsi Jadi Pemicu

Tak hanya tomat, harga bawang merah dan putih juga ikut naik. Bawang merah kini dijual Rp55 ribu per kilogram, dari sebelumnya Rp45 ribu.

Sementara bawang putih tembus Rp60 ribu per kilogram.

Daun sop alias seledri pun tak ketinggalan. Biasanya dijual Rp60 ribu hingga Rp80 ribu per kilogram, kini dibanderol hingga Rp100 ribu per kilogram.

“Tomat paling terasa naiknya. Tapi bawang dan daun sop juga sama. Kena semua,” ucapnya.

Meski begitu, harga minyak goreng dan cabai (lombok) masih cenderung stabil.

“Minyak masih normal, lombok juga belum naik,” tambahnya.

Kenaikan harga ini disebut terjadi secara tiba-tiba. Andika mengaku belum mengetahui penyebab utamanya.

“Kurang tahu juga, tiba-tiba saja naik. Enggak ada kabar-kabar sebelumnya,” ungkapnya.

Baca juga: Awal Tahun 2024 Harga Tomat di Balikpapan Naik Drastis, Tembus Rp 50 Ribu Perkilogram

Akibat lonjakan harga ini, aktivitas jual beli di pasar menjadi lesu. Banyak pembeli yang mengurangi jumlah belanja karena dianggap terlalu mahal.

"Omzet jadi turun. Harapannya harga bisa turun lagi, supaya pembeli ramai,” tutupnya.

Sementara itu, Yulia warga Gunung Sari Ilir menyebutkan mengurangi pembelian, yang biasa beli satu kilogram untuk di rumah, sekarang hanya setengah kilo saja. 

"Belinya dikurangi biasa satu kilo ini setengah kilo aja, pakainya sekali nyambal tiga sampai empat tomat ya cukup dua," ungkapnya. 

Kondisi ini diharapkan segera mendapat perhatian dari pemerintah kota dan dinas terkait agar tidak berlangsung lama dan memberatkan masyarakat. (*) 

 


 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved