Liga Italia

Bedah Isi Kepala Max Allegri, Revolusi AC Milan Bukan Isapan Jempol, Juventus dan Inter Bersiaplah!

Bedah isi kepala Max Allegri. Revolusi AC Milan bukan isapan jempol, Rival AC Milan, Juventus dan Inter Milan wajib bersiap.

CRISTINA QUICLER / AFP
TRANSFER AC MILAN - Massimiliano Allegri. Bedah isi kepala Max Allegri. Revolusi AC Milan bukan isapan jempol, Rival AC Milan, Juventus dan Inter Milan wajib bersiap. (CRISTINA QUICLER / AFP) 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar klub raksasa Liga Italia, AC Milan.

Bedah isi kepala Max Allegri, pelatih baru AC Milan

Revolusi AC Milan bukan isapan jempol.

Rival AC Milan, Juventus dan Inter Milan wajib bersiap dengan kekuatan baru Rossoneri.

Baca juga: AC Milan Datangkan Bintang Kelas Dunia eks Real Madrid, Marco Asensio dapat Lampu Hijau Dilepas PSG

Massimiliano Allegri secara resmi mulai bekerja kembali untuk AC Milan.

Setelah beberapa kali menyambangi Casa Milan untuk menyusun strategi transfer bersama manajemen klub, Massimiliano Allegri secara resmi kembali menginjakkan kaki di Milanello, dan mulai bekerja.

Tepatnya, kembali karena bagi Allegri, tempat ini bukan hal baru.

Suasananya mungkin telah banyak berubah, namun ia tetap memahami atmosfernya.

Dan itulah kekuatan utama yang dimilikinya: pengalaman dan pemahaman mendalam akan AC Milan.

Allegri tahu betul tantangan bermain untuk AC Milan dan tekanan tampil di San Siro.

Dua elemen fundamental ini membutuhkan pemain-pemain berkualitas yang dipilih dengan cermat.

Kehadiran Allegri di saat krusial ini dianggap sebagai jaminan stabilitas dan arah yang jelas.

Ia tengah membangun tim sesuai visinya bersama Direktur Olahraga Igli Tare, mengidentifikasi pemain yang sesuai untuk menyusun skuad seperti yang ia bayangkan.

Dilansir Tribun Kaltim dari La Gazzetta dello Sport, Allegri bukan pelatih yang mau “asal coba”.

Allegri memastikan, kembalinya Ia akan memimpin "Proyek Serius, Bukan Eksperimen" di AC Milan.

Ia tahu siapa yang diinginkannya dan menuntut ketegasan dalam proses perekrutan.

“Nama pertama dan kedua oke, yang ketiga lebih baik dihindari,” begitulah sikap yang melekat padanya.

Baca juga: Update Rekap Bursa Transfer Liga Italia: AC Milan, Inter Milan, Juventus, Napoli Hingga Como

Max dikenal sebagai pelatih yang mampu memaksimalkan potensi setiap pemain, dan reputasinya sebagai sosok yang mengutamakan hasil bukan sekadar mitos "kemenangan tipis" belaka.

Kemenangan tetaplah kemenangan, dan seperti yang ditunjukkan oleh Napoli-nya Antonio Conte musim lalu, pertahanan solid dan permainan efisien tetap jadi kunci.

Dalam hal ini, Allegri tahu betul apa yang harus dilakukan.

Ia tidak menjual mimpi, ia menjual hasil.

Meski tegas, Allegri bukan “sersan besi” dalam artian kaku.

Ia hanya tidak mentoleransi sikap manja dalam ruang ganti.

Musim lalu, AC Milan dirundung banyak konflik internal yang merusak keseimbangan tim.

Di bawah kepemimpinannya, hal semacam itu tidak akan terjadi lagi.

Baca juga: Viral! Goyangan Pacu Jalur Mendunia, AC Milan Hingga PSG tak Mau Ketinggalan Tren

Kehadiran Allegri juga menyoroti kurangnya kepemimpinan dari pelatih sebelumnya seperti Paulo Fonseca dan Sérgio Conceição, yang dinilai gagal membangun hubungan kuat dengan para pemain.

Terlalu banyak pergantian pemain membuat skuad kehilangan arah dan pelatih pun kehilangan kredibilitas.

Sebaliknya, Allegri langsung mengirim sinyal tegas sejak awal: latihan ganda setiap hari.

Musim ini tanpa kompetisi Eropa, satu-satunya target yang realistis dan wajib adalah Scudetto.

Igli Tare, seperti Allegri, juga dikenal sebagai sosok yang tak lunak.

Keduanya diyakini bisa bekerja sama secara harmonis.

Dalam relasi antara direktur olahraga dan pelatih, diskusi memang penting, namun keputusan akhir tetap milik pelatih.

Hingga kini, terlihat jelas bahwa Allegri tidak hanya “ikut arus” dalam urusan transfer, ia berperan aktif dan menentukan.

Kerja sama ini dianggap sebagai proyek “uji kebangkitan” bagi keduanya.

Mereka punya semangat, kemarahan, dan hasrat besar untuk membuktikan diri di level tertinggi.

Untuk membangun kembali skuad yang sempat terpecah belah, langkah pertama adalah memahami para pemain, baik secara personal maupun taktik.

“Taruh mereka di sofa, dan ajak bicara,” begitu kira-kira pendekatan yang dianjurkan.

Baca juga: Allegri Bawa AC Milan Selangkah di Depan Inter dan Juventus, 2 Minggu Kerja Ekstra Menjadi Pembeda

Musim lalu, AC Milan dinilai kehilangan rasa hormat terhadap lambang klub, terhadap pelatih, bahkan terhadap satu sama lain.

Allegri datang untuk memulihkan semua nilai tersebut.

Sementara itu, jika dibandingkan Inter Milan dan Juventus, AC Milan serta Napoli disebut punya keunggulan kecil: mereka memulai perombakan lebih awal.

Dalam konteks sepak bola profesional, dua minggu kerja ekstra bisa menjadi pembeda besar dalam pembentukan tim dan mental juara. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Allegri Bawa AC Milan Selangkah di Depan Inter dan Juventus, 2 Minggu Kerja Ekstra Menjadi Pembeda

Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved