Ijazah Jokowi

Jokowi Ungkap Pekerjaan Mulyono yang Dituduh Sebagai Calo Terminal, 'Semua Kok Diragukan'

Mulyono dituduh calo terminal, mantan Presiden Jokowi ungkap pekerjaan teman kuliahnya saat ini.

TribunJogya/Hanif Suryo
POLEMIK IJAZAH JOKOWI - Mantan Presiden, Joko Widodo (Jokowi) berfoto bersama sahabat-sahabat lamanya dari angkatan 1980 Fakultas Kehutanan UGM dalam Reuni ke-45 di Sleman, Sabtu (26/7/2025). Kanan: Mulyono, teman Jokowi di acara reuni tersebut. Mulyono dituding calo bus di terminal di Solo. Jokowi pun menanggapi tuduhan tersebut. (TribunJogya/Hanif Suryo) 

"Pokoknya tidak ada jurusan, cuma bidang studinya. Setahu saya Teknologi Hasil Hutan. Saya nggak tahu karena itu kan kampus ya, saya kan tidak banyak ke situ," tuturnya.

Mulyono mengakui Jokowi lebih dulu lulus dari UGM dibanding dia karena nilai Jokowi lebih bagus.

Dia mengaku baru lulus tahun 1987.

"Kalau sama dia (Jokowi), dia selalu ingat. Sebelum menjadi pejabat pun menyapa," sambungnya.

Mengenai ijazah Jokowi yang diduga palsu, Mulyono juga tidak terlalu ingin ikut campur. Menurutnya, ijazah adalah urusan pribadi masing-masing.

Mulyono turut bertemu Jokowi dalam acara reuni. Pertemuan itu memunculkan tawa dari para peserta lantaran Mulyono adalah nama masa kecil Jokowi.

Jokowi memilih hanya tersenyum dan melontarkan gurauan.

“Jangan nambah masalah lagi. Sudah, Hari Mulyono dimasalahin almarhum, ya tambah lagi Mas Mulyono,” ujar Jokowi disambut gelak tawa para peserta reuni.

Sosok Muhammad Taufiq 

Muhammad Taufiq adalah seorang pengacara yang menggugat keaslian ijazah Jokowi ke Pengadilan Negeri Solo.

Gugatan itu dimasukkan tanggal 14 April 2025. Namun, gugatan ini akhirnya digugurkan oleh PN Surakarta tanggal 10 Juli 2025.

Dalam putusan sela perkara dengan nomor 99/Pdt.G/2025/PN Skt itu, Majelis Hakim menyatakan bahwa PN Solo tidak berwenang memeriksa perkara tersebut.

Baca juga: Jokowi atau Mulyono? Ini Pengakuan Alumni Fahutan UGM Teman Seangkatan Presiden RI ke-7

Taufiq adalah lulusan program Doktor Ilmu Hukum dari UNS dan pernah menjadi Ketua DPC PERADI Surakarta periode 2007–2011.

Rekam jejak akademiknya juga mencatat keikutsertaannya dalam program Corporate Governance di Jepang pada tahun 2008 dan kursus hukum lingkungan di Beijing serta Shanghai pada 2009.

Taufiq dikenal sebagai sosok yang aktif dalam advokasi kasus-kasus struktural.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved