Pesta Pernikahan Anak Dedi Mulyadi
Di Mana Dedi Mulyadi saat Ricuh Makan Gratis? Saksi Lihat di Lokasi, Bantahan KDM dan Polisi
Di mana Dedi Mulyadi saat ricuh makan gratis di acara pernikahan anaknya. Korban lihat KDM di lokasi, KDM dan Polisi membantah
TRIBUNKALTIM.CO - Di mana Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat saat ricuh makan gratis di acara pernikahan anaknya, Maula Akbar dengan Putri Karlina, Wakil Bupati Garut?
Salah satu korban mengakui melihat Gubernur Jabar yang biasa disapa Kang Dedi Mulyadi atau KDM di lokasi acara pernikahan acara anaknya, Maula Akbar dan Putri Karlina.
Namun pernyataan saksi yang melihat Dedi Mulyadi, Gubernur Jabar di lokasi dibantah oleh KDM dan Polisi.
Salah satu korban makan gratis saat pernikahan Putri Karlina bersama Maula Akbar di Garut, Jabar mengaku sempat melihat sosok Dedi Mulyadi hadir dalam kegiatan tersebut.
Baca juga: Klarifikasi Dedi Mulyadi terkait Tragedi Pesta Pernikahan Anaknya, Jejak Digital Acara Makan Gratis
Pengakuan korban acara makan gratis SF itu disampaikan kepada polisi.
Berdasarkan kesaksiannya, SF mengaku saat itu bersama keluarganya sedang mengantre untuk mendapatkan makanan gratis
Dia menyebut, saat memasuki pukul 14.00, Dedi Mulyadi datang ke lokasi
Kehadiran Dedi Mulyadi itu, menurutnya, membuat warga antusias dan berdesakan ingin mendekat
"Lonjakan massa yang tidak terkendali menyebabkan kericuhan. Dalam situasi yang penuh desakan itu, SF terpisah dari keluarganya dan terjatuh.
Petugas medis yang sigap segera memberikan pertolongan pertama dan membawa korban menggunakan ambulans menuju RSUD dr. Slamet Garut," ujar siaran resmi dari Bidang Humas Polda Jabar, dikutip pada Selasa (22/7).
Polda Jabar Bantah KDM Ada di Lokasi
Kepolisian Daerah Jawa Barat memastikan bahwa Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tidak berada di lokasi peristiwa maut syukuran pernikahan putranya, Maulana Akbar Habibie dengan Wakil Bupati Garut Putri Karlina, yang menewaskan tiga orang di Pendopo Kabupaten Garut, Jumat (18/7/2025).
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan, dalam keterangan tertulis kepada media, Selasa (22/7/2025).
Pernyataan ini juga sekaligus mengklarifikasi informasi simpang siur yang sempat menyebut Dedi Mulyadi berada di lokasi saat kejadian nahas tersebut berlangsung.
"Setelah diklarifikasi, sesungguhnya KDM (Kang Dedi Mulyadi) pada Jumat 18 Juli 2025 pukul 13.00 sedang dalam perjalanan menuju Trans Studio, tidak berada di posisi Garut," ujar Hendra.
Korban mengira saja
Sebelumnya, beredar keterangan dari SF (17), salah satu korban yang selamat dan dirawat di RSUD dr Slamet Garut, yang mengaku datang ke lokasi pesta rakyat untuk bertemu langsung dengan Dedi Mulyadi dan Wakil Bupati Putri Karlina.
Namun setelah dikonfirmasi lebih lanjut oleh pihak kepolisian, SF menyatakan bahwa keberadaan Dedi Mulyadi di lokasi hanya merupakan perkiraannya sendiri, yang belakangan diketahui keliru.
“SF dan korban lainnya juga menyampaikan terima kasih atas kunjungan KDM dan Kapolda Jabar saat berada di rumah sakit,” imbuh Hendra.
Bantahan Dedi Mulyadi
Sementara itu, Dedi Mulyadi membantah bahwa dirinya berada di lokasi saat peristiwa yang menewaskan 3 orang itu terjadi
Dia mengaku, saat itu dia sedang berada di jalan
Dalam video singkat di akun TikTok pribadinya ‘Kang Dedi Mulyadi’, informasi yang disampaikan saksi itu tidak benar
“Saya mendapat berita ya pada saat kejadian tanggal 18 Juli 2025 sekitar pukul 13.00 sampai 14.00 bahwa dalam berita tersebut saya berada di lokasi kejadian di Pendopo Kabupaten Garut. Berita menurut saya hoaks,” kata Dedi, Selasa (22/7).
Menurut Dedi Mulyadi, saat peristiwa itu terjadi, dia sedang dalam perjalanan dari Lembur Pakuan Subang menuju Trans Convention Center di Kota Bandung untuk menghadiri acara UMKM Bank Indonesia Jabar.
“Pada saat itu saya dalam perjalanan dari Lembur Pakuan Subang menuju Trans Studio untuk mengikuti gelar festival UMKM yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat bersama Dinas Koperasi dan UMKM,” ujarnya.
Dedi, bahkan sempat mengikuti fashion show bersama putri bungsunya, Ni Hyang Sukma Ayu.
“Saya ikut fashion show, menyampaikan sambutan, bahkan menyampaikan belasungkawa dan setelah itu saya diwawancarai oleh media,” tuturnya.
Dedi mengatakan bahwa dirinya baru datang ke Garut pada malam harinya untuk mengunjungi korban
“Setelah itu saya baru pergi ke Garut untuk menemui para korban, baik korban meninggal dunia keluarganya, maupun mereka yang masih ada di rumah sakit,” ungkap dia.
Putri Karlina dan Maula Akbar Minta Maaf
Sementara itu, Putri Karlina bersama Maula Akbar memberikan pernyataan kepada awak media di Rumah Dinas Wakil Bupati Garut, Jawa Barat, Sabtu (19/7/2025).
"Sekali lagi dari lubuk hati yang paling dalam saya mengucapkan turut berbelasungkawa untuk insiden musibah yang terjadi tepat dua hari setelah hari yang saya tandai, hari paling bahagia di hidup saya," ujarnya di depan awak media.
Putri mengungkapkan peristiwa tersebut menjadi pukulan menyakitkan baginya dan suami.
Ia menyebut tidak ada niat apa pun untuk melukai warga Garut.
"Rekan-rekan mungkin tahu sendiri dari media sosial saya, betapa saya berupaya mati-matian untuk acara saya di tanggal 16 itu tidak mengganggu sedikit pun kegiatan masyarakat," ujarnya.
"Saya H-1 masih keliling ke beberapa sekolah untuk meluruskan, masih menjelaskan kepada warga tidak ada jalan yang ditutup, tidak ada angkot yang berhenti. Dan Alhamdulillah tanggal 16 semua berjalan lancar," sambungnya.
"Untuk acara di tanggal 18, saya baru berani mengungkapkan ketika sudah ada lampu hijau dari kedua orang tua kami," ungkapnya.
Sudah minta tim teknis hati-hati
Putri membeberkan kronologi atas peristiwa yang terjadi hari itu. Ia menyebut sejak awal dirinya sudah mewanti-wanti kepada tim teknis untuk berhati-hati.
"Jangan sampai tersebar kata gratis sedikit pun, karena itu tidak akan kondusif."
"Kalau kalian pernah lihat di media sosial saya, saya tidak pernah memposting apapun soal tanggal 18," ungkapnya.
Anak dari Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto ini menginginkan semuanya mengalir apa adanya.
Putri Karlina menegaskan bahwa saat ini bukan saatnya mencari-cari kesalahan pihak tertentu, melainkan momentum untuk menunjukkan empati dan tanggung jawab kepada para korban dan keluarga yang ditinggalkan.
Diketahui, tiga orang meninggal dunia dalam kejadian ini. Yaitu Bripka Cecep Saeful Bahri (39) anggota Polres Garut, VA (8) seorang warga Kecamatan Garut Kota, dan Dewi Jubaedah (61) seorang warga ber-KTP Jakarta Utara.
Peristiwa ini, ungkap Putri, merupakan musibah dan tidak bijak jika difokuskan untuk mencari kambing hitam atas peristiwa itu.
"Bukan maksud dan tujuan kita untuk mencari siapa yang salah, tapi tentang bagaimana saya dan suami saya sebagai pemangku hajat bertanggung jawab, terutama terhadap korban, keluarga korban yang ditinggalkan," katanya.
Ia menyebut dirinya dan suami telah mengunjungi keluarga korban untuk bertakziah dan menyerahkan bantuan secara langsung.
Namun ia menyadari, bantuan apapun tidak akan cukup menggantikan kehilangan nyawa.
"Kami akan bersedia membersamai keluarga korban, membersamai selama mereka melalui masa-masa sulit,” katanya.
Ia juga menyebut kesiapan dirinya dan suami untuk menjalani semua proses hukum dan prosedur yang ditetapkan pihak berwenang terkait peristiwa ini.
Bahkan ucapnya, tadi malam ia dan suami sudah mendatangi Polres Garut untuk melangsungkan pemeriksaan yang dipimpin langsung oleh Kapolda Jawa Barat.
"Saya siap bertanggung jawab penuh. Kalau ada prosedur-prosedur yang harus dijalani, saya siap menjalani dan siap bertanggung jawab," tuturnya.
Putri mengaku pihaknya telah berupaya menyiapkan acara sebaik mungkin, namun takdir berkata lain. Ia dan suami siap bertanggungjawab atas peristiwa ini.
"Sekali lagi saya menyampaikan rasa duka yang mendalam dan saya siap membersamai keluarga korban melalui masa-masa sulit," pungkas Putri.
Pernyataan Maula Akbar
Sementara itu Maula Akbar, putra Gubernur Jabar Dedi Mulyadi juga menyampaikan permintaan maaf dan belasungkawa atas tragedi di kawasan Pendopo Garut, Jumat (18/7/2025).
Maula mengungkap rasa duka mendalam atas meninggalnya tiga orang dalam peristiwa desak-desakan saat pembagian makanan kepada warga.
"Saya mengucapkan belasungkawa untuk keluarga yang ditinggalkan. Baik itu ayah yang meninggalkan anak-anaknya, anak yang meninggalkan orang tuanya, maupun ibu yang meninggalkan anak dan suaminya," ujar Maula.
Ia mengaku terpukul dengan apa yang terjadi, peristiwa itu di luar dugaannya.
Niat awal dari dirinya dan sang istri, kata Maula, hanyalah untuk berbagi kebahagiaan dengan masyarakat yang hadir.
"Tidak ada satu pun niat untuk menyakiti atau membuat celaka. Niat kami sangat tulus membahagiakan warga Garut yang datang memberikan doa restu," ungkapnya.
Maula memastikan dirinya dan Putri Karlina mengikuti seluruh proses hukum yang sedang berlangsung.
"Tadi malam sudah dilakukan pemeriksaan oleh Polres Garut dan juga disaksikan langsung oleh Kapolda Jawa Barat mengenai apa yang sudah terjadi di lapangan."
Baca juga: 3 Orang Tewas di Pesta Nikah, Anak Dedi Mulyadi dan Wabup Garut Minta Maaf, Bantah Ada Makan Gratis
(*)
Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram
Artikel ini telah tayang di kompas.com dan WartaKotalive.com dengan judul Korban Lihat Dedi Mulyadi di Lokasi saat Ricuh Acara Makan Gratis, KDM Bantah: Saya Sedang di Jalan.
Dedi Mulyadi
KDM
makan gratis
pernikahan anak dedi mulyadi
Gubernur Jabar
Polda Jabar
TribunKaltim.co
8 Fakta Pesta Pernikahan Anak Dedi Mulyadi, Bripka Cecep yang Gugur di Acara Diusulkan Naik Pangkat |
![]() |
---|
Pesta Pernikahan Anaknya Berujung Maut, Dedi Mulyadi Siap Biayai Anak Korban hingga Kuliah |
![]() |
---|
Identitas 17 Korban Pesta Rakyat Pernikahan Anak Dedi Mulyadi, 3 Meninggal, 2 di Antaranya Wanita |
![]() |
---|
Kronologi Seorang Polisi Ikut Meninggal saat Warga Antre Makan Gratis di Nikahan Anak Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.