Ijazah Jokowi
Silfester Matutina: Ada 2 Tudingan Ijazah Jokowi, Ungkit Kasus Stupa Borobudur yang Seret Roy Suryo
Relawan Jokowi, Silfester Matutina sebut ada 2 tudingan ijazah Jokowi. Ia juga singgung kasus stupa Borobudur yang seret Roy Suryo.
TRIBUNKALTIM.CO - Relawan Jokowi sekaligus Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet) Silfester Matutina diperiksa terkait ijazah Joko Widodo atau Jokowi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (4/8/2025).
Usai pemeriksaan, Silfester Matutina menyebut ada dua tudingan terkait ijazah Jokowi.
Bukan hanya menyoal tudingan ijazah Jokowi, Silfester Matutina juga menyindir Roy Suryo, pakar telematika yang menyoroti soal ijazah mantan Presiden RI.
Menurut Silfester Matutina, dua tudingan terkait ijazah Jokowi yakni:
Baca juga: Eks Dewan Guru Besar UGM Skak Rismon, Prof Koentjoro Jamin Ijazah Jokowi Asli, Klaim Punya Data
- Pertama adalah ijazah yang diterbitkan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 2005.
- Kedua yakni ijazah yang dibuat di Pasar Pramuka.
"Sebenarnya ada lagi keheranan kita karena yang dituduhkan ijazah palsu ini ternyata ada dua.
Pertama ijazah palsu yang dituduhkan sebelum tahun 2005 yang diterbitkan oleh Universitas Gadjah Mada," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (4/8/2025).
"Kemudian tudingan ijazah palsu Jokowi ini malah meluas sampai ke Pasar Pramuka," tambahnya.
Silfester menjelaskan ijazah palsu dibuat di Pasar Pramuka tersebut berawal dari apa yang disampaikan Politikus Senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Beathor Suryadi.
"Kedua, ijazah palsu yang kedua itu diterbitkan kalau menurut Beathor diterbitkan 2012 jadi ini keheranan kita.
Kok ijazah palsunya bisa dua ini, jadi baik isu ijazah palsu ini tidak ada dasar-dasar hukumnya yang membenarkan ini, hanya narasi dan framing jahat saja," tuturnya.
Silfester juga menyebut Beathor banyak melakukan kebohongan.
Termasuk informasi itu juga disampaikan kepada eks Anggota Badan Intelijen Negara (BIN).
Informasi itu kemudian dipercayai oleh Roy Suryo dan Rismon Sianipar, terlapor kasus pencemaran nama naik yang dilaporkan langsung oleh Joko Widodo.
"Jadi Beathor membohongi Roy, Rismon dan sebagainya karena apa yang saya bilang tadi tidak masuk akal ijazah dipalsukan oleh UGM sebelum tahun 2005.
Kenapa harus dipalsukan lagi tahun 2012," ujarnya.
Dengan demikian, ijazah Jokowi dua kali dipalsukan.
"Padahal tinggal copy paste. Jadi ini yang saya bilang masyarakat kita harus cerdas kita jangan gampang dibohongi," paparnya.
Silfester menegaskan isu ijazah palsu ini untuk mengadu domba memecah belah bangsa.
"Jadi isu ijazah palsu tidak dan dasar hukum dan semuanya zonk atau nol," katanya.
Sindir Roy Suryo
Saat diperiksa di Polda Metro Jaya dalam kapasitasnya sebagai saksi pelapor, Silfester membantah tudingan Roy Suryo bahwa dirinya hendak melarikan diri ke Batam.
Silfester menerangkan keberadaan dirinya di Batam adalah untuk memberikan perlindungan hukum bagi warga di sana.
"Jadi intinya Roy Suryo sok menjadi intelijen mendeteksi saya di Batam itu, karena sebenarnya saya bicara sama teman-teman media, waktu saya diundang, saya bilang saya nggak bisa, saya lagi di Batam, dan di Batam pun saya dalam rangka mengadvokasi rakyat,” ungkap Silfester di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (4/7/2025).
Ketua Umum Solidaritas Merah Putih itu justru menyebut Roy Suryo sosok yang penuh drama.
Dia mengingatkan kembali ketika Roy Suryo berpura-pura terkulai lemas usai menjalani pemeriksaan kasus unggahan meme stupa Candi Borobudur yang diedit mirip wajah Presiden RI Joko Widodo.
"Bahwa saya bukan seperti Roy Suryo yang ketika dulu, dua tahun lalu, masalah Stupa Borobudur, ingat enggak?
Mau ditahan oleh Polda Metro Jaya, pakai kursi roda dan juga pakai penopang leher,” katanya.
Silfester menyebut drama-drama telenovela dan tangisan bukan tidak mungkin akan terjadi lagi di kasus ijazah ini.
Menurutnya, penelitian yang dilakukan Roy Suryo dan Rismon Sianipar abal-abal.
Kedua sosok tersebut, kata Silfester, tidak memiliki sertifikat ataupun kelaikan sebagai seorang peneliti.
"Karena yang harus diteliti itu adalah ijazah yang asli, yang otentik atau yang analog, baik ijazah yang otentik ataupun analog yang asli ataupun yang palsu,” tutur Silfester.
Sebelumnya, Roy Suryo bersama Tim Advokasi Anti Kriminalisasi Akademisi dan Aktivis mendatangi kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan, Kamis (31/7/2025).
Kedatangan mereka untuk meminta Kejari Jaksel segera mengeksekusi Silfester Matutina terkait kasus dugaan fitnah yang dilaporkan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla pada 2018.
“Yang bersangkutan sudah harus dieksekusi oleh kejaksaan dan harus masuk ke dalam ruang penahanan atau lembaga pemasyarakatan, ini yang kami mohon kepada Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan,” ujar Roy Suryo.
Kasus tersebut bergulir di PN Jakarta Selatan dengan vonis 1 tahun.
Namun Silfester mengajukan banding dan hasil putusan banding hingga kasasi Silfester dinyatakan bersalah dan masa hukuman ditambah menjadi 1 tahun 6 bulan.
Siapa Silfester Matutina?
Silfester Matutina dikenal seorang pengacara dan aktivis politik.
Saat ini dia memimpin organisasi relawan Solidaritas Merah Putih (Solmet) yang dikenal sebagai pendukung Jokowi sejak 2013.
Ia juga menjabat sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo–Gibran pada Pilpres 2024 dan sempat diangkat menjadi komisaris ID Food oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Ijazah Jokowi Disita
Penyelidik Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menyita ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo di tahap penyidikan kasus pencemaran nama.
Kasus ini terkait tudingan ijazah palsu yang diduga dilakukan Roy Suryo dkk.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengonfirmasi penyitaan ijazah tersebut.
Ada dua ijazah pelapor yang disita untuk keperluan proses penyidikan.
"Bahwa benar penyidik Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah melakukan penyitaan terhadap ijazah S1 dan SMA," ucap Ade Ary di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (24/7/2025).
Menurutnya, penyitaan ijazah guna kepentingan pemeriksaan atau pengujian di laboratorium forensik dalam tahap penyidikan.
Dua Obyek Perkara
Polda Metro Jaya menangani dua obyek perkara kasus tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 Joko Widodo.
Obyek perkara pertama yakni pencemaran nama baik yang dilaporkan Jokowi pada 30 April 2025.
Kemudian obyek perkara kedua penghasutan dan penyebaran berita bohong yang dilaporkan ke sejumlah Polres oleh beberapa pihak.
Kedua obyek perkara tersebut telah naik ke tahap penyidikan.
Polisi masih melakukan pemanggilan kembali kepada para terlapor untuk melengkapi Berita Acara Pemeriksaan (BAP) di tahap penyidikan.
Penyidik baru dapat menentukan apakah para terlapor ditetapkan sebagai tersangka.
Baca juga: Jokowi Tegaskan SBY Tak Terlibat, Elite Demokrat Sayangkan Partainya Terseret Polemik Ijazah Palsu
(*)
Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Silfester Matutina Tuding Roy Suryo Sok Intel dan Penuh Drama, Ungkit Kursi Roda dan Penopang Leher dan 2 Ijazah Jokowi Dituding Palsu, Silfester Matutina Sebut Framing Jahat.
Reuni Fakultas Kehutanan UGM Angkatan 1980 Dianggap Settingan, Alasan Jokowi tak Pakai Kaos Seragam |
![]() |
---|
Sosok Mulyono, Teman Seangkatan Jokowi di UGM yang Dianggap Calo Terminal, Ini Faktanya |
![]() |
---|
Duduk Perkara Demokrat Terseret Ijazah Palsu: Jokowi Ungkap Tokoh Besar, Relawan Sebut Partai Biru |
![]() |
---|
Taufiq Sebut Pria yang Temui Jokowi di Reuni UGM Bukan Bernama Mulyono Tapi Wakidi: Dia Calo Tiket |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.