Berita Balikpapan Terkini
Stok Beras Premium Menipis di Swalayan Balikpapan, DPRD Pastikan Tidak Ada Instruksi Penarikan
Persediaan beras non-subsidi di sejumlah ritel modern di Kota Balikpapan mulai menipis dan sulit ditemukan
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN - Persediaan beras non-subsidi di sejumlah ritel modern di Kota Balikpapan mulai menipis dan sulit ditemukan.
Pemantauan di beberapa titik menunjukkan hanya sedikit gerai ritel maupun swalayan yang masih memiliki stok beras di rak penjualan.
Misalnya, sebuah swalayan yang terletak di Jalan Mulawarman, Kelurahan Sepinggan, Balikpapan, beras masih dijual, namun pilihan mereknya sangat terbatas.
Jenis beras premium yang sebelumnya ramai diberitakan karena tidak sesuai ketentuan, kini tidak lagi terlihat di rak swalayan tersebut.
Baca juga: Respons DPRD Kaltim Soal Polemik Beras Oplosan, Masyarakat Jangan Diam, Laporkan!
Berdasarkan pengamatan di lokasi, swalayan itu hanya menyediakan beras merek Tanak, 2 Jempol, Mawar Melati, serta Ikan Sembilang.
Salah satu pegawai swalayan, Hendrik (bukan nama sebenarnya) mengaku bahwa belakangan ini hanya merek-merek tersebut yang mereka pasarkan.
"Sebagian sudah disimpan ke gudang. Dibilangin (atasan) nggak bisa dijual, nggak tahu kenapa. Kalau kadaluarsa, enggak juga," jelas Hendrik.
Meski demikian, Hendrik mengaku tidak terlalu ingat merek-merek beras apa saja yang sudah ditarik dari rak penjualan.
Ia menuturkan bahwa pemindahan stok ke gudang tersebut sudah dilakukan hampir satu minggu terakhir.
"Katanya sih mau ditarik (ke pusat)," imbuhnya.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah, memastikan bahwa penarikan tersebut bukan dari atau instruksi Dinas Perdagangan Balikpapan.
"Kami sudah konfirmasi dengan Dinas Perdagangan. Untuk wilayah Balikpapan sampai hari ini belum ada penarikan beras dari pasar," kata Fauzi, Jumat (18/7/2025).
Menurut Fauzi, penarikan beras kemungkinan dilakukan secara mandiri oleh pihak swalayan atau ritel modern tersebut.
"Artinya penarikan bukan dari dinas. Dari mereka sendiri karena mungkin ada informasi dari pusat," jelas Fauzi.
Ia menduga langkah tersebut dilakukan sebagai upaya antisipasi setelah isu beras oplosan ramai diperbincangkan di tingkat nasional.
Keran Air Kering di Rumah Warga, Hery Sunaryo: Bukti Gagalnya Kinerja PDAM dan Pemerintah Kota |
![]() |
---|
Wadansat Brimob Kaltim Hadiri HUT ke-9 Paguyuban Keluarga Besar Brimob di Balikpapan |
![]() |
---|
Uniba Jadi Mitra Strategis Pemerintah, Perkuat PPG Nasional dari Kaltim |
![]() |
---|
Biddokkes Polda Kaltim Pastikan Keamanan Program Makan Bergizi Gratis di Balikpapan |
![]() |
---|
BI Balikpapan Dorong Industri Fesyen, Cetak Desainer Muda Kreatif Lewat Capacity Building |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.