Breaking News

Berita Kaltim Terkini

10 Daerah dengan Kasus Angka Penemuan TBC dan HIV/AIDS Tertinggi di Kalimantan Timur

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur tahun 2024 memberikan gambaran pemahaman tentang sebaran kasus penyakit di setiap kabupaten/kota. 

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
TribunKaltim.co/Nisa Zakiyah via Canva
KASUS PENYAKIT KALTIM - Foto ilustrasi yang diolah dengan aplikasi visual Canva, Senin (28/7/2025). Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur tahun 2024, yang diolah dari Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular memberikan gambaran pemahaman tentang sebaran kasus penyakit di setiap kabupaten/kota. (TribunKaltim.co/Nisa Zakiyah via Canva) 

TRIBUNKALTIM.CO - Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur tahun 2024, yang diolah dari Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular memberikan gambaran pemahaman tentang sebaran kasus penyakit di setiap kabupaten/kota. 

Beberapa penyakit seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) dan HIV/AIDS masih menjadi perhatian utama, sementara Tuberkulosis (TBC) dan kusta menunjukkan pola penemuan dan sebaran yang beragam. 

Secara umum, angka penemuan kasus TBC di Kalimantan Timur mencapai 55,2 persen.

Kota Samarinda mencatat angka penemuan TBC tertinggi sebesar 78,5 persen, diikuti oleh Kota Balikpapan sebanyak 64,5 persen dan Kota Bontang sebesar 59,3 persen.

Baca juga: Top 10 Daerah dengan Jumlah Rumah Sakit Terbanyak di Kalimantan Timur

Ini mengindikasikan upaya aktif dalam mendeteksi kasus TBC di wilayah perkotaan.

Namun, dalam hal keberhasilan pengobatan TBC, Kabupaten Berau menunjukkan performa terbaik dengan angka 92,9 persen, sedikit di atas Kabupaten Kutai Kartanegara di angka 92,7 persen.

Sementara itu, Kota Bontang memiliki angka keberhasilan terendah yaitu 74,7 persen.

Adapun kasus baru HIV/AIDS di Kalimantan Timur mencapai total 314 kasus pada tahun 2024.

Baca juga: Top 10 Daerah dengan Jumlah Tenaga Kesehatan Tertinggi di Kalimantan Timur

Kota Samarinda mencatat jumlah kasus baru terbanyak dengan 130 kasus, jauh melampaui Kota Balikpapan yang berada di posisi kedua dengan 58 kasus, dan Kabupaten Kutai Timur dengan 33 kasus.

Sementara Kabupaten Mahakam Ulu tidak mencatat adanya kasus baru HIV/AIDS di tahun 2024.

Untuk penemuan kasus baru kusta per 100.000 penduduk, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) berada di peringkat teratas dengan 6,22 kasus, diikuti oleh Kabupaten Kutai Barat dengan 5,95 kasus. 

Angka rata-rata Kaltim untuk penemuan kasus baru kusta adalah 2,74 per 100.000 penduduk.

Kasus Malaria menunjukkan angka kesakitan per 1.000 penduduk tertinggi di Kabupaten Penajam Paser Utara dengan 6,22 kasus, angka yang sama dengan penemuan kusta.

Sementara itu, daerah perkotaan seperti Kota Balikpapan dan Kota Samarinda memiliki angka kesakitan malaria yang sangat rendah (0,09 dan 0,13).

Dalam kategori Demam Berdarah Dengue (DBD), angka kesakitan per 100.000 penduduk di Kalimantan Timur mencapai 297,70.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved