Berita Nasional Terkini
Otopsi Diplomat Kemlu Arya Daru, Tim Forensik Lakukan Pemeriksaan Racun dan Penyakit yang Diderita
Otopsi Diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan, tim forensik lakukan pemeriksaan racun dan penyakit yang diderita.
TRIBUNKALTIM.CO - Kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan (39) masih dalam proses penyelidikan kepolisan.
Arya Daru Pangayunan ditemukan meninggal dunia di kamar indekos kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada 8 Juli 2025.
Polisi tak hanya menyelidiki jejak-jejak terakhir Arya Daru lewat CCTV, tetapi juga menelisik kondisi dalam tubuh korban untuk menyingkap penyebab kematiannya yang tidak wajar.
Baca juga: 2 Hal yang Dipercaya Bisa Pecahkan Misteri Kasus Kematian Diplomat Kemlu
Dalam penyelidikan ini, Polda Metro Jaya menekankan penggunaan metode ilmiah (scientific investigation) melalui berbagai pendekatan forensik, termasuk analisis toksikologi dan histopatologi terhadap jenazah korban.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan bahwa autopsi terhadap ADP sedang dilakukan oleh Tim Kedokteran Forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Pemeriksaan toksikologi menjadi langkah awal untuk memastikan apakah ada zat kimia atau racun yang menyebabkan kematian korban.
“Toksikologi untuk dilakukan pemeriksaan apakah dalam jenazah ini ada kandungan-kandungan zat kimia, racun, dan sebagainya,” kata Ade Ary di Polda Metro Jaya, Kamis (24/7/2025).
Selain itu, tim forensik juga melakukan pemeriksaan histopatologi, yakni analisis mikroskopis terhadap jaringan tubuh korban untuk mendeteksi kemungkinan penyakit dalam yang mungkin berkontribusi pada kematian ADP.
“Pemeriksaan lanjutan dilakukan dengan mengambil beberapa sampel organ dalam korban,” jelas Ade Ary.
Dalam olah tempat kejadian perkara (TKP), Tim Inafis Bareskrim Polri mengambil sejumlah sampel sidik jari dan DNA dari barang-barang yang ditemukan di kamar korban.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mencari jejak siapa saja yang berinteraksi dengan lingkungan tempat korban ditemukan.
Baca juga: Fakta Baru Kematian Diplomat Kemlu, Tidak Hanya Terlilit Lakban, Kepala Juga Dibungkus Plastik
Ahli Psikologi Forensik Telusuri Latar Belakang Korban
Polda Metro Jaya juga melibatkan tim ahli psikologi forensik guna menelusuri latar belakang pribadi dan kondisi psikologis korban menjelang kematian.
Langkah ini diambil untuk memberikan pemahaman menyeluruh terkait kemungkinan motivasi atau tekanan yang dialami ADP.
“Penyelidik juga melakukan pendalaman terhadap latar belakang korban dengan melibatkan tim ahli dari psikologi forensik,” tambah Ade Ary.
Baca juga: Hasil Autopsi NSA sebut Penyebab Kematian Diplomat Kemlu Dibunuh, Polisi: Tanyakan yang Sampaikan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.