Berita Kaltim Terkini

Gubernur Rudy Mas'ud Ditemani Ipang Wahid Ketemu Pemimpin Redaksi dan Insan Media di Kaltim

Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud ditemani sosok Ipang Wahid ketemu pemimpin redaksi dan insan media di Kaltim, Sabtu (26//2025) di Lamin Etam.

Kolase Tribun Kaltim
RUDY MAS'UD DAN MEDIA - Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud ditemani sosok Ipang Wahid ketemu pemimpin redaksi dan insan media di Kalimantan Timur, Sabtu (26/7/2025) di Lamin Etam. 

TRIBUNKALTIM.CO - Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud bertemu pimpinan organisasi dan asosiasi serta pemimpin redaksi media di Kalimantan Timur, Sabtu (26/7/2025) malam.

Orang nomor satu di Kaltim, Rudy Mas'ud ditemani sosok Ipang Wahid dalam acara silaturahmi sekaligus ngopi bersama Gubernur Kaltim.

Diketahui Ipang Wahid yang bernama lengkap Irfan Asy'ari Sudirman Wahid merupakan sosok penting dalam barisan pemenangan Rudy Mas'ud di Pilkada Kaltim 2024 lalu.

Agenda pertemuan insan media Kalimantan Timur digelar malam hari di Lamin Etam Rumah Jabatan Gubernur Kaltim di Jalan Gadjah Mada, Samarinda, Kaltim.

Baca juga: AMAK Minta Kejati Kaltim Bongkar Skandal Pajak dan Mafia Jabatan di Pemprov Kaltim

Mengenakan kemeja biru tua bermotif kotak-kota, Rudy Mas'ud duduk membaur bersama insan pers Kaltim.

Dalam kesempatan pertama, Rudy Mas'ud mengatakan jurnalis merupakan mitra strategis dalam mendistribusikan informasi terkait program kerja pemerintah.

"Saya selalu menyampaikan bahwa saya senang berdiskusi dengan teman-teman (jurnalis)," katanya.

Lebih lanjut, Rudy Mas'ud jalinan kerjasama antara pemerintah dan pers harus kuat.

Ia pun mendukung kebebasan pers dalam lingkup pemberitaan yang berkaitan dengan pemerintahan provinsi Kalimantan Timur.

Namun, Rudy Mas'ud menekankan perihal kebebasan yang bertanggungjawab.

"Saya berharap rekan-rekan bisa objektif dan berimbang dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Juga mendorong hal-hal yang positif untuk kegiatan pemerintah provinsi," ungkapnya.

Gubernur Rudy Mas'ud yang juga Ketua DPD Golkar Kaltim 2 periode itu tak segan menyampaikan maaf kepada awak media, apabila selama perjalanan kepemimpinan dirinya terjadi kesalahan atau kekurangan. Baik berasal dari dirinya maupun jajarannya Pemrov Kaltim.

"Kalau ada kekurangan itu pastilah, namun itulah kenapa kita semua bermitra agar saling mengingatkan satu sama lain," tuturnya.

Diskusi dan tanya jawab antara jurnalis dan Gubernur Kaltim berjalan santai. 

Pertanyaan seputar program kerja Gubernur Kaltim, seperti Gratispol, kemudian isu-isu terkini lainnya pun dijawab langsung oleh Rudy Mas'ud.

"Untuk Gratispol saya meminta kita semua bersabar. Kami (Rudy-Seno) masuk di tengah tahun anggaran. Insha alloh program itu bakal semuanya gratis di 2028 mendatang," ujar Gubernur menjawab pertanyaan wartawan.

Hadir dalam pertemuan tersebut pengurus PWI Kaltim, AJI Kaltim, IJTI Kaltim, JMSI Kaltim, SMSI Kaltim,  AMSI Kaltim dan pemred media cetak/online Kalimantan Timur. 

Turut hadir Kepala Diskominfo Kaltim, Muhammad Faisal turut hadir bersama dengan beberapa pejabat Pemrov Kaltim. Faisal lebih banyak membahas skema kerjasama antara media dan pemerintah yang mengedepankan regulasi yang telah ditetapkan.

Bahkan, ajudan Rudy Mas'ud, Senja yang belakangan ini viral di media sosial juga tampak berbaur di dalam ruangan pertemuan. Dari pantauan Tribunkaltim.co, ajudan perempuan itu terlihat mengantarkan makanan ringan dan minum kepada Gubernur Kaltim di tengah diskusi yang berjalan.

Baca juga: MTQ ke-45 Kaltim Resmi Dibuka di Kutim, Gubernur Rudy Masud: Ini Lebih dari Sekadar Lomba Tilawah

Ajudan Rudy Mas'ud Viral

Pemberitaan sebelumnya, seorang ajudan Gubernur Kalimantan Timur menjadi sorotan warganet usai video dirinya tersebar luas di media sosial. 

Video tersebut memperlihatkan momen ajudan perempuan itu berupaya menghentikan pertanyaan seorang jurnalis kepada Gubernur Kaltim seusai acara resmi, dengan nada yang dinilai intimidatif.

Kejadian ini terjadi pada Senin (22/7) sekitar pukul 17.20 Wita, tepat setelah Gubernur Kaltim menandatangani kerja sama dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) dan Yayasan Laut Biru Kepulauan Derawan. 

Setelah acara selesai, para jurnalis seperti biasa berkumpul di depan pintu ruangan untuk melakukan doorstop wawancara. Awalnya pertanyaan yang dilontarkan wartawan seputar agenda kegiatan.

Namun, jurnalis kemudian menanyakan isu lain di luar agenda sebagai bentuk konfirmasi, dan Gubernur saat itu merespons pertanyaan tersebut.

Di waktu bersamaan, ajudan perempuan yang mendampingi Gubernur langsung menyela dengan mengatakan “mas, mas, mas” seolah bermaksud menghentikan pertanyaan. Namun karena Gubernur tetap menjawab, wartawan melanjutkan pertanyaannya. Tak lama kemudian, ajudan tersebut mengucapkan kata “tandai, tandai” yang ditangkap sebagai bentuk tekanan terhadap jurnalis. 

Bahkan seusai Gubernur bergerak menuju lift, ajudan itu kembali mendatangi wartawan dan menanyakan nama serta asal media. Sang wartawan pun langsung menyampaikan permintaan maaf.

Kejadian ini memicu reaksi luas setelah video tersebut diunggah ke media sosial, khususnya Instagram dan Tik Tok, dan mengundang banyak komentar warganet. 

Baca juga: Kakao Jadi Komoditi Unggulan Baru, Gubernur Kaltim Rudy Masud Dorong Pengembangan di Berau dan Kutim

Klarfikasi Pemrov Kaltim Soal Dugaan Intervensi Jurnalis

Pemrov Kaltim melalui Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Setda Provinsi Kalimantan Timur, Syarifah Alawiyah meminta pemakluman saat dikonfirmasi, Selasa (22/7/2025).

Ia menjelaskan bahwa ia berada di lokasi wawancara saat kejadian berlangsung. 

"Saya sih berharap teman-teman media itu lebih memahami karena pada saat kejadian itu Bapak Gubernur itu dari pagi sampai jam tiga itu berada di acara di Lempake," ujar Syarifah, Selasa (22/7/2025)

Ia membeberkan bahwa Gubernur Kaltim saat itu baru saja menyelesaikan agenda padat sejak pagi hingga pukul 15.00 Wita di Lempake alam rangka launching Koperasi Merah Putih.

Dalam acara tersebut, Gubernur bahkan belum sempat makan ataupun melaksanakan salat karena harus mengikuti kegiatan zoom meeting yang tidak bisa ditinggalkan.

Setibanya di Kantor Gubernur, Gubernur Kaltim langsung mengikuti acara penandatanganan kerja sama dengan YKAN dan Yayasan Laut Biru. Menurut Syarifah, kondisi Gubernur saat itu sedang terburu-buru.

Ia menyebut bahwa Gubernur juga sempat beberapa kali menyampaikan kepada jurnalis bahwa sesi wawancara sudah cukup. Bahkan, dirinya sempat mecolek wartawan sebagai isyarat agar pertanyaan dihentikan. 

Menurutnya, sikap ajudan yang tampak tegas dan emosional terjadi karena sedang menjalankan tugas menjaga pimpinan, yang saat itu dalam kondisi sangat lelah.

Ia menegaskan bahwa langkah tersebut bukan tindakan intimidasi yang disengaja, melainkan respons spontan dalam situasi yang serba cepat.

"Mungkin di saat itulah, karena namanya Tim Sespri maupun tim gubernur itu kan tugasnya adalah menjaga pimpinan. Nah mungkin di saat itulah dia tidak sengaja agak tegas ya, agak emosional menyampaikannya," jelasnya.

Syarifah pun mengimbau semua pihak untuk tidak membesar-besarkan persoalan ini karena situasi saat itu memang tidak ideal untuk sesi tanya jawab yang panjang. (Kun)

Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved