Berita Balikpapan Terkini

BI Balikpapan Catat Transaksi QRIS di Kaltim Tembus 4,5 Juta, Ekosistem Digital Makin Mengakar

Ekosistem pembayaran digital di Kaltim terus menunjukkan pertumbuhan yang positif terlihat dari meningkatnya pengguna QRIS di berbagai sektor

Penulis: Ardiana | Editor: Amelia Mutia Rachmah
TRIBUNKALTIM.CO/ARDIANA
PERTUMBUHAN TRANSAKSI DIGITAL - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Sabtu (5/7/2025). Ekosistem pembayaran digital di Kaltim terus menunjukkan pertumbuhan yang positif terlihat dari meningkatnya pengguna QRIS di berbagai sektor. (TRIBUNKALTIM.CO/ARDIANA) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Ekosistem pembayaran digital di Kalimantan Timur (Kaltim) terus menunjukkan pertumbuhan yang positif. Hal ini terlihat dari meningkatnya transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang kian meluas penggunaannya di berbagai sektor, khususnya di Kota Balikpapan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Balikpapan, Robi Ariadi, mengungkapkan bahwa hingga Mei 2025 jumlah pengguna QRIS di Kaltim telah mencapai 812.502 pengguna. Angka tersebut tumbuh 7,7 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan Mei 2024 yang tercatat sebanyak 754.381 pengguna.

Tak ayal, dari sisi volume transaksi, Balikpapan mengalami lonjakan signifikan. Sepanjang Mei 2025, tercatat 4,5 juta transaksi QRIS, atau meningkat sebesar 128,88 persen (yoy).

"Ekosistem digital di Kota Balikpapan semakin bertumbuh seiring dengan perluasan implementasi pembayaran non tunai di berbagai sektor," ujarnya saat High Level Meeting (HLM) Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) di Balikpapan.

Menurutnya, upaya untuk mendorong elektronifikasi transaksi pemerintah daerah tidak terlepas dari kesiapan ekosistem digital di daerah. Hal ini dapat terus didorong melalui perluasan dan penambahan kanal maupun layanan digital pada masyarakat.

Baca juga: High Level Meeting TPID PPU dengan BI Balikpapan, Wabup Sebut Pengendalian Inflasi

"Sehingga nantinya diharapkan dapat meningkatkan akseptasi sekaligus literasi digital masyarakat," ungkapnya.

Dengan begitu, lanjutnya, pemerintah daerah memiliki peranan penting dalam mendorong dan menavigasi transformasi digital di daerah.

"Namun sinergitas antar setiap elemen dan pemangku kepentingan sangatlah penting untuk dapat mewujudkan ekosistem digital yang berkelanjutan," pungkasnya. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved