23 Wartawan di Kaltim Dinyatakan Kompeten di Uji Kompetesi Wartawan

“Kita tetap bisa melanjutkan profesionalisme kita dan memperbaiki diri. Ini bagian dari proses untuk menghidupkan jurnalisme yang bertanggung jawab,” tegasnya.

Salah satu kisah yang menarik datang dari Rizkia, peserta jenjang madya dari media cetak/siber. Ia mengikuti UKW dalam kondisi hamil.

“Saya sendiri kaget, saya nggak tahu lulus atau tidak. Tapi saya sangat bersyukur bisa ikut UKW ini meskipun sedang hamil,” ucapnya haru.

“Terima kasih untuk para penguji, saya dapat pengalaman baru dan teman banyak. Mudah-mudahan bisa amanah dengan apa yang kita dapatkan. Dan untuk yang belum lulus, semoga bisa ikut lagi di kesempatan berikutnya,” ujarnya.

Sementara itu, Awaluddin Jalil, peserta jenjang utama dari Liputan6.com, menekankan pentingnya tanggung jawab dari predikat kompeten.

“Terima kasih untuk para penguji atas ilmu yang luar biasa. UKW ini tak seseram yang dibayangkan,” katanya sambil tertawa.

Baca juga: Buka Pembekalan UKW PWRI Kutim, Ketua DPRD Jimmi Dorong Keberlanjutan Pengembangan SDM Jurnalis

“Tapi justru karena itu, kita belajar bahwa kompeten membawa tanggung jawab besar di pundak kita sebagai jurnalis.”

Pelaksanaan UKW kali ini tidak hanya menghasilkan angka kelulusan, tapi juga membawa pesan kuat: jurnalisme adalah proses panjang yang membutuhkan komitmen, empati, dan keberanian untuk terus belajar. (*)