Program Makan Bergizi Gratis

Makan Bergizi Gratis Diusulkan Ganti dengan Uang Tunai, Ini Respons Istana

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) diusulkan ganti dengan uang tunai, ini respons istana.

TRIBUNKALTIM.CO/FEBRIAWAN
MBG DI KUBAR - Foto ilustrasi. Nampak para murid di SD Negeri 002, Kelurahan Simpang Raya, Kecamatan Barong Tongkok antusias sambut program MBG. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) diusulkan ganti dengan uang tunai, ini respons istana. (TRIBUNKALTIM.CO/FEBRIAWAN) 

TRIBUNKALTIM.CO – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) diusulkan ganti dengan uang tunai.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah inisiatif nasional yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

Program ini merupakan bagian dari visi besar menuju Indonesia Emas 2045, dengan fokus pada pembangunan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, mengusulkan agar program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk siswa diganti dengan skema pemberian uang tunai langsung kepada orang tua murid.

Menurutnya, pendekatan ini dinilai lebih fleksibel dan berpotensi mengurangi berbagai masalah teknis di lapangan, seperti keberadaan dapur fiktif dan insiden keracunan makanan.

Baca juga: 6 Sekolah Penerima Manfaat Tahap Awal, SPPG ke 6 Bakal Salurkan Bantuan MBG kepada 3.700 Siswa

Usulan tersebut muncul di tengah sorotan publik terhadap pelaksanaan MBG yang dianggap belum sepenuhnya aman dan transparan.

DPR pun mendorong pemerintah untuk mempertimbangkan alternatif kebijakan yang dapat menjamin kualitas gizi anak sekaligus meminimalkan risiko kesehatan.

Pemerintah Nilai Skema MBG Masih Paling Tepat

Menanggapi usulan tersebut, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyatakan bahwa ide pemberian bantuan tunai bukanlah hal baru.

Namun, pemerintah saat ini masih menilai skema MBG yang sedang berjalan sebagai pilihan paling tepat.

“Bukan berarti ide itu tidak baik. Tapi konsep MBG yang sekarang dijalankan dianggap paling tepat untuk saat ini,” ujar Prasetyo Hadi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (19/9/2025).

Prasetyo menegaskan bahwa pemerintah terus melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan MBG, termasuk menanggapi berbagai catatan yang muncul di lapangan.

“Bahwa masih ada catatan-catatan, ya betul kita akui. Dan akan terus kita komunikasikan untuk diperbaiki,” tambahnya.

Evaluasi MBG: Pemerintah Akui Masih Ada Catatan

Salah satu isu yang menjadi perhatian adalah kasus keracunan makanan yang dialami siswa di beberapa daerah.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved