Berita Penajam Terkini

Pemkab PPU Perkuat Kesiapsiagaan Bencana Lewat Apel dan Simulasi Karhutla

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (Pemkab PPU) terus memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam.

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Miftah Aulia Anggraini
HO/HUMAS PEMKAB PPU
SIAGA BENCANA - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam, salah satunya dengan menggelar Apel Gelar Pasukan dan Peralatan Penanggulangan Bencana Tahun 2025, Rabu (6/8/2025), di halaman Kantor Bupati PPU. (HO/HUMAS PEMKAB PPU) 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (Pemkab PPU) terus memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam.

Salah satunya dengan menggelar Apel Gelar Pasukan dan Peralatan Penanggulangan Bencana Tahun 2025, Rabu (6/8/2025), di halaman Kantor Bupati PPU.

Apel ini juga dirangkai dengan simulasi penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sebagai antisipasi menghadapi musim kemarau.

Kegiatan tersebut dipimpin Sekretaris Daerah PPU, Tohar, mewakili Bupati, dan diikuti oleh jajaran Forkopimda, TNI, Polri, Satpol PP, BPBD, Damkar, organisasi masyarakat, serta relawan dari berbagai elemen.

Baca juga: BMKG Catat Kemarau Tahun Ini Tergolong Normal, Potensi Karhutla tak Boleh Diabaikan

Tohar menegaskan bahwa kesiapsiagaan menjadi kunci utama dalam menghadapi bencana yang bisa terjadi kapan saja dan di mana saja.

Kabupaten PPU sendiri memiliki potensi bencana cukup kompleks, mulai dari banjir, tanah longsor, angin puting beliung, hingga karhutla.

“Kesiapsiagaan adalah kunci utama. Kita harus sigap, cepat, dan terkoordinasi dengan baik dalam merespons setiap potensi bencana,” ungkap Tohar.

Ia memaparkan empat fokus utama penanggulangan bencana yang harus dijadikan pedoman bersama:

Baca juga: Desa Sepaso Barat di Kutai Timur Mulai Terjadi Karhutla Diawal Musim Kemarau

Kesiapsiagaan sebagai prioritas utama, dengan respons cepat dan koordinasi solid.

Sinergi lintas sektor, melibatkan semua pihak: pemerintah, TNI, Polri, relawan, dunia usaha, hingga masyarakat.

Kesiapan peralatan, yang harus selalu dalam kondisi optimal dan siap pakai.

Pelatihan dan simulasi berkelanjutan, agar setiap unsur memahami tugas saat situasi darurat.

Baca juga: 6 Desa di Bengalon Kutai Timur Masuk Daftar Rawan Karhutla

Menurut Tohar, bencana adalah tanggung jawab bersama, bukan semata urusan pemerintah.

“Jika kita siap, kita bisa mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan. Mari mulai dari sekarang untuk selalu siap siaga. Jangan tunggu sampai bencana datang,” jelasnya.

Ia juga menegaskan pesan Bupati PPU bahwa evakuasi cepat adalah langkah paling penting saat bencana terjadi untuk menyelamatkan nyawa dan meminimalkan kerugian.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved