Breaking News

Ibu Kota Negara

Kepala Otorita Basuki Hadimuljono Tegaskan IKN Sudah Steril dari PSK dan Praktik Judi Sabung Ayam

Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono menegaskan kawasan IKN sudah steril dari berbagai penyakit masyarakat seperti pekerja seks komersial (PSK).

Editor: Heriani AM
TRIBUNKALTIM.CO/ZAINUL
PSK DI IKN - Proses pembangunan IKN. Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono menegaskan kawasan IKN sudah steril dari berbagai penyakit masyarakat seperti pekerja seks komersial (PSK) dan praktik judi sabung ayam.  (TRIBUNKALTIM.CO/ZAINUL) 

Sebagian dari mereka bahkan direkrut melalui perantara yang mereka sebut “mami”, yang berperan sebagai koordinator.

Para mami ini mengatur segala kebutuhan, mulai dari tempat tinggal hingga mencarikan pelanggan. 

"Kalau teman-teman saya banyak yang pakai mami, jadi nggak perlu repot.

Semuanya sudah diatur dari awal," tambahnya.

Meski mengakui keuntungan finansial yang besar, para pelaku prostitusi ini juga menyadari risiko  kesehatan yang mengintai.

Mereka mengklaim rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, baik secara mandiri maupun dengan dokter langganan.

"Takut sih sebenarnya, makanya kami jaga kebersihan dan rutin cek ke dokter," tutur salah satu PSK dengan nada serius. 

Sehari Bisa Layani hingga 8 Tamu

Sejumlah pekerja seks komersial (PSK) yang berhasil ditemui secara anonim mengakui bahwa mereka mulai melirik IKN sebagai "lahan baru" karena tingginya permintaan dari kalangan pekerja proyek.

Namun dibalik praktik yang mereka lakukan terselip rasa takut yang terus membayangi

 Lewat media sosial dan aplikasi perpesanan instan, para PSK ini menawarkan layanan seksual dengan sistem booking online, lengkap dengan katalog foto dan tarif.

“Saya datang dari luar kota, awalnya iseng coba buka layanan di sini (IKN). Ternyata banyak yang cari. Dalam sehari bisa tiga sampai lima tamu bahkan delapan tamu kalau lagi ramai,” ujar seorang PSK berinisial M (21), yang telah beroperasi selama tiga bulan terakhir.

Namun, di balik keuntungan finansial yang menggiurkan itu, para PSK ini juga mengaku dibayangi rasa takut terhadap risiko penyakit menular seksual seperti HIV, sifilis, gonore, dan hepatitis.

Kesadaran akan bahaya ini membuat mereka mengambil sejumlah langkah perlindungan secara mandiri.

“Saya selalu mewajibkan tamu pakai kondom. Kalau ada yang maksa tanpa, langsung saya tolak. Ini bukan cuma soal uang, tapi kesehatan kita juga penting makanya saling menjaga aja” kata PSK lainnya berinisial L (20), yang mengaku rutin melakukan pemeriksaan kesehatan setiap dua minggu sekali.

Sebagian besar dari mereka bahkan telah memiliki dokter langganan yang bersedia melakukan pemeriksaan berkala, baik secara pribadi maupun lewat klinik-klinik kesehatan umum di sekitar Penajam Paser Utara dan Balikpapan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved