Berita Bontang Terkini
Perbaikan Drainase dan Jalan Ambruk di RT 30 Gunung Elai Bontang, Perlu Koordinasi dengan PT KIE
Disperkimtan Bontang menyampaikan perbaikan drainase dan jalan yang ambruk di Kelurahan Gunung Elai perlu koordinasi dengan pihak PT KIE
Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Amelia Mutia Rachmah
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Disperkimtan) Kota Bontang, Usman, menyampaikan bahwa perbaikan drainase dan jalan yang ambruk di RT 30, Kelurahan Gunung Elai, perlu dikoordinasikan dengan pihak PT KIE selaku pemilik kawasan.
Hal ini disebabkan karena fasilitas umum (fasum) di Perumahan BSD tersebut belum diserahkan kepada pemerintah.
"Niatnya baik, tapi kalau melanggar aturan tetap tidak bisa. Ini harus kita komunikasikan dulu," ujar Usman saat ditemui di lokasi, Rabu (6/8/2025).
Menurutnya, instruksi dari Walikota Bontang untuk segera menangani kerusakan harus tetap ditindaklanjuti dengan cepat, namun tetap memperhatikan ketentuan yang berlaku.
Pemerintah bersama Ketua RT dan pihak PT KIE dijadwalkan akan menggelar pertemuan guna mencari solusi bersama.
Baca juga: Warga Gunung Elai Resah, Drainase Ambruk Ancam Rumah, Walikota Bontang Turun Tangan
Di sisi lain, Usman menyebut kerusakan drainase tersebut diduga terjadi akibat adanya pembiaran dari pemilik rumah.
Berdasarkan pantauan tim teknis, ditemukan rongga sepanjang bagian bawah rumah, dengan kondisi air yang sudah lama meresap ke dalam tanah.
"Ini berongga, berarti sudah tahunan. Ada kelalaian juga. Hak dan kewajiban pemilik rumah juga harus dijalankan. Kalau ada yang rusak, sebaiknya diperbaiki, jangan dibiarkan. Ini kan rumah pribadi," jelasnya.
Sementara itu, Ketua RT 30, Anggi Nicky, mengatakan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan PT KIE dan Lurah Gunung Elai, Sulistiyo.
"Kami cari solusi yang tercepat," ujarnya.
Ia menjelaskan, persoalan ini sebenarnya telah disampaikan sejak awal melalui forum Musrenbang. Namun, kendala utamanya adalah sebagian fasum di Perumahan BSD masih berada di bawah pengawasan PT KIE. Pemerintah belum bisa mengelola jika belum ada proses hibah resmi.
"Langkah awal kami coba blok dulu atau alihkan aliran air menuju parit agar kerusakannya tidak semakin parah," tambahnya.
Hingga berita ini ditayangkan, Tribunkaltim.co masih berupaya menghubungi Humas PT KIE, Abdul Karim, melalui nomor pribadinya. Namun, belum ada respons yang diberikan. (*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.
Final Pupuk Kaltim Cup 2025, Loktuan vs Tanjung Laut, Adu Gengsi dan Ketajaman Ujung Tombak |
![]() |
---|
Peduli Pendidikan, Pegadaian Bontang Dukung Pembangunan Ruang Belajar di Panti Darul Aitam |
![]() |
---|
Belanja Daerah Bontang 2026 Capai Rp2,8 Triliun, 85 Persen Bergantung Dana Pusat |
![]() |
---|
Wali Kota Neni Minta Pajak Penghasilan Pekerja Industri Besar Kembali ke Bontang, Bukan ke Pusat |
![]() |
---|
Tanjung Laut Lolos ke Final Pupuk Kaltim Cup 2025 Usai Tumbangkan Rival Sekota |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.