Sosok

Kisah Muhammad Fahri, Pecah Telur Medali Emas di Kejuaraan Taekwondo Internasional

Setelah dua tahun absen dari podium juara, Muhammad Fahri akhirnya meraih medali emas pada ajang 2nd Taekwondo International Championship.

|
Penulis: Nevrianto | Editor: Miftah Aulia Anggraini
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
MEDALI EMAS- Taekwondo klub PPLP Dispora Kalimantan Timur, Muhammad Fahri (baju biru) saat meraih medali emas Kyorugi Under 48Kg, Kejuaraan 2ND East Borneo International Taekwondo Championship di Gelanggang Olah Raga (GOR) Segiri Jalan Kesuma Bangsa Kota Samarinda Kalimantan Timur, Kamis (17/7/2025). (TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Setelah dua tahun absen dari podium juara, Muhammad Fahri akhirnya memecah kebuntuan dengan meraih medali emas pada ajang 2nd Taekwondo International Championship yang digelar di GOR Segiri Samarinda, 18–20 Juli 2025.

Muhammad Fahri merupakan atlet taekwondo dari Klub Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Kalimantan Timur di bawah naungan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim.

Dalam kejuaraan tersebut, Muhammad Fahri tampil impresif di kelas Kyorugi Under 48 Kg.

Ia berhasil menumbangkan empat lawannya yang berasal dari Kaltim, Makassar, Jakarta, dan kembali dari Kaltim.

Baca juga: Samarinda Tuan Rumah Turnamen Taekwondo Internasional, Aksi Para Atlet Bikin Kagum

“Syukurnya saya akhirnya pecah telur dan meraih prestasi setelah 2024, setelah sebelumnya dua tahun gagal meraih juara. Bulan Juli tingkat Kaltim, bulan Desember Kejurnas U13–U16, lalu saya lanjut ke East Borneo International (EBI) Taekwondo Championship 2025,” ujarnya kepada TribunKaltim.co, Senin (21/7/2025).

Kesuksesan ini tidak lepas dari latihan intensif yang telah ia jalani sejak Januari.

Muhammad Fahri bahkan harus menurunkan berat badannya dari 58 kilogram agar bisa bertanding di kelas 48 kg. 

Ia menerapkan pola makan sangat ketat demi menjaga kondisi fisiknya.

Baca juga: Kisah Kayla Zhafira Harumkan Kaltim, Raih Emas di Kejuaraan Taekwondo Internasional Samarinda

“Untuk kejuaraan kali ini, berat badan sempat stagnan. Saya harusnya tidak boleh lebih dari 38 kg. Saya menurunkannya dari 59 kg, makan sehari dua kali atau sekali saja. Bebas makan hanya seminggu sekali, selebihnya lebih banyak dada ayam, protein, kadang minum susu berprotein kalau malam, dan jarang makan berat,” bebernya.

Muhammad Fahri mengaku selama persiapan lebih fokus menjaga pola latihan dan mental.

Ia dibimbing oleh pelatih Eka Sahara, mantan atlet taekwondo Kaltim yang kini aktif melatih.

“Pesan pelatih yang selalu saya ingat: fokus, perbanyak blok atas dan bawah, jangan lengah, kuatkan mental, dan persembahkan gelar untuk orang tua, Kaltim, Indonesia, dan pelatih,” ungkapnya.

Baca juga: Taekwondo Kaltim Bersinar, 920 Atlet Unjuk Gigi di Kejuaraan Internasional di Samarinda

Pelajar kelas 12 Sekolah Khusus Olahraga Internasional (SKOI) Samarinda ini mengatakan bahwa taekwondo sudah menjadi bagian dari hidupnya, meski di waktu senggang ia lebih memilih bermain sepak bola ketimbang bermain game.

Kini, Muhammad Fahri tengah bersiap menuju ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) yang akan digelar pada November mendatang.

“Tetap semangat, fokus, jangan makan yang aneh-aneh, banyak minum air putih, dan jangan terlalu banyak konsumsi manis,” pesannya kepada para atlet muda lainnya.

Baca juga: Kejuaraan Taekwondo Internasional 2025 Dimulai, Kaltim Perkuat Peran di Dunia Olahraga

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved