Berita Kaltim Terkini

UMKM Kaltim Menembus Pasar Dunia, Rudy Masud: Ini Era Baru Ekonomi Kerakyatan

Gubernur Kaltim Rudy Masud mengatakan Sektor UMKM Kaltim menembus pasar global dengan nilai ekspor hingga USD 716.403 setara sekitar Rp11 miliar

Penulis: Zainul | Editor: Amelia Mutia Rachmah
TRIBUNKALTIM.CO/ZAINUL
MELEJIT - Gubernur Kaltim Timur, H. Rudy Mas'ud (tengah) mendampingi Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Dr. Budi Santoso (kiri) meninjau produk UMKM Kaltim di galeri UMKM usai meresmikan gedung Export Center Balikpapan, Jl. Marsma Iswahyudi. Jumat (1/8/2025). (TRIBUNKALTIM.CO/ZAINUL) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Sektor UMKM dari Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi primadona bahkan menembus pasar global yang tidak hanya diminati negara Asia tetapi juga negara-negara di bagian benua Eropa.

Hal ini disampaikan langsung oleh Gubernur Kaltim, Rudy Masud dihadapan Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Budi Santoso saat kegiatan peresmian gedung Export Center di kota Balikpapan pada Jumat (1/8/2025).

Menurut Gubernur Kaltim yang kerap disapa Harum itu, kondisi ini menandai babak baru ekonomi daerah dengan geliat ekspor berbasis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai tonggak penting transformasi ekonomi Kaltim.

“Ini bukan lagi pelengkap cerita. UMKM kita sudah menembus pasar ekspor secara langsung. Kratom, karet, udang, hingga plywood semua ini dikirim ke luar negeri. Dan ini baru permulaan,” ujar Rudy Masud.

Harum menjabarkan, dalam sepekan terakhir Juli 2025, nilai ekspor UMKM Kaltim tercatat menembus USD 716.403 atau sekitar Rp11 miliar, capaian yang disebut Rudy Masud sebagai bukti nyata bahwa UMKM kini menjadi aktor utama dalam panggung perdagangan global.

Baca juga: OIKN Gelar Pameran Busana hingga Bazar UMKM di Kantor Kemenko 3 Nusantara, Terbuka untuk Umum

Berdasarkan data Pemerintah Provinsi Kaltim, pencapaian ekspor selama sepekan terakhir Juli berasal dari lima perusahaan lokal, yang mayoritas merupakan pelaku UMKM:

  1. PT DJB Botanicals Indonesia: ekspor perdana kratom ke Amerika Serikat sebesar USD 82.125.
  2. PT Kayu Alam Perkasa Raya: ekspor plywood dan veneer ke Singapura dan India senilai USD 190.423.
  3. PT Segara Timber: ekspor plywood ke AS dan Tiongkok senilai USD 218.499.
  4. PT Sumber Kalimantan Abadi: ekspor udang ke AS senilai USD 100.170.
  5. PT Multi Kusuma Cemerlang: ekspor karet ke Sri Lanka sebesar USD 125.184.

“Nilai ekspor dari sektor UMKM kita menunjukkan bahwa mereka sudah bisa berdiri sejajar dengan pelaku ekspor besar. Ini pencapaian luar biasa,” tambah Rudy.

Rudy secara tegas menyatakan bahwa ketergantungan Kaltim terhadap batu bara harus segera diimbangi dengan sektor ekonomi yang lebih berkelanjutan. Ia menyebut, selama Januari–Mei 2025, batu bara masih mendominasi dengan menyumbang 71 persen dari total ekspor daerah.

“Tapi kita sadar betul, komoditas tambang itu tidak terbarukan dan sangat rentan terhadap fluktuasi pasar global. Kita butuh kekuatan baru dan UMKM adalah jawabannya,” ucapnya.

Baca juga: Reaksi DPRD soal Langkah Pemkab Paser Promosikan Produk UMKM Lokal via Ritel Modern

Maka dari itu, Pemprov Kaltim pun terus mendorong diversifikasi ekonomi dengan mengembangkan ekosistem ekspor nonmigas, khususnya berbasis UMKM.

Fokus diarahkan pada produk unggulan seperti hasil perikanan (udang beku, ikan segar, kepiting), kelautan (rumput laut), pertanian (pisang kepok, lada putih, cokelat), kehutanan (rotan, kayu olahan, kratom), serta produk industri seperti semen, pupuk, karet, amonia, dan metanol.

Langkah konkret pengembangan ekspor UMKM sudah terlihat sejak 2024, saat program Export Kaltimpreneurs 2025 yang difasilitasi Bank Indonesia Kaltim berhasil membawa 78 UMKM menembus pasar internasional dengan nilai transaksi USD 2,8 juta.

“Pasarnya sudah terbuka. Tinggal kita siapkan SDM-nya: pelatihan, legalitas, kemasan, pembiayaan. Itu yang kita kawal,” tegas Rudy.

Negara tujuan ekspor nonmigas Kaltim saat ini kata Rudy mencakup Amerika Serikat, Tiongkok, India, Filipina, serta beberapa negara di kawasan Eropa.

Baca juga: UMKM di Paser Kaltim Naik Kelas, Kolaborasi Pemkab dan Indomaret Buka Akses Pasar Lebih Luas

Peresmian Export Center di Balikpapan disebut Rudy sebagai simbol nyata keseriusan pemerintah dalam membuka akses ekspor bagi UMKM lokal. Fasilitas ini akan menjadi pusat layanan terpadu untuk pendampingan, pelatihan, dan konsultasi ekspor.

“Transformasi ekonomi kita menuju hilirisasi dan ekspor berbasis kerakyatan bukan sekadar wacana. Ini pekerjaan harian yang harus terus dilakukan. Karena ekonomi yang dibangun dari bawah adalah yang paling tahan terhadap guncangan global,” pungkasnya. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved