Berita Viral
Gara-Gara Cemburu, Siswa MAN Kota Tegal Hajar Adik Kelas di Toilet Sekolah
Aksi brutal yang diduga dipicu oleh rasa cemburu ini membuat korban mengalami luka fisik serius dan trauma psikologis mendalam.
TRIBUNKALTIM.CO - Beredar viral kasus siswa hajar adik kelas di toilet sekolah gara-gara wanita.
Seorang siswa kelas 11 berinisial RM (17) menjadi korban penganiayaan oleh kakak kelasnya, Pandu (18), di toilet pria Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Tegal, Jawa Tengah pada Kamis, 7 Agustus 2025.
MAN Kota Tegal merupakan satu-satunya madrasah aliyah negeri di Kota Tegal, Jawa tengah yang didirikan tahun 2012.
Aksi brutal yang diduga dipicu oleh rasa cemburu ini membuat korban mengalami luka fisik serius dan trauma psikologis mendalam.
Baca juga: Fakta-Fakta Viral Mahasiswa dari 8 Kampus yang KKN di Lumajang Ditarik, Imbas Kasus Pencurian Motor
Kejadian bermula saat jam istirahat sekitar pukul 09.30 WIB.
Pandu mencari RM di kantin sekolah, lalu memaksanya mengikuti ke toilet pria.
Di toilet tersebut, tak ada lampu.
Hanya ada ember besar dan kloset.
Di tembok bertuliskan 'Mirhad Ar-Rijal' dalam bahasa Arab yang berarti toilet pria.
Kemudian di dalam salah satu toilet ada tulisan 'Toilet Kramat, Awas Ada CCTV, dan Kamu Diintai Jangan Lupa Lihat Kanan Kiri'.
"Jadi dia nyari anak saya pas jam istirahat."
"Di kantin dia tanya, mana yang namanya Rizki."
"Karena tidak kenal anak saya menjawab."
"Kamu ke sini, ikut saya," kata Chaeriyah (49), orangtua RM menceritakan kejadian itu kepada Tribunjateng.com, Jumat (8/8/2025).
Chaeriyah mengatakan, anaknya lalu mengikuti dan berjalan di belakang pelaku.
Tidak tahunya, pelaku masuk ke toilet dan menyuruh anaknya untuk ikut, lalu pintunya dikunci.
"Habis dikunci, anak saya dicekik."
"Karena tidak bisa nafas, ditangkislah tangannya."
"Pelaku malah memukul pelipis anak saya sampai kepalanya benturan dengan tembok," ujarnya.
Masih berlanjut, menurut Chaeriyah, pelaku memukul tiga kali bibir anaknya sampai berdarah.
Tetapi anaknya berontak dan bisa melarikan diri dari toilet.
"Setelah keluar anak saya lari sambil kencing di celana saking ketakutannya."
"Lari ke ruang BK, di situ ditolong guru BK, sampai guru kelasnya menangis," jelasnya.
Chaeriyah menjelaskan, akibat kejadian itu anaknya mengalami luka robek di mulut bagian bawah dan atas.
Kemudian dua gigi rahang kanannya yang bagian atas jadi goyah.
Seorang siswa kelas 9 yang tidak mau menyebutkan namanya mengaku melihat kejadian pemukulan itu.
Setelah kejadian, di melihat seorang siswa yang dibawa dalam kondisi berdarah.
Baca juga: Fakta-fakta Kelakuan Hanafi, Viral Tega Bunuh Rekan Kerjanya di BPS Haltim dan Ambil Uang Rp 89 Juta
Gara-Gara Wanita
Menurut Chaeriyah, anaknya RM dianiaya karena diduga dekat dengan seorang perempuan yang pernah menjalin hubungan dengan pelaku.
RM sendiri tidak mengetahui bahwa perempuan tersebut memiliki hubungan dengan Pandu.
Belum genap satu pekan sejak kedekatan itu diketahui, Pandu langsung mencari RM dan melakukan penganiayaan.
“Anak saya tidak tahu kalau perempuan itu mantan pacarnya. Tapi pelaku langsung marah dan mencari anak saya saat jam istirahat,” jelas Chaeriyah.
Laporan Polisi dan Tuntutan Keadilan
Chaeriyah dan suaminya, Suherman (52), telah melaporkan kasus ini ke Polres Tegal Kota.
Mereka menuntut keadilan dan perlindungan bagi anaknya agar pelaku mendapat hukuman yang setimpal dan tidak ada korban lain di masa mendatang.
Surat laporan telah disampaikan ke kepolisian, dan bukti luka serta foto kondisi RM turut diperlihatkan kepada awak media.
Luka robek di bibir bagian atas dan bawah serta gigi goyah menjadi bukti nyata kekerasan yang dialami RM.
“Saya melaporkan ini agar pelakunya jera dan tidak ada korban lagi. Agar anak saya juga ditanggung keselamatannya,” tegas Chaeriyah.
Tanggung Jawab dan Sanksi Sekolah
Guru Bimbingan Konseling MAN Kota Tegal, Sri Rejeki menyampaikan bahwa orangtua pelaku telah menyampaikan permintaan maaf dan bersedia menanggung biaya pengobatan korban.
"Pihak orangtua pelaku bersedia meminta maaf atas ulah anaknya. Orangtua pelaku juga bertanggungjawab untuk biaya pengobatan," jelasnya.
Sebagai langkah tegas, pihak sekolah memutuskan untuk mengembalikan P kepada orangtuanya dan menyarankan agar melanjutkan pendidikan di sekolah lain.
"Pada prinsipnya P kami kembalikan ke orangtuanya untuk disarankan pindah sekolah. Kami tidak mengenal istilah dikeluarkan, kami justru mengarahkan kepada orangtuanya untuk pindah ke sekolah lain," tutur Sri.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cemburu Buta, Pelajar MAN Kota Tegal Hajar Adik Kelas hingga Gigi Copot"
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul "Saya Minta Keadilan" Tangis Ibu Siswa MAN Kota Tegal, Anaknya Korban Penganiayaan Kakak Kelas
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.