Ijazah Jokowi

Kasus Ijazah, Said Didu sebut 5 Kebohongan Jokowi dari Identitas hingga Pemilu, Gibran Disinggung

Said Didu menyebut 5 kebohongan Jokowi terkait ijazah palsu, dari identitas hingga Pemilu. Gibran ikut disinggung.

Editor: Amalia Husnul A
YouTube Indonesia Lawyers Club
KEBOHONGAN JOKOWI - Mantan Staf Khusus Menteri ESDM Tahun 2014, Said Didu. Dalam pernyataannya menyoroti kasus ijazah palsu, Said Didu menyebut ada 5 kebohongan Jokowi dan juga orang-orang yang mendukungnya. (YouTube Indonesia Lawyers Club) 

TRIBUNKALTIM.CO - Sejumlah kebohongan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) diungkap Said Didu, Mantan Staf Khusus Menteri ESDM tahun 2014.

Dalam pernyataannya menyoroti kasus ijazah palsu, Said Didu menyebut ada 5 kebohongan Jokowi dan juga orang-orang yang mendukungnya.

Menurut Said Didu, terkait dengan polemik ijazah palsu ini, ada 5 kebohongan yang dilakukan Jokowi dan para pendukungnya, mulai dari identitas hingga Pemilu, bahkan sosok Gibran Rakabuming Raka ikut disebut.

Sosok Gibran, anak sulung Jokowi saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden RI. 

Baca juga: Laporan Jokowi soal Tudingan Ijazah Palsu Naik Penyidikan, Pengacara Roy Suryo Ungkap Kejanggalan

Dilansir dari Kompas TV, dalam konferensi pers di Jakarta, Said Didu mengatakan "Menurut saya ada lima kebohongan yang mau disembunyikan oleh mereka.

Mereka bukan hanya Jokowi."

Konferensi pers Said Didu ini digelar bersama Roy Suryo dan TPUA terkait naiknya status kasus pencemaran nama baik Jokowi di Polda Metro Jaya. 

Said Didu mengungkap, kebohongan pertama adalah soal identitas Jokowi.

"Satu kebohongan identitas diri Jokowi sendiri itu yang dia paling takutkan terbuka. Identitas diri karena kita tahu ceritanya sebenarnya."

"Dan kalau ini terbuka, maka kita tahu siapa yang membentuk Joko Widodo sebenarnya.

Saya pikir publik sudah paham," jelas Said Didu.

Kebohongan kedua, Said Didu menyinggung soal putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka yang kini jadi Wakil Presiden RI.

"Yang kedua adalah kepalsuan. Kepalsuan dan bikin kepalsuan putranya yang menjadi wakil presiden itu juga kalau ini terbuka ini akan terbuka. "

 "Siapa dia sebenarnya dan kepalsuan-kepalsuan terhadap dinasti ini akan akan terbuka semua," ungkapnya.

Kebohongan ketiga, yakni kepalsuan pelaksanaan Pemilu.

Menurut Eks Staf Khusus Menteri ESDM ini, jika kebohongan soal ijazah Jokowi ini terungkap, maka masalah kepalsuan Pemilu juga akan terungkap.

"Yang ketiga adalah kepalsuan pemilu yang sudah dilakukan oleh dia itu juga akan terbuka. Kebohongan-kebohongan itu akan terbuka," terang Said Didu.

Kemudian kebohongan keempat, soal korupsi selama Jokowi menjabat sebagai presiden.

"Yang keempat adalah kebohongan korupsi yang ribuan triliun itu akan terbuka. 

Ribuan triliun korupsi yang terjadi selama rezim Jokowi dulu," jelas Said Didu.

Terakhir, kebohongan kelima terkait kebohongan tukang-tukang survei.

"Yang kelima, kebohongan tukang-tukang survei yang sekarang jadi komisaris BUMN di mana-mana," tegas Said Didu.

TPUA Serahkan Bukti Tambahan

Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) menyerahkan bukti-bukti tambahan yang diklaim bisa menguatkan tudingan ijazah Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi) palsu.

Bukti tersebut diserahkan ke Biro Wassidik Bareskrim Polri untuk diteliti berkaitan dengan gelar perkara khusus yang dilakukan beberapa waktu lalu dengan harapan kasus yang dilaporkan pihak TPUA naik ke penyidikan.

 "Jadi harapannya, setelah dengan bukti yang diajukan sekarang ini, adalah peningkatan proses tersebut bisa ke penyidikan, dan ditemukan nanti tersangkanya," kata Wakil Ketua TPUA, Riza Fadillah kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (14/7/2025).

Ada 3 bukti penguat yang diserahkan kepada pihak Mabes Polri berupa tayangan video di antaranya video podcast 'topi merah' dengan Refly Harun di RH Channel soal ketidakidentikan ijazah Jokowi yang menguat ke arah palsu.

Kedua, video podcast Darmawan Sepriyosa dengan mantan Intel BIN Kol (purn) Sri Radjasa Chandra dalam acara "madilog" di salah satu media soal investigasi pembuatan dokumen palsu di Pasar Pramuka Pojok yang memperkuat dugaan pembuatan ijazah palsu Jokowi antara 2012-2014.

Ketiga, tayangan QNC Opposite Channel mengenai keterlibatan tim inti pembuat ijazah palsu Joko Widodo yakni David Agus Yunanto, Anggit Nugroho, Mohamad Isnaeni, Widodo, Eko Sulistyo, Sigit Widyawan, dan Paiman Rahardjo.

"Nah ini maksudnya, pihak Bareskrim teliti, nama-nama sudah disebut sebagai petunjuk, teliti, selidiki, gitu," jelasnya.

"Untuk itu, maka gak bisa dihentikan sekarang dong. Informasinya kita sampaikan saat ini, maka saat ini juga Bareskrim harus melakukan tindak lanjut penyelidikan, maka tidak boleh dihentikan," sambungnya.

Kasus Ijazah Palsu Naik Tahap Penyidikan

Polda Metro Jaya telah meningkatkan status kasus tudingan ijazah Jokowi ke penyidikan.

Kenaikan status ini dilakukan setelah adanya gelar perkara oleh penyidik Subdit Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes, Ade Ary Syam Indradi menyebut, dari hasil gelar perkara ini, penyidik menemukan unsur pidana dalam kasus yang dilaporkan Jokowi ke polisi.

"Berdasarkan hasil gelar perkara tadi malam, maka terhadap laporan polisi yang pertama, pelapornya adalah Saudara Ir. HJW (Jokowi), dalam proses penyelidikan yang sudah dilakukan, dalam gelar perkara disimpulkan hasil penyelidikan sudah ditemukan dugaan peristiwa pidana, sehingga perkaranya ditingkatkan ke tahap penyidikan."

"Itu untuk laporan polisi yang pertama dalam peristiwa yang dugaan pencemaran baik," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes, Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Jumat (11/7/2025).

Baca juga: Kasus Ijazah Palsu Naik ke Penyidikan, Jokowi Harap Nama Baiknya Dipulihkan

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Rifqah)

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 5 Kebohongan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu Menurut Said Didu: Singgung Pemilu, Korupsi dan Gibran dan TPUA Serahkan Bukti Tambahan ke Bareskrim Polri Untuk Kuatkan Tudingan Ijazah Jokowi Palsu.
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved