Berita Kutim Terkini
MPLS Tuntas, Ratusan Siswa SMP Negeri 5 Sangatta Utara Mulai Sekolah Reguler Besok
Setelah tiga hari menjalani Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), SMP Negeri 5 Sangatta Utara akan memulai kegiatan belajar-mengajar reguler.
Penulis: Nurila Firdaus | Editor: Miftah Aulia Anggraini
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA – Setelah tiga hari menjalani Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), SMP Negeri 5 Sangatta Utara, Kutai Timur, akan memulai kegiatan belajar-mengajar reguler pada Kamis (17/7/2025).
MPLS yang berlangsung sejak 14 Juli 2025 berjalan lancar dan mendapat sambutan positif dari para siswa baru.
Kepala SMP Negeri 5 Sangatta Utara, Sahrani, menjelaskan bahwa sebanyak 188 siswa baru telah mengikuti MPLS tahun ajaran 2025/2026.
Dari total 192 siswa yang dinyatakan lolos verifikasi Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB), empat di antaranya tidak melakukan daftar ulang.
Baca juga: MPLS di Kutai Timur Resmi Dimulai, Anak PAUD hingga SMP Disambut dengan Balon dan Polisi Cilik
"Kemarin pada SPMB 2025 ini kan ada 192 siswa yang kami verifikasi bisa masuk ke SMP Negeri 5 Sangatta Utara, tetapi hanya 188 siswa yang melakukan daftar ulang," ujar Sahrani, Rabu (16/7/2025).
Sahrani juga mengungkapkan sejumlah kendala dalam pelaksanaan SPMB, khususnya terkait sistem pendaftaran daring yang memungkinkan siswa membuat dua akun dan mendaftar ke lebih dari satu sekolah negeri.
"Mulai dari sistem SPMB yang cukup aneh, karena siswa bisa membuat 2 akun sekaligus untuk mendaftar di SMP Negeri 5 Sangatta Utara dan di SMP Negeri lainnya," jelasnya.
"Sehingga baik dari SMP Negeri 5 Sangatta Utara maupun SMP yang lain juga dilakukan verifikasi," tambahnya.
Baca juga: MPLS PAUD di Kutim Dimulai, Anak Diajak Kenali Sekolah dengan Cara Menyenangkan
Tahun ini, SMP Negeri 5 Sangatta Utara mendapat jatah 6 rombongan belajar (rombel).
Jumlah siswa yang melakukan daftar ulang pun sesuai dengan kuota tersebut.
Dalam proses wawancara sebelum MPLS, pihak sekolah menemukan indikasi bahwa sekitar lima siswa menunjukkan ciri berkebutuhan khusus, meski tidak secara eksplisit terdata sebagai siswa inklusi.
"Kalau pengakuan yang masuk tidak ada yang berkebutuhan khusus, tetapi saat wawancara ada indikasi begitu, makanya kami minta agar dibawa ke psikolog, kurang lebih ada 5 anak," ungkapnya.
Baca juga: Bebas Bullying, MPLS SMPN 5 Long Bagun Mahulu Ciptakan Ruang Aman untuk Siswa Baru
Sahrani menjelaskan bahwa beberapa dari siswa tersebut menunjukkan ciri seperti hiperaktif, menolak saat diwawancara, belum bisa membaca meski sudah usia SMP, hingga memiliki gangguan kesehatan.
Selain siswa baru, terdapat pula 5 siswa mutasi yang masuk ke kelas 8 dan 9.
Mereka turut mengikuti kegiatan MPLS bersama siswa kelas 7 agar dapat beradaptasi dengan lingkungan sekolah.
"Kalau siswa yang mutasi juga ada 5 anak yang masuk kelas 8 dan 9, sehingga mereka juga kami ikutkan MPLS bareng kelas 7," ucapnya. (*)
Polres Kutim Gandeng Ojol Sangatta Gelar Salat Gaib dan Doa Bersama untuk Affan Kurniawan |
![]() |
---|
Melihat Beragam Sayuran di Kutai Timur, Petani Manfaatkan Teknik Irigasi Tetes |
![]() |
---|
Sangatta Maxim Community Pakai Pita Hitam, Empati Atas Meninggalnya Driver Ojek Online di Jakarta |
![]() |
---|
Pembangunan Kutim tak Terpengaruh oleh Dana TKD Kaltim 2025 yang Dipangkas 50 Persen |
![]() |
---|
Aksi Inisiatif Warga Kutim Hasilkan Kompos dan Lapangan Kerja via Bank Sampah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.