Berita Kaltim Terkini

Temuan Makanan BMG Diduga tak Layak Konsumsi di Samarinda, Pemprov Kaltim Akan Evaluasi Menyeluruh

Temuan ini berdasarkan laporan siswa penerima manfaat program MBG yang mendapati makanan sudah berbau atau dalam kondisi basi

Penulis: Raynaldi Paskalis | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO/RAYNALDI PASKALIS
MAKAN BERGIZI GRATIS - Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji, saat diwawancarai usai menghadiri peringatan hari pramuka ke-64 tingkat Kaltim di halaman parkir utama Gelora Kadrie Oning Sempaja pada Rabu (17/9/2025). Dia menjelaskan pihaknya akan melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap pelaksaan program unggulan presiden ini. (TRIBUNKALTIM.CO/RAYNALDI PASKALIS) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Menyusul adanya temuan makanan yang diduga tidak layak konsumsi dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SMAN 13 Samarinda, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur akan melakukan evaluasi menyeluruh.

Temuan ini berdasarkan laporan siswa penerima manfaat program MBG yang mendapati makanan sudah berbau atau dalam kondisi basi.

Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji, menyatakan pihaknya telah menindaklanjuti laporan tersebut dengan serius.

Baca juga: Kasus Dugaan MBG Basi di Samarinda, Satgas Pastikan Kualitas Makanan Diperketat

"Kami sudah menindaklanjuti dan menghubungi BGN (Badan Gizi Nasional). InsyaAllah, pada hari Senin atau Selasa mendatang, kami akan mengevaluasi seluruh dapur yang ada di Samarinda," ujarnya pada Rabu (17/9/2025).

Program yang seharusnya menjadi pendorong peningkatan gizi siswa ini justru menimbulkan kekhawatiran.

Lauk ayam yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan protein justru dikeluhkan siswa SMA Negeri 13 Samarinda karena mengeluarkan aroma tidak sedap. Bahkan, seorang siswa menemukan ulat dalam sayur capcai yang akan dikonsumsinya.

Seno Aji akan mendalami apakah masalah ini disebabkan oleh kesalahan dalam cara pembungkusan atau proses penyajian yang terlalu terburu-buru.

"Kami akan mengevaluasi semua aspek bersama BGN," tegasnya.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kalimantan Timur turut merespons temuan ini. Unit pelayanan MBG yang bertugas di SMA Negeri 13 Samarinda ialah SPPG Samarinda Pinang.

Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin, menilai temuan ini dapat menjadi peringatan dini untuk melakukan perbaikan agar tidak terjadi kasus yang lebih besar di kemudian hari.

"Biasanya, permasalahan seperti ini bermula dari pihak supplier atau cara penyimpanan bahan makanan yang tidak tepat. Karena itu, perlu dilakukan pemeriksaan menyeluruh," ujarnya. 

Jaya telah menginstruksikan tim kesehatan untuk segera menindaklanjuti laporan ini. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Samarinda.

Jaya berharap temuan ini mendapat perhatian serius dari seluruh SPPG untuk mencegah kejadian serupa yang pernah terjadi di daerah lain dan bahkan menyebabkan keracunan makanan massal.

Dia menegaskan akan menerjunkan tim untuk melakukan pemantauan langsung guna mencegah kemungkinan keracunan makanan pada penerima manfaat.

"Kami akan mengirim tim kesehatan untuk turun langsung ke lokasi. Jika sampai terjadi keracunan, masyarakatlah yang akan menjadi korban," pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved