Berita Nasional Terkini
Respons Menteri Pendidikan dan Mensos Soal Ratusan Guru Mundur dari Program 'Sekolah Rakyat' Prabowo
Tengok respons Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah juga Mensos soal ratusan guru yang mundur dari program Sekolah Rakyat.
TRIBUNKALTIM.CO - Tengok respons Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah juga Mensos soal ratusan guru yang mundur dari program Sekolah Rakyat.
Sedikitnya 160 guru Sekolah Rakyat dilaporkan mengundurkan diri secara massal.
Pengunduran diri itu hanya beberapa waktu setelah program ini resmi diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Seperti terjadi pada Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 10 Bogor, Jawa Barat, mulai beroperasi pada Senin, 14 Juli 2025 lalu.
Sekolah Rakyat sendiri merupakan program pendidikan berasrama gratis yang digagas Kementerian Sosial untuk membantu anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem memperoleh pendidikan yang layak.
Baca juga: Ramai-ramai Siswa dan Guru Sekolah Rakyat Mengundurkan Diri, Ini Alasannya
Menanggapi hal ini, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa pengunduran diri para guru bukan disebabkan oleh persoalan upah atau insentif.
“Kalau kemarin yang disampaikan itu sebagian karena domisilinya jauh. Kemudian yang kedua, ya mungkin ada alasan-alasan lain yang membuat mereka mengundurkan diri,” ujar Mu’ti di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (31/7/2025).
Mu’ti juga menyebut bahwa masalah ini telah dilaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto, dan pengganti para guru yang mengundurkan diri telah disiapkan, sehingga operasional Sekolah Rakyat dipastikan tetap berjalan normal.
Gus Ipul: Penempatan Berdasarkan Sistem, Bukan Manual
Sementara itu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menjelaskan bahwa dari 1.500 guru yang lolos seleksi dan menyatakan komitmen untuk mengajar, sekitar 160 orang memilih mundur karena lokasi penugasan yang jauh dari tempat tinggal.
“Setelah penempatan, sebagian di antaranya mengundurkan diri. Umumnya alasannya karena jauh dari tempat tinggal. Yang mengundurkan diri itu sekitar 160 dari 1.500 lebih,” ungkap Gus Ipul di Kantor Kementerian Sosial, Selasa (29/7/2025).
Ia menambahkan bahwa proses penempatan guru dilakukan berdasarkan sistem, bukan secara manual oleh Kemensos.
“Kadang-kadang sistem menempatkan guru di lokasi yang memang cukup jauh dari domisili mereka,” tambahnya.
Baca juga: Sekolah Rakyat di Samarinda Siapkan Tahap Awal Pembelajaran, MPLS Dimulai 15 Agustus 2025
Distribusi Guru
Meski saat ini masih ada kendala distribusi, Gus Ipul optimis bahwa ke depan persoalan ini akan teratasi seiring dengan penyebaran Sekolah Rakyat di seluruh kabupaten/kota.
“Kalau sesuai rencana, nantinya setiap kabupaten dan kota memiliki satu Sekolah Rakyat. Jadi akhirnya akan merata juga,” jelasnya.
Lebih lanjut, Gus Ipul menegaskan bahwa tidak ada unsur paksaan dalam penugasan dan pengunduran diri para guru.
Semua guru yang mengundurkan diri telah disiapkan penggantinya.
Penempatan tersebut, menurut Gus Ipul, tidak dilakukan oleh Kementerian Sosial.
"Karena sistem kadang-kadang ya memang penempatannya jauh dari tempat tinggalnya," tuturnya.
Meski begitu, Gus Ipul mengatakan ke depannya ketika Sekolah Rakyat telah berada di semua kabupaten kota, maka distribusi guru bakal merata.
"Tapi sebenarnya ke depan, tapi ini nanti dong. Nanti kan pada akhirnya kalau sesuai rencana setiap kabupaten, kota memiliki satu sekolah rakyat. Sebenarnya akhirnya ya rata juga ini," jelasnya.
Apa itu Sekolah Rakyat
Sekolah Rakyat adalah program pendidikan berasrama gratis yang bertujuan memberikan akses pendidikan berkualitas kepada anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Program ini merupakan bagian dari strategi pengentasan kemiskinan yang diluncurkan oleh pemerintah melalui Kementerian Sosial.
Sekolah Rakyat adalah program pendidikan berasrama (boarding school) yang diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia, khususnya melalui Kementerian Sosial, dengan tujuan utama:
Memberikan akses pendidikan gratis dan berkualitas Khusus bagi:
Anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem
Mereka yang selama ini kesulitan mendapatkan pendidikan layak karena faktor ekonomi dan geografis
Baca juga: 2 Kepala Sekolah Usul Letkol Teddy jadi Duta Sekolah Rakyat, Ini Respons Sekretaris Kabinet
Tujuan utama Sekolah Rakyat:
Mengentaskan kemiskinan ekstrem melalui pendidikan
Membentuk generasi muda yang berkarakter, mandiri, dan terdidik
Memberikan pola asuh dan pembinaan penuh karena sistemnya berasrama
Menyediakan lingkungan belajar yang aman dan terkendali, jauh dari potensi kekerasan atau eksploitasi anak
(Tribunnews.com/Tribunjabar.id/Bangkapos.com)
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Baru Resmi Diluncurkan Ratusan Guru Pilih Mundur dari Sekolah Rakyat, Ini Kata Mendikmen dan Mensos
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.