Berita Kaltim Terkini

Bahlil Sebut Eni Siap Investasi Rp 150 T Demi Potensi Gas di Laut Kaltim, Menteri ESDM Singgung DBH

Bahlil sebut perusahaan energi Italia, Eni siap investasi Rp 150 T demi potensi gas di laut Kaltim. Menteri ESDM singgung DBH untuk Kalimantan Timur.

Penulis: Aro | Editor: Rita Noor Shobah
DOK SKK Migas
GAS LAUT KALTIM - Ilustrasi lapangan migas lepas pantai Indonesia. Bahlil sebut perusahaan energi Italia, Eni siap investasi Rp 150 T demi potensi gas di laut Kaltim. Menteri ESDM singgung DBH untuk Kalimantan Timur. (DOK SKK Migas) 

Ia menyebut akan ada peningkatan penyerapan tenaga kerja lokal, serta upaya agar sebagian participating interest (PI) proyek diberikan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

"Kalau PI bisa dimiliki daerah, maka Dana Bagi Hasil (DBH) yang diterima Kaltim akan jauh lebih besar.

Ini bentuk keberpihakan terhadap daerah penghasil migas," ungkapnya.

Dengan masuknya Eni ke Kaltim, pemerintah berharap investasi tersebut dapat mempercepat perputaran ekonomi, memperkuat posisi Indonesia di pasar energi global, sekaligus menjadikan kawasan Indonesia Timur sebagai tulang punggung ekonomi energi nasional.

Produksi Gas Lapangan Merakes East Dimulai

Mei 2025 lalu dilaporkan produsen energi asal Italia, Eni, resmi memulai produksi gas dari lapangan Merakes East yang terletak di Cekungan Kutai, lepas pantai Kalimantan Timur.

Lapangan ini berada dalam wilayah kerja East Sepinggan yang dikelola Eni dengan kepemilikan 85 persen sekaligus sebagai operator.

Produksi awal dari lapangan ini diperkirakan mencapai 100 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), setara sekitar 18.000 barel setara minyak per hari (boepd).

Merakes East berada pada kedalaman laut sekitar 1.600 meter dan terletak sekitar 10 kilometer di sebelah timur lapangan Merakes.

Gas dari lapangan ini disalurkan melalui sambungan bawah laut ke fasilitas Floating Production Unit (FPU) Jangkrik milik Eni yang berjarak sekitar 50 kilometer.

Eni mencatat pengembangan lapangan Merakes East termasuk dalam proyek fast track, karena mulai berproduksi hanya sekitar dua tahun setelah keputusan investasi final (Final Investment Decision/FID).

Setelah diproses awal di FPU Jangkrik, gas dialirkan melalui jaringan pipa untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik serta dipasok ke kilang LNG Bontang untuk ekspor.

“Produksi perdana dari Merakes East menjadi bagian dari strategi jangka panjang Eni untuk memaksimalkan potensi gas di Cekungan Kutai,” tulis manajemen Eni dalam keterangannya di laman resmi perusahaan, Selasa (13/5/2025).

Eni juga tengah melanjutkan pengembangan lapangan Maha, serta telah mendapatkan persetujuan Plan of Development (PoD) untuk proyek Northern Hub dan Gendalo-Gandang.

Seluruh proyek ini merupakan hasil kolaborasi erat antara Eni dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas).

Selain memperkuat pasokan untuk pasar dalam negeri, proyek ini juga mendukung peningkatan pemanfaatan kapasitas kilang LNG Bontang serta mendorong peningkatan kandungan lokal.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved