Sosok
Sosok Amir Mahmud, Pelajar yang Dikenal Peduli Lingkungan dari Kukar
Amir Mahmud adalah siswa SMA Negeri 2 Muara Badak yang menjadikan organisasi dan pengabdian sosial sebagai bagian dari proses belajarnya.
Penulis: Patrick Vallery Sianturi | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Berangkat dari sebuah desa di pesisir Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, nama Amir Mahmud kini mulai dikenal sebagai penyemangat dan ketekunan bagi generasi muda yang peduli lingkungan, aktif berorganisasi, dan konsisten menorehkan prestasi.
Lahir di Muara Badak pada 1 Juni 2007, Amir Mahmud adalah siswa SMA Negeri 2 Muara Badak yang menjadikan organisasi dan pengabdian sosial sebagai bagian dari proses belajarnya.
Semangatnya untuk terus belajar dan berkembang membawanya aktif di berbagai organisasi, seperti menjadi Ketua Generasi Anti Bullying Provinsi Kalimantan Timur (2025), serta Humas PMI Muara Badak.
Tak hanya itu, ia juga bergabung dalam Green Generation Kukar, dan Indonesian Islamic Astronomy Club (IIAC).
Baca juga: Dari Samboja ke Panggung Dunia, Kisah Dwi Musthofa Menabuh Kendang untuk Warisan Budaya
Salah satu pencapaian yang paling ia syukuri tahun ini adalah terpilih sebagai peserta Jambore Generasi Hijau 2025 yang diselenggarakan oleh Green Generation Indonesia.
"Saya sangat bersyukur bisa menjadi salah satu peserta dalam kegiatan Jambore Generasi Hijau 2025 ini. Tahun sebelumnya, saya pernah mencoba ikut, tapi gagal. Saat itu saya sempat ingin menyerah," ujar Amir Mahmud.
Amir dikenal sebagai sosok yang tak hanya aktif, tapi juga berprestasi.
Ia dinobatkan sebagai Duta Terbaik Putra Duta Pelajar Juara Indonesia 2025, serta terpilih sebagai Duta Siswa Kabupaten Kutai Kartanegara 2025–2026.
Ia juga meraih medali emas dalam Olimpiade Siswa Indonesia bidang Sejarah di tingkat nasional dan National Education Olympiad bidang Astronomi dan Kebumian pada 2024.
"Tapi saya sadar bahwa kegagalan bukanlah alasan untuk berhenti. Saya memilih untuk bangkit dan mencoba ikut ajang lain seperti kegiatan duta dan organisasi lainnya. Dari situ saya belajar, bertumbuh, dan berproses. Alhamdulillah, tahun ini saya mendapat kesempatan itu," tuturnya penuh semangat.
Baca juga: Kisah Konservasi Mangrove di Kampung Karangan Berau Kaltim, Ancaman Perusakan dan Perut Lapar
Tak hanya membangun dirinya sendiri, Amir juga berupaya menjadi inspirasi bagi remaja lainnya, ia rutin membagikan aktivitas positif, edukatif, dan motivasi untuk generasi sebayanya.
"Saya percaya pengalaman itu bukan hanya datang dari dalam kelas, tetapi dari lapangan dan interaksi sosial," tutup Amir. (*)
Sunnu Wahyudi, Purna Paskibraka Nasional asal Kutim yang Kini Jadi Duta Pancasila |
![]() |
---|
Firdan Jo, Anak Muda Dayak Bahau Konsisten Lestarikan Musik Tradisional Sappe |
![]() |
---|
Kisah Dibalik Pot Bunga Motif Solong Lanjong, Karya Masrani Satukan Alam dan Budaya |
![]() |
---|
Bangga dan Haru, Kisah Firda Arrum Paskibraka Berau Kibarkan Merah Putih di Samarinda |
![]() |
---|
Sosok Ipda Wayan Nugraha Jadi Komandan Upacara HUT ke-80 RI di PPU, Ternyata Hanya Sekali Latihan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.