Berita Viral
Fakta-Fakta Viral Mahasiswa dari 8 Kampus yang KKN di Lumajang Ditarik, Imbas Kasus Pencurian Motor
Program KKN di Lumajang, Provinsi Jawa Timur yang melibatkan delapan perguruan tinggi di wilayah Jember dan Lumajang harus dihentikan lebih awal.
TRIBUNKALTIM.CO - Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) kolaboratif di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur yang melibatkan delapan perguruan tinggi di wilayah Jember dan Lumajang harus dihentikan lebih awal.
Sebanyak 1.328 mahasiswa yang semula ditempatkan di 102 desa di Kabupaten Lumajang ditarik pulang oleh kampus masing-masing setelah terjadi serangkaian pencurian sepeda motor yang menimpa peserta KKN.
Untuk diketahui, Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah program pengabdian masyarakat yang wajib diikuti oleh mahasiswa perguruan tinggi di Indonesia.
Dalam program ini, mahasiswa diterjunkan langsung ke desa-desa untuk menjalankan berbagai kegiatan sosial, edukatif, dan pembangunan berbasis komunitas.
KKN menjadi bagian dari kurikulum akademik dan bertujuan membentuk karakter mahasiswa yang peduli terhadap masyarakat.
Baca juga: Viral Bocah 7 Tahun di Pasuruan Meninggal Dianiaya Tetangga, Rumah Pelaku Diserang Warga
Program KKN kolaboratif di Lumajang tahun 2025 melibatkan delapan kampus:
- Universitas Jember (Unej)
- Universitas Lumajang
- Universitas Islam Negeri KH. Achmad Shidiq Jember (UIN KHAS)
- Universitas Islam Jember
- Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Lumajang
- Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Pembangunan
- Universitas PGRI Argopuro Jember
- Politeknik Kesehatan Jember
Kronologi Penarikan Mahasiswa KKN
Program KKN kolaboratif ini dijadwalkan berlangsung dari 15 Juli hingga 20 Agustus 2025.
Namun, keputusan penarikan diambil setelah dua insiden pencurian sepeda motor terjadi dalam waktu tiga hari di lokasi yang seharusnya aman.
Rangkaian Kasus Pencurian:
- Rabu, 6 Agustus 2025: Dua motor milik mahasiswa Universitas Jember dan UIN KHAS Jember hilang di Balai Desa Alun-alun, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur
- Jumat, 8 Agustus 2025: Dua motor mahasiswa Unej kembali dicuri di rumah Kepala Desa Tempeh Tengah, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur
Koordinator Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Universitas Lumajang, Eko Romadhon, menyatakan bahwa penarikan dilakukan demi menghindari dampak negatif yang lebih besar.
“Mulai besok hari Sabtu seluruh mahasiswa dari 102 desa, 8 perguruan tinggi Jember dan Lumajang menarik 1.328 mahasiswa untuk kembali ke kampus masing-masing,” ujarnya di Posko KKN Desa Padang, Jumat (8/8/2025).
Respons Kampus dan Evaluasi Keamanan
Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Jember, Ali Badrudin, menilai bahwa pola pencurian memiliki modus operandi yang mirip dan tidak bisa dianggap sebagai kebetulan.
“Bukan kebetulan, karena tiga rangkaian kejadian kok mirip dengan modus operandi yang mirip, jadi saya rasa ini bukan kebetulan,” ujarnya.
Ali juga menegaskan bahwa jika keamanan tidak segera ditangani, dampaknya bisa lebih luas.
“Kalau ini kita biarkan tanpa ada langkah cepat dari Pemkab untuk melakukan kondusivitas keamanan di Lumajang Jawa Timur, saya kira dampaknya akan banyak ini,” tegasnya.
Pandangan Pemerintah Desa
Kepala Desa Tempeh Tengah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Muhammad Mansur Sah, menduga pencurian ini sebagai bentuk teror terhadap mahasiswa KKN.
“Terkesan kejadian ini teror kepada mahasiswa yang KKN di Lumajang karena baru dua hari lalu juga kejadian di Balai Desa Alun-alun,” katanya.
Ia berharap Polres Lumajang segera mengungkap kasus ini dan meningkatkan pengamanan di desa-desa.
“Harapan saya Polres Lumajang lebih diaktifkan lagi untuk keamanan dan agar kejadian di rumah saya ini segera terungkap,” ujarnya.
Respons Mahasiswa: Antara Resah dan Bijak
Penarikan mendadak ini memunculkan respons beragam dari mahasiswa peserta KKN.
Safa Faiza, mahasiswa Universitas Jember, mengaku resah karena banyak program kerja (proker) belum selesai.
“Perasaan kami resah karena banyak proker yang belum selesai dan itu kami sudah menjanjikan ke masyarakat bahwa proker ini akan terlaksana,” kata Safa di Kantor Desa Padang, Jumat (8/8/2025).
Untuk menunaikan janji kepada warga, Safa dan kelompoknya memilih tetap melanjutkan program KKN tanpa menginap di desa.
“Jadi, kami akan tetap melanjutkan dulu program kami, tetapi tidak menginap di balai desa,” ujarnya.
Berbeda dengan Safa, Yunita, juga dari Unej, menyebut penarikan sebagai langkah bijak.
“Ada positifnya karena mengurangi risiko karena sebenarnya di tempat kami tidak ada tempat parkir yang memadai, jadi kami kebingungan untuk parkir,” tuturnya.
Dampak dan Pertimbangan Masa Depan
Program KKN kolaboratif di Lumajang sejatinya dijadwalkan berakhir pada 20 Agustus 2025.
Namun, dengan penarikan ini, kegiatan harus dihentikan lebih awal. Eko Romadhon menyebut bahwa lokasi KKN tahun depan masih akan dipertimbangkan.
“Untuk tahun depan masih kita pikirkan lagi apakah taruh Lumajang atau tempat lain, ini perlu komitmen bersama antara pemerintah daerah dan LP2M,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kata Mahasiswa KKN Lumajang Usai Ditarik Kampus Imbas Motor Dicuri: Resah Belum Selesai, Sudah Janji ke Warga"
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Motor Mahasiswa KKN Dicuri di Rumahnya, Kades Tempeh: Seperti Teror ",
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rentetan Pencurian Motor di Lumajang Paksa 1.328 Mahasiswa KKN dari 8 Kampus Ditarik Pulang"
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.