Berita Nasional Terkini

Presiden ke-7 Sebut PSI Bukan Partai Keluarga, PDIP: Jokowi tak Punya Malu

Presiden ke-7 Joko Widodo alias Jokowi menyebut PSI bukan partai keluarga. PDIP labeli Jokowi tak punya malu.

Penulis: Kun | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNNEWS/AKBAR PERMANA
PSI BUKAN PARTAI KELUARGA - Juru Bicara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Guntur Romli saat diwawancarai khusus oleh Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di studio Tribun Network, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta, Selasa (14/01/2025). Presiden ke-7 Joko Widodo alias Jokowi menyebut PSI bukan partai keluarga. PDIP labeli Jokowi tak punya malu.. (TRIBUNNEWS/AKBAR PERMANA) 

TRIBUNKALTIM.CO - Presiden ke-7 Joko Widodo alias Jokowi menyebut PSI bukan partai keluarga.

Mersepons pernyataan itu, PDIP labeli Jokowi tak punya malu.

Diketahui, Jokowi menyebut PSI bukan partai keluarga di depan Kaesang Pangarep yang jadi Ketum 2025-2030.

Adalah politikus PDI Perjuangan (PDIP), Mohamad Guntur Romli menyampaikan hal tersebut.

Ia mengkritik pernyataan Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi yang menyebut Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tidak dikuasai oleh keluarga atau elite tertentu.

Baca juga: Kader PSI di Kabinet Prabowo Lebih Banyak dari Partai Nonparlemen Lain, Pengamat: Pengaruh Jokowi

Pernyataan itu disampaikan Jokowi dalam Kongres PSI yang digelar di Graha Saba Buana, Solo, Tengah, Sabtu (19/7/2025) lalu.

Menurut Guntur, pernyataan tersebut justru menimbulkan ironi karena disampaikan di hadapan putranya sendiri, Kaesang Pangarep, yang menjabat Ketua Umum PSI.

"Jokowi bilang PSI tidak dikuasai oleh keluarga, apa dia enggak punya malu menyampaikan hal itu di depan anaknya yang jadi Ketum PSI," kata Guntur kepada wartawan hari ini.

Guntur juga menyinggung pernyataan Ketua Dewan Pendiri PSI, Jeffrie Geovanie, yang menyatakan bahwa PSI harus memiliki keterkaitan langsung dengan Presiden Jokowi.

"Dan Ketua Dewan PSI, Jeffrie Geovanie, menegaskan PSI itu harus ada darah Jokowi atau keluarganya," ujarnya.

Baca juga: Kelakar Elit PKB Sebut Welcome to The Jungle untuk Jokowi di Tengah Isu Jadi Pembina PSI

Dalam pidatonya di hadapan ribuan kader PSI, Jokowi sempat memperkenalkan istilah baru bagi partai tersebut, yakni “Partai Super Tbk”. 

Istilah itu, menurutnya, mencerminkan bahwa PSI adalah partai terbuka yang tidak dimiliki oleh segelintir elite ataupun keluarga.

"Tidak ada kepemilikan elit, tidak ada kepemilikan keluarga," kata Jokowi dalam pidatonya.

Hasil Kongres PSI

Kongres PSI digelar pada 19–20 Juli 2025 di Solo, Jawa Tengah.

Kaesang Pangarep terpilih kembali sebagai Ketua Umum PSI periode 2025–2030 dengan 65,28 persen suara

Jokowi yang hadir di hari pertama dan menyampaikan dukungan penuh terhadap PSI menyebut partai ini sebagai “partai cerdas” dan “dimiliki oleh seluruh kader”

PSI memperkenalkan konsep “Partai Super Tbk”, di mana semua kader dianggap sebagai pemilik saham partai

Kongres ini menandai transformasi PSI sebagai partai muda yang ingin tampil lebih inklusif, modern, dan berpengaruh.

Baca juga: Daftar Kader PSI di Kabinet Prabowo, Pengamat Singgung Balas Budi ke Jokowi

Jokowi Pembina PSI

Isu Jokowi bakal jadi pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) jadi sorotn publik.

Usai Jokowi tampil di Kongres PSI pada 19 Juli 2025 lalu.

Bahkan Presiden ke-7 Indonesia, Jokowi secara gamblang menyatakan dukungan penuhnya membesarkan PSI yang sekarang telah mengganti logo baru.

Logo PSI yang sebelumnya mawar berganti dengan simbol gajah dengan belalai berwarna merah.

Isu tersebut direspons elit Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)  dengan kelakar yang menyebut welcome to the jungle untuk Jokowi di tengah isu jadi pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Baca juga: Daftar Kader PSI di Kabinet Prabowo, Pengamat Singgung Balas Budi ke Jokowi

Isu masuknya Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) ke jajaran Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memantik respons politik nasional. 

Wakil Ketua Umum PKB Cucun Ahmad Syamsurijal menyambut kabar tersebut dengan ucapan simbolik, “Welcome to the jungle, Pak Jokowi.”

Kabar bergabungnya Jokowi sebagai Ketua Dewan Pembina PSI mencuat jelang penutupan Kongres PSI di Solo pada 19–20 Juli 2025.

Meski belum diumumkan secara resmi, sejumlah tokoh partai dan politisi nasional mulai angkat suara menanggapi isu tersebut.

Cucun menyebut kembalinya Jokowi ke jalur partai politik adalah hal wajar setelah lengser dari kursi presiden.

“Welcome to the jungle untuk Pak mantan Presiden, Pak Jokowi masuk di partai politik, sekarang jadi ketua Dewan Pembina ya,” ujar Cucun saat ditemui di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Senin (21/7/2025).

Ia juga menyoroti pertemuan antara Jokowi dan Presiden Prabowo Subianto sehari sebelum kongres digelar.

Baca juga: Viral! Klaim Prabowo Soal Indonesia Gelap di Kongres PSI 2025, Ini Rekayasa, Koruptor yang Biayai!

Menurut Cucun, silaturahmi antartokoh bangsa sangat penting di tengah situasi ekonomi global yang menuntut stabilitas nasional.

“Saya sangat mengapresiasi pertemuan para tokoh. Indonesia harus tetap solid dan adem,” katanya.

Dari internal PSI, dukungan terhadap posisi Jokowi sebagai pembina datang dari Sekretaris DPD Sintang, Kalimantan Barat, Stefhanus. Ia menilai langkah tersebut sebagai bentuk konsistensi identitas partai, terlebih Ketua Umum PSI saat ini adalah Kaesang Pangarep, putra bungsu Jokowi.

 “Terlepas dari posisi formalnya, ini soal harga diri partai dan Pak Jokowi,” kata Stefhanus di Surakarta, Minggu (20/7/2025).

Sebelumnya, Ketua DPD PSI Sukoharjo, Farid Muhananto, juga menyebut bahwa Jokowi akan mendapat peran khusus di tubuh partai.

Namun dalam Kongres PSI di Gedung Graha Saba Buana, Surakarta, Sabtu, 19 Juli 2025, Jokowi tidak mengumumkan jabatan apapun secara resmi. Ia hanya menegaskan komitmen penuh untuk mendukung dan bekerja keras bersama PSI.

Meski belum dikonfirmasi, kehadiran Jokowi di kongres dan intensitas dukungan terhadap PSI memperkuat spekulasi bahwa pengaruh politiknya akan tetap terasa meski tak lagi menjabat sebagai kepala negara.

Konstelasi partai politik menjelang Pemilu 2029 diperkirakan akan banyak dipengaruhi oleh arah langkah Jokowi dan konfigurasi internal PSI yang kini dipimpin oleh putranya, Kaesang Pangarep. 

Baca juga: Elit PDIP Bilang No Comment Saat Ditanya Alasan tak Hadiri Kongres PSI di Solo Jawa Tengah

Pesan Jokowi Buat Kaesang

Pesan Jokowi untuk Kaesang Pangarep di Kongres PSI 2025, sebut PSI bakal jadi partai besar di 2034.

Presiden Ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) blak-blakan mengungkapkan pilihan sikap politiknya.

Jokowi langsung tancap gas dan serukan kerja keras bareng PSI.

Jokowi mengatakan dirinya akan mendukung penuh Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Hal itu disampaikan Jokowi saat menghadiri Kongres PSI di Graha Saba Buana, Solo, Jawa Tengah, Sabtu, (19/7/2025).

Baca juga: Kaesang Ngaku Gagal Bawa PSI Duduk ke Senayan di Pileg 2024, Akankah Jokowi Jadi Pembina PSI?

"Maka itu saya full mendukung PSI. Oleh sebab itu saya akan bekerja keras untuk PSI," kata Jokowi.

Awalnya Jokowi menyoroti perubahan logo PSI yang awalnya bergambar tangan dan mawar kini menjadi Gajah.

Menurut Jokowi Gajah merupakan lambang ilmu pengetahuan.

"Artinya PSI adalah partai cerdas. Anggotanya kader yang cerdas," katanya

Selain itu, kata Jokowi, Gajah juga melambangkan ilmu pengetahuan dan juga kebijakan.

Gajah merupakan simbol kekuatan.

"Gajah juga melambangkan setahu saya selain ilmu pengetahuan juga kebijakan. Tapi yang paling penting gajah itu kuat dan besar," katanya.

Jokowi berpesan kepada Kaesang Pangarep yang baru saja terpilih menjadi Ketua Umum PSI untuk segera merampungkan struktur kepengurusan partai mulai dari pusat hingga daerah.

"Agar yang namanya struktur partai itu segera diselesaikan. Baik itu di DPW baik itu di DPD sampai ke tingkat desa. Kalau mesin itu ada menggerakkan jauh lebih mudah. Kalau mesin tidak ada bagaimana menggerakkan," pungkasnya.

KONGRES PSI - Jokowi mengahdiri Kongres PSI di Graha Saba Buana, Solo, Jawa Tengah, Sabtu, (19/7/2025). Ia menegaskan mendukung penuh PSI. (Tribunews.com/ Taufik Ismail)
KONGRES PSI - Jokowi mengahdiri Kongres PSI di Graha Saba Buana, Solo, Jawa Tengah, Sabtu, (19/7/2025). Ia menegaskan mendukung penuh PSI. (Tribunews.com/ Taufik Ismail) (Tribunews.com/ Taufik Ismail)

Sejak awal PSI didirikan pada 16 November 2024, PSI mendukung Jokowi.

Dari mulai Jokowi bertarung dalam Pilpres 2014 hingga Pilpres 2019.

Dukungan PSI pun berlanjut di 2024, saat putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka bertarung dalam Pilpres 2024 mendampingi Prabowo Subianto.

Sejumlah kader PSI saat ini banyak yang duduk di pemerintahan di antaranya Raja Juli Antoni dan Giring Ganesha.

Baca juga: Terpilih Jadi Ketua Umum, Jawaban Kaesang saat Ditanya soal Peluang Jokowi dan Gibran Gabung PSI

Jokowi Sebut PSI Bukan Partai Keluarga

Jokowi  yakin PSI akan menjadi partai yang besar. 

"Saya masuk tadi memberikan feeling kepada saya bahwa auranya PSI ini akan menjadi partai kuat dan partai besar," kata Jokowi.

Namun menurut Jokowi, PSI akan menjadi besar pada beberapa tahun mendatang, bukan sekarang ini.

Menurutnya PSI akan masuk dalam jajaran partai besar pada 2034.

"Tapi jangan tergesa-gesa. Ada step-step-nya. Belum di 2029, feeling saya akan mulai di 2034. Dengan catatan semuanya, mestinya semuanya bekerja keras," katanya.

Salah satu faktor yang membuat PSI akan menjadi besar kata Jokowi yakni pemilihan model partai.

PSI memilih menjadi partai super TBK yang mana saham partai dimiliki oleh seluruh anggota.

"Tidak ada kepemilikan elite, tidak ada kepemilikan keluarga apalagi, semua memiliki saham yang sama. Dengan ini mestinya seluruh anggota, seluruh kader itu bersama-sama ikut membesarkan partai. Karena memiliki rasa yang sama terhadap kepemilikan partai. Yang pertama tadi PSI partai super TBK," katanya.

Selain itu kata Jokowi, PSI menggunakan sistem e-voting dan Pemilu Raya.

Menurut Jokowi sistem tersebut merupakan sebuah revolusi demokrasi.

"Mungkin sekarang yang berpartisipasi baru 84 persen dari berapa yang mendaftar? 178 ribu, yang ikut 84 persen. Nantinya kalau ini menjadi sebuah model yang baik, bisa jutaan anggota PSI semuanya ikut berpartisipasi dalam pemilu raya yang akan datang," katanya.

Jokowi Blusukan untuk Cari Tahu Keinginan Rakyat

Presiden Ketujuh Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan dirinya sangat sering blusukan untuk mencari tahu apa yang yang diinginkan masyarakat bawah. 

Hal itu disampaikan Jokowi  dalam kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Graha Saba Buana, Solo, Jawa Tengah, Sabtu, (19/7/2025).

"Banyak orang enggak tahu, kadang-kadang tengah malam, saya dengan satu, dua, tiga Paspampres ke tempat-tempat yang memang saya perlukan untuk saya bicara dengan masyarakat, dengan rakyat. Ribuan kali itu saya lakukan, sehingga kita ngerti betul keinginan rakyat, kemauan rakyat, kebutuhan rakyat itu ngerti betul," kata Jokowi.

Awalnya Jokowi menyampaikan mengenai pentingnya untuk menyelesaikan struktur kepengurusan di PSI, mulai dari pusat hingga daerah. Rampungnya struktur kepengurusan, menandakan mesin partai sudah siap.

Baca juga: Alasan Mantan Rektor UGM Cabut Pernyataan soal Ijazah Jokowi, Rismon Singgung Tekanan Psikologis

"Oleh sebab itu, sekali lagi saya titip yang terakhir, agar kita bekerja keras bersama-sama agar struktur partai di seluruh wilayah, di seluruh provinsi, kabupaten dan kota segera bisa diselesaikan. Di paling tidak 2027 akhir. Kalau itu bisa diselesaikan, artinya mesinnya siap," kata Jokowi.

Apabila mesin siap, kata Jokowi, maka tinggal mencari logistik untuk mengisi bahan bakar dalam menggerakkan partai.

"Bensin" untuk mesin partai tersebut kata Jokowi bisa berasal dari anggota.

"Kalau mesinnya siap, bensinnya bareng-bareng disiapkan, sehingga mesinnya bisa dijalankan," katanya.

Namun kata Jokowi, hal itu tidak cukup. Adanya mesin dan bahan bakar belum tentu bisa bersaing balapan dengan partai lain.

Mesin partai baru bisa jalan apabila para kader sering turun ke bawah.

"Kalau kita tidak sering turun ke bawah, kita tidak ngerti keinginan rakyat, kita tidak ngerti kebutuhan rakyat, kita tidak ngerti kemauan rakyat, mau kemana? Apa yang harus kita lakukan? Ya sering-sering turun ke bawah," pungkasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Di Kongres PSI, Jokowi Sebut Ribuan Kali Blusukan Tengah Malam demi Dengar Suara RakyatJokowi Yakin PSI Jadi Partai Besar di 2034 Karena Tidak Ada Kepemilikan Keluarga, dan Jokowi: Saya Mendukung Penuh dan Akan Bekerja Keras Untuk PSI

Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jokowi Diisukan Jadi Pembina PSI, PKB: Welcome to the Jungle, Pak

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul PDIP Kritik Jokowi yang Bilang PSI Bukan Milik Keluarga: Apa Dia Enggak Punya Malu?

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved