Berita Nasional Terkini

Tak Hanya Jokowi, PDIP Klaim Ada Upaya Pelemahan Politik Partai, Ditarget Suara 7 Persen di 2029

Tak hanya Presiden ke-7 Jokowi. PDIP klaim ada upaya pelemahan politik partai. Ribka Tjiptaning menyebut PDIP ditarget suara 7 persen di 2029

Kolase TribunKaltim.co / Tribunnews dan Kompas.com
JOKOWI DAN PDIP - Tak hanya Presiden ke-7 Jokowi. PDIP klaim ada upaya pelemahan politik partai. Ribka Tjiptaning menyebut PDIP ditarget suara 7 persen di 2029. (Kolase TribunKaltim.co / Tribunnews dan Kompas.com) 

TRIBUNKALTIM.CO - Tak hanya Presiden ke-7 Jokowi yang mengaku ada upaya melemahkan dominasi politiknya di tanah air.

Teranyar, PDIP pun mengklaim ada upaya pelemahan politik partai berjuluk Wong Cilik.

Bahkan politisi Ribka Tjiptaning menyebut PDIP ditarget suara 7 persen di Pileg 2029 mendatang.

Ya, Jokowi dan PDIP sama-sama mengklaim menjadi target pelemahan politik.

Sepanjang kiprahnya di dunia politik, nama Jokowi tak lepas dari nama partai berlogo kepala banteng berwarna hitam dengan moncong putih itu.

Baca juga: Jokowi Tegaskan SBY Bukan Dalang di Balik Polemik Ijazah Palsu, Saya Tak Pernah Sebut Partai

Sejarah antara Jokowi dan PDIP memang panjang.

Bermula pada 2004 silam, Jokowi yang saat itu masih menjadi pengusaha mebel sukses di Solo dan belum memiliki pengalaman politik formal, bergabung dengan PDIP.

PDIP menjadi partai tempat pria kelahiran Solo, 21 Juni 1961 itu memulai dan mengembangkan karier politiknya.

Ayah Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka itu lalu menjadi salah satu pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo.

Lalu, Jokowi diusung PDIP untuk maju menjadi Calon Wali Kota Solo bersama FX Hadi Rudyatmo sebagai pendampingnya di Pemilihan Wali Kota atau Pilwalkot Kota Solo 2025 hingga akhirnya menang.

Kemudian, Jokowi diantar oleh PDIP naik ke panggung politik ibu kota hingga terpilih menjadi Gubernur Jakarta pada 2012, dengan wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Karier Jokowi semakin menanjak ketika ia kembali digotong oleh PDIP untuk mengikuti Pemilihan Presiden atau Pilpres 2014.

Saat itu, Jokowi juga belum genap menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta selama satu periode alias hanya dua tahun, sebelum akhirnya terpilih menjadi Presiden RI pada 2014.

PDIP pun melanjutkan dukungannya untuk Jokowi sampai menjadi Presiden RI selama dua periode, 2014-2019 dan 2019-2024.

Akan tetapi, di akhir masa kekuasaan Jokowi sebagai orang nomor satu di Indonesia, hubungannya dengan PDIP terindikasi mulai retak.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved