Berita Nasional Terkini

Kasus Juliana Marins Jatuh di Gunung Rinjani akan Dibawa ke Pengadilan Internasional? Langkah Brasil

Kasus Juliana Marins yang jatuh di Gunung Rinjani bakal dibawa ke Pengadilan Internasional? Langkah Brasil usai jenazah Juliana Marins tiba di Brasil

Editor: Amalia Husnul A
KOMPAS.COM/KARNIA SEPTIA KUSUMANINGRUM
KEMATIAN JULIANA MARINS - Jenazah Juliana Marins, pendaki asal Brasil tiba di RS Bhayangkara Mataram. Kasus Juliana Marins yang jatuh di Gunung Rinjani bakal dibawa ke Pengadilan Internasional? Langkah Brasil usai jenazah Juliana Marins tiba di Brasil. (KOMPAS.COM/KARNIA SEPTIA KUSUMANINGRUM) 

Kantor Pembela Umum Federal Brasil (DPU) telah meminta Kepolisian Federal (PF) untuk membuka penyelidikan atas kasus kematian Juliana.

Jika ditemukan dugaan kelalaian oleh otoritas Indonesia dalam memberikan bantuan, kasus ini dapat dibawa ke Komisi Hak Asasi Manusia Inter-Amerika (IACHR), sebuah lembaga independen yang berbasis di Washington, DC.

"Kami menunggu laporan [dari pihak berwenang Indonesia], dan begitu laporan itu tiba, kami akan menentukan langkah selanjutnya," kata Taísa.

Ia menegaskan bahwa pihaknya akan mendukung keluarga dalam langkah hukum yang mereka pilih, termasuk kemungkinan menggugat secara internasional jika ditemukan pelanggaran hak asasi manusia.

Apa Itu Komisi Hak Asasi Manusia Inter-Amerika (IACHR)?

IACHR adalah badan otonom di bawah Organisasi Negara-Negara Amerika (OAS) yang didirikan pada tahun 1959.

Misinya adalah melindungi dan mempromosikan hak asasi manusia di negara-negara anggota OAS, termasuk Brasil.

IACHR tidak memiliki wewenang eksekusi seperti pengadilan, tetapi memiliki kekuatan moral dan politik untuk mendesak negara-negara memperbaiki kebijakan atau praktik yang melanggar hak asasi manusia.

Jika IACHR menerima pengaduan dan mengakui adanya pelanggaran, mereka dapat mengeluarkan rekomendasi kepada negara yang bersangkutan.

Meskipun tidak mengikat secara hukum, keputusan IACHR kerap memberikan tekanan diplomatik dan opini publik yang besar.

Bapak Juliana Marins: Anakku Mati Sendirian di Gunung

Juliana, perempuan 26 tahun yang tengah menjalani perjalanan keliling Asia, terjatuh dari tebing setinggi 600 meter di kawasan Gunung Rinjani pada Sabtu, 21 Juni 2025. 

Ia sempat hilang dan baru ditemukan empat hari kemudian oleh tim SAR Indonesia dalam keadaan tak bernyawa.

Kini, Manoel mendesak agar dilakukan autopsi ulang terhadap jasad anaknya dan menyalahkan langsung pemandu pendakian serta pengelola taman nasional atas kelambanan proses penyelamatan yang fatal.

Ayah Juliana: Putri Saya Ditinggal Sendirian, Tak Ada yang Menjaga

Dalam wawancara dengan stasiun TV Brasil Fantástico, Manoel menyebut nama pemandu pendakian, Ali Musthofa, sebagai pihak yang paling bertanggung jawab setelah pengelola taman nasional.

“Menurut saya, pemandunya lalai karena meninggalkan Juliana sendiri selama hampir satu jam hanya untuk merokok,” kata Manoel.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved