Tribun Kaltim Hari Ini

Tragis! 2 Balita di Samarinda Tewas di Tangan Ayah Kandung, Terungkap dari Kain Sarung Kotak-kotak

Dua balita berusia 3 tahun dan 4 tahun di Kota Samarinda meninggal dengan tragis dianiaya ayah kandung.

Tribun Kaltim
PEMBUNUHAN DI SAMARINDA - Dua balita berusia 3 tahun dan 4 tahun di Kota Samarinda meninggal dengan tragis dianiaya ayah kandung. (TRIBUN KALTIM) 

Warga sekitar yang masih dalam kondisi syok, mulai menceritakan kembali detik-detik mereka mengetahui insiden tersebut.

Ani (nama samaran), salah satu warga yang tinggal tak jauh dari TKP, mengungkapkan bahwa suasana gang tempat anak-anak biasa bermain tiba-tiba berubah drastis di hari kejadian.

“Anak-anaknya sering main juga sama anak saya tiap hari. Tapi pas hari itu gak ada sama sekali. Sepi sekali. Biasanya ada yang keluar tapi ini sepi sekali,” kata Ani, Sabtu (26/7) saat didatangi TribunKaltim.

Menurutnya, pelaku dikenal jarang berbaur dengan tetangga sebayanya, meski kadang terlihat bermain bersama anak-anak kecil di sekitar lingkungan.

“Dia (pelaku) jarang, karena sering berbaur sama seumuran dia, karena memang masih muda, 25 tahun, ibaratnya masih ABG. Dia juga katanya gak kerja di rumah aja,” tambahnya.

Ia menceritakan bahwa pertama kali warga menyadari ada sesuatu yang tidak beres adalah saat nenek korban berlari panik ke samping rumah warga sambil meminta tolong dalam bahasa Banjar.

“Neneknya lari ke samping rumah, ngadu sama tetangga sebelahnya, dia minta tolong untuk lihatkan cicitnya. Dia bilang ‘aku habis dicekek sama W, takutnya cicitku dibunuhnya’. Jadi ibu-ibu di sini kaget dan rame-rame ke sana,” tutur Ani.

Baca juga: Bripda Baiq Syalwa Dila, Pejudo Brimob Polda Kaltim: Judo Sejak Balita, Kini Berprestasi Nasional

Namun, saat warga mengecek ke dalam rumah, kondisi kedua anak sudah tidak menunjukkan respons.

Pas diangkat anaknya sudah gak respon lagi dua-duanya. Kami rame-rame di sana karena takut gak percaya.

Saya juga ke sana tapi di luar aja,” ucap Ani lirih.

Karena tidak tahu keberadaan pelaku saat itu, para perempuan di lingkungan tersebut memilih tidak masuk lebih jauh ke dalam rumah. “Kami perempuan gak berani,” ujarnya.

Ia juga menyebut bahwa ibu korban diketahui bekerja di kantin sebuah sekolah, sementara neneknya juga bekerja di tempat yang sama.

Saat ini, sang nenek tengah menjalani perawatan di rumah sakit akibat luka dan syok berat pascakejadian.

Sementara itu, warga lainnya, Amat yang juga disamarkan namanya, mengaku tidak terlalu mengenal dekat pelaku karena kesibukan kerja.

Namun ia membenarkan bahwa kedua balita tersebut kerap terlihat ceria bermain di gang tersebut.

“Anak-anaknya sering main kok cerah aja main di sini. Kalau untuk kepribadiannya pelaku saya gak tahu. Saya kaget juga karena dekat rumah kejadiannya,” singkat Amat. (*)

Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved