Berita Viral

Kisah Gadis Kupang Lolos UI, Diejek Guru hingga Tetangga, Miskin Banyak Gaya Kuliah di Jawa

Kisah gadis Kupang lolos Universitas Indonesia. Diejek guru hingga tetangga, disebut miskin banyak gaya kuliah di Jawa.

Editor: Amalia Husnul A
Pos-Kupang.com/Tari Rahmaniar Ismail-Tangkap Layar Instagram Imam Santoso
GADIS KUPANG LOLOS UI - Margareta Tirza Manlea, gadis asal Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berhasil mewujudkan impiannya kuliah di Universitas Indonesia (UI) di tengah keterbatasan. Margareta Tirza Manlea menjawab cibiran guru dan tetangga dengan membuktikan lolos ke UI. (Pos-Kupang.com/Tari Rahmaniar Ismail-Tangkap Layar Instagram Imam Santoso) 

TRIBUNKALTIM.CO - Kisah Margareta Tirza Manlea, gadis asal Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mewujudkan impiannya kuliah di Universitas Indonesia (UI) menjadi inspirasi tentang mimpi besar di tengah keterbatasan dan kemiskinan. 

Gadis 18 tahun jebolan SMA Negeri 5 Kupang membuktikan kemiskinan bukan penghalang untuk bisa menembus kampus top Tanah Air, Universitas Indonesia.

Niat Margareta Tirza Manlea untuk bisa kuliah di Universitas Indonesia mendapatkan cibiran dari guru dan tetangganya lantaran ia hanyalah gadis miskin dari Kupang yang bahkan tidak mampu membayar sekolah.

Bahkan gara-gara niatnya untuk kuliah di Universitas Indonesia, gadis Kupang ini disebut banyak gaya. 

Baca juga: Anak Penjaga Makam Jadi Lulusan Terbaik SMKN Jateng, Dapat Beasiswa Kuliah di Universitas Indonesia

Namun, Margareta Tirza Manlea membuktikan dirinya bisa, gadis Kupang ini diterima di jurusan Psikologi, Universitas Indonesia lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

Gadis yang biasa disapa Tirza ini adalah putri dari seorang buruh bangunan dan ibu rumah tangga.

Tirza dan keluarganya tinggal di sebuah rumah kayu.

Rumah kayu tersebut hanya memiliki satu buah kamar, dengan sedikit perabotan.

Sejak kecil, ia tahu bahwa keluarganya tidak memiliki banyak harta, namun mereka kaya akan doa dan harapan.

“Kami tidak bisa memberi banyak, tapi kami selalu percaya bahwa doa bisa membukakan jalan,” kata ayah  Tirza, Jumat (25/7/2025). 

Diam-diam Daftar SNBP

Keberanian Tirza membuat siapapun terkesima. 

Dengan tekad bulat, ia mendaftar SNBP diam-diam, tanpa sepengetahuan orang tuanya.

“Saya takut orang tua tidak izinkan. Mereka mungkin khawatir biaya hidup di Jakarta.

Tapi saya yakin, kalau ini jalan saya, Tuhan pasti buka pintu,” ujarnya dengan senyum.

 Sejak duduk di bangku SMA, Tirza sudah menanamkan tekad untuk menjaga prestasi.

Ia rajin belajar, meskipun sering kali harus berbagi waktu membantu orang tua di rumah. 

“Waktu itu saya peringkat 6 di sekolah, dan masuk dalam siswa eligible untuk SNBP.

Itu hasil kerja keras saya selama tiga tahun,” kenangnya.

Menentukan jurusan sempat membuat Tirza bimbang.

“Awalnya saya ingin kedokteran, tapi setelah banyak berpikir, saya sadar bahwa psikologi adalah minat saya yang sesungguhnya.

Saya suka mempelajari manusia, pikiran, dan perasaan,” ucapnya.

Didatangi Dosen Legendaris UI 

Perjuangan Tirza mencuri perhatian publik setelah kisahnya viral di media sosial. 

Dosen Instutit Teknologi Bandung (ITB) sekaligus influencer Imam Santoso lalu mendatangi rumah sederhana Tirza.

Tak cuma sendiri, Imam Santoso juga pergi bersama dosen legendaris UI, Doktor Sudibyo.

Doktor Sudibyo adalah dosen di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UI (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia).

Ia juga Kepala Subdirektorat Pengembangan Minat dan Bakat Mahasiswa di Direktorat Kemahasiswaan UI.

Tak cuma itu, Sudibyo juga merupakan pendiri Vocal Grup UI (Vocademia).

Sudibyo merupakan “legenda hidup” bagi para Mahasiswa UI. 

Universitas Indonesia bersama Paragon Corporation pun tergerak untuk memberikan dukungan.

“Saya diberikan laptop dan dana Rp5 juta dari Paragon, bekerja sama dengan UI.

Pak Agus Sudibyo dari UI juga memberi motivasi supaya saya terus berjuang,” cerita Tirza dengan mata berbinar.

Kedatangan Imam Santoso dan dosen legendaris tersebut untuk memberikan beasiswa dan hadiah berupa uang tunai serta laptop kepada Margaret.

Air mata Margaret dan orangtuanya langsung tumpah.

Dengan berderai air mata, Margaret lalu bercerita soal perlakuan tak menyenangkan yang diterima dari guru di sekolahnya.

Diremehkan Guru dan Tetangga

Murid berprestasi itu mengaku pernah diremehkan oleh gurunya gara-gara mengungkapkan cita-citanya berkuliah di UI.

"Diomongin ulang-ulang 'Gak bisa bayar uang sekolah tapi mau kuliah di UI'," ucap Margaret.

"Sempat tunggak uang sekolah," imbuhnya.

Ucapan menyakitkan guru tersebut, sempat membuat Tirza berkecil hati, ia berniat mengubur mimpinya kuliah di UI.

Namun H-2 sebelum Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) ditutup, tekad Margaret untuk menempuh pendidikan tinggi di UI kembali menguat.

"Jadi waktu itu hampir tidak datar SNBP, h-2 penutupan jam 2 dini hari baru saya daftar," ucap Margaret.

"Saat itu saya pilih satu, hanya UI saja," imbuhnya.

Kala itu Tirza merahasiakan keputusannya ikut SNBP UI, termasuk dari orangtuanya sendiri.

"Tidak ada harapan untuk lolos, kalau teman tanya, saya jawab 'sudah daftar' saja', ditanya dimana saya diam saja," kata Margaret.

"Kalau mama nanya saya juga diam saja,"

"Enggak ada yang tahu saya daftar SNBP," imbuhnya.

Di hari pengumuman, Margaret terkejut saat mengetahui dirinya dinyatakan diterima di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Setelah dinyatakan diterima di UI, Margaret kembali mendapatkan pernyataan merendahkan, kali ini bukan dari guru, melainkan tetangganya.

Tetangga Margaret mengatakan agar gadis tersebut tak usah bermimpi bisa kuliah jauh, pasalnya ia berasal dari keluarga miskin.

"Waktu lolos itu, setiap hari tetangga kalau ketemu saya diomongin terus 'Ada anak pejabat PNS yang kuliah ke luar tapi kuliahnya tidak berhasil, hanya pulang bawa utang, jadi kita yang miskin ini jangan coba kuliah di Jawa'," kata Margaret.

"Sempat dibilang juga 'Miskin banyak gaya kuliah di Jawa'," imbuhnya.

Air mata Margaret dan kedua orangtunya terus mengalir saat menceritakan ucapan pedas tersebut.

Namun kini Margaret bisa membungkam mulut guru dan tetangganya, dengan prestasi.

Dukungan Keluarga

Mengetahui Margaret diterima di UI, kakak kandungnya langsung bekerja esktra keras mengumpulkan uang untuk ongkos sang adik ke Jakarta.

"Kakaknya kerja hampir 24 jam setelah tahu Margaret diterima UI," kata Imam Santoso.

Bagi kedua orang tuanya, keberhasilan Tirza adalah anugerah yang tidak pernah mereka bayangkan.

 “Kami bangga. Anak kami bisa menginjakkan kaki di kampus impian.

Kami hanya bisa berdoa supaya dia sukses dan bisa jadi teladan bagi adik-adiknya,” ujar sang ibu dengan suara bergetar.

“Banyak orang bicara macam-macam, tapi saya tidak mau jatuh karena kata-kata itu. 

Saya hanya percaya pada doa, kerja keras, dan niat baik,” kata Tiar tegas.

Tirza akan memulai Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (OSPK) pada 5 Agustus mendatang.

Dengan dukungan banyak pihak, ia yakin bisa menyelesaikan studinya dengan gemilang.

“Saya ingin sukses, membawa pemahaman lewat psikologi, dan suatu hari bisa kembali ke NTT untuk membantu orang lain,” ujar Tirza.

Tepat Jumat 25 Juli 2025 siang, Tirza melakukan perjalanan awalnya ke Jakarta untuk meraih dan melanjutkan pendidikannya.
 
Kisah Tirza adalah cermin perjuangan anak NTT yang tak gentar mengejar mimpi.

Dari rumah sederhana, ia menembus kampus terbesar negeri ini.

Sebuah bukti bahwa ketika mimpi dipadukan dengan tekad, semua batasan bisa diterobos.

Tirza yang berasal dari keluarga sederhana, bisa berkuliah di UI meski di tengah keterbatasan ekomomi.

"Karena tidak ada mimpi yang terlalu besar untuk seseorang atau pemimpi yang terlalu kecil," tulis Imam Santoso.

Baca juga: Dekan FIA Monev ke Mahulu, Perjuangkan Warga Perbatasan Ikut Pendidikan di Universitas Indonesia

(Pos-Kupang.com/Tari Rahmaniar Ismail) 

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Diam-diam Daftar UI Lalu Lolos, Gadis di Kupang Diejek Guru dan Tetangga: Miskin Jangan Coba Kuliah dan Pos-Kupang.com dengan judul Margareta Tirza Manlea, Gadis Kupang yang Berani Mimpi Besar, Dari Rumah Sederhana ke UI 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved