Berita Balikpapan Terkini

Beras Premium Langka di Balikpapan, Distributor Minta HET Ditinjau Ulang, Harga Gabah Naik

Beras premium langka di Balikpapan, Distributor minta Harga Eceran Tertinggi (HET) ditinjau ulang dengan pertimbangkan harga gabah.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Amalia Husnul A
TribunKaltim.co/Ary Nindita Intan RS
KELANGKAAN BERAS BALIKPAPAN - Walikota Balikpapan, Rahmad Mas'ud dan jajarannya melakukan inspeksi untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga beras di Kota Balikapapan, Provinsi Kalimantan Timur, Senin (11/8/2025). Hingga saat ini, warga di Balikpapan masih merasakan kelangkaan beras premium sehingga sulit mencari di pasaran. Distributor meminta agar HET ditinjau kembali mengingat kenaikan harga gabah dan biaya distribusi. (TribunKaltim.co/Ary Nindita Intan RS) 

TRIBUNKALTIM.CO - Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melakuakn inspeksi mendadak (sidak) untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga beras di Kota Beriman, Senin (11/8/2025).

Sidak yang dilakukan Walikota Balikpapan, Rahmad Masud dan jajarannya ini terkait dengan kelangkaan beras premium yang masih dirasakan warga.

Sidak ini menyasar sejumlah titik, termasuk distributor beras premium UD Gunung Sari, guna memeriksa stok dan harga jual beras di pasaran.

Wali Kota Rahmad Mas’ud menegaskan bahwa pihaknya akan terus memantau distributor untuk mencegah penimbunan dan pelanggaran Harga Eceran Tertinggi (HET). 

Baca juga: Stok Beras Premium di Balikpapan Hanya Cukup Seminggu, Walikota Rahmad Masud Sidak Sejumlah Tempat

Berdasarkan Peraturan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 5 Tahun 2024, HET beras di Balikpapan adalah:

  • Beras premium Rp 15.400
  • Beras medium Rp 13.100

"Kami ingin memastikan beras tetap terjangkau bagi masyarakat. Satgas Pangan akan menindak tegas jika ada pelanggaran," ujarnya.

Pemilik UD Gunung Sari, Yudi Hartanto mengatakan saat ini pihaknya memiliki stok beras merek Sintanola sebanyak 75 ton, yang baru tiba pada Minggu (10/8). 

"Beras tersebut tersedia dalam kemasan 5 kilogram seharga Rp 81 ribu dan 25 kilogram seharga Rp395 ribu," ujarnya.

Harga Gabah dan Biaya Distribusi

Menurut Yudi, kenaikan harga tidak bisa dihindari karena harga beli dari produsen di Jombang, Jawa Timur, sudah mencapai Rp14.900 per kilogram.

Sehingga pihaknya menjual dengan dengan harga Rp15.800 per kilogram.

Diketahui, penjualan tersebut di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) beras premium yang ditetapkan Rp15.400 per kilogram.

Sementara HET untuk beras medium adalah Rp13.100 per kilogram.

Yudi menegaskan bahwa distributor tidak bermaksud mengambil keuntungan berlebihan, tetapi terpaksa menyesuaikan harga demi keberlanjutan usaha.

Meskipun, ia mengakui sempat kesulitan stok akibat pembatasan pengiriman dari produsen beras premium, yang turut memengaruhi distribusi di Balikpapan.

"Harga gabah naik sejak akhir Mei atau awal Juni, sehingga dari penggilingan saja beras sudah mahal.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved