Pembunuhan Sadis di Berau

Saksi Ungkap Kejadian Pagi Berdarah di Berau, Suami Bunuh Istri yang Hamil 5 Bulan dan 2 Balita

Saksi ungkap kejadian pagi berdarah di Berau, suami tega bunuh istri yang sedang hamil 5 bulan dan 2 anak

HO/POLRES BERAU
PEMBUNUHAN SADIS BERAU - Polisi mengamankan Julius (34), pelaku pembunuhan sadis yang membunuh istri hamil 5 bulan dan dua balitanya di Kampung Punan Mahakam, Kecamatan Segah, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.Saksi ungkap kejadian pagi berdarah di Berau, Minggu (10/8/2025). Suami tega bunuh istri yang sedang hamil 5 bulan dan 2 balita. (HO/POLRES BERAU) 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Kedamaian pagi di Kampung Punan Mahakam, Kecamatan Segah, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur mendadak pecah oleh teriakan dan suara benturan keras. 

Minggu (10/8/2025) sekitar pukul 07.00 Wita, warga di pedalaman Berau diguncang tragedi berdarah: seorang suami tega menghabisi nyawa istrinya yang tengah hamil 5 bulan dan dua anaknya yang masih balita.

Pelaku adalah pria bernama Julius (34), istri dari NO (32) yang tengah hamil 5 bulan dan dua balita mereka yakni NJ (5) dan NS (4). 

Dalam amukannya, Julias membunuh istrinya NO (32) dan bayi yang masih di dalam kandungan serta dua anak mereka, NJ (5) dan NS (4). 

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Istri dan Anak di Berau tak Ada Indikasi Sakit Jiwa, Cek Keterangan Terbaru Polisi

Motif Julius tega melakukan perbuatan keji hingga menghilangkan nyawa istri yang hamil dan dua anaknya hingga kini belum terungkap.

Senin (11/8/2025), Kasi Humas Polres Berau, AKP Ngatijan, membenarkan kejadian tersebut. 

“Saat ini masih dalam proses penyidikan. Pelaku sudah kami amankan,” ujarnya.

Menurut keterangan polisi, tragedi bermula ketika Pilipus, ayah dari NO, mendengar suara benturan keras dari arah rumah anaknya. Rumah mereka berdampingan, hanya dipisahkan dinding kayu.

Pilipus yang tengah tidur sontak terbangun dan berjalan cepat menuju sumber suara.

Begitu tiba, pemandangan mengerikan terpampang di hadapannya.

NJ ditemukan tak bernyawa di kamarnya.

NO terkapar di depan kamar mandi, tubuhnya berlumur darah dengan luka di perut dan kepala.

Sementara NS, putra bungsu, masih bernafas lemah dengan kondisi kritis.

Panik, Pilipus berteriak minta tolong.

Tetangga, Tri Bowo, segera datang, mengamankan Julius ke rumahnya, sementara warga lain mencoba menyelamatkan para korban.

Namun, takdir berkata lain. NJ meninggal di lokasi.

NO menghembuskan napas terakhir saat dibawa ke RSUD Abdul Rivai, Tanjung Redeb.

NS pun tak terselamatkan, meninggal dalam perjalanan ke Puskesmas Tepian Buah.

Tak Ada Konflik

Julius atau Pelaku Kasus Pembunuhan istri dan dua anak di Kampung Punan Mahakam Kecamatan Segah, diakui tidak pernah melakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT. 

Hal itu diterangkan Kapolsek Segah, Iptu Lisinius Pinem.

Walaupun penyidikan motif masih dilakukan lebih lanjut oleh pihak Polres Berau.

Pinem sebelumnya sempat bertanya kepada saksi, yakni Pilipus yang merupakan ayah korban, bahwa hubungan antara sang istri dan Julius selama berumah tangga tidak pernah ada indikasi KDRT.

“Kalau dari pengakuan mertua, hubungan mereka seperti rumah tangga biasa, tidak ada indikasi KDRT,” jelasnya kepada Tribun Kaltim, Senin (11/8).

Perlu diketahui, bahwa rumah Pilipus dan korban bersampingan.

Ia pun mengetahui anaknya dibunuh saat mendengar benturan keras dan menuju rumah sang anak, namun nyawa sang anak juga tidak tertolong beserta kedua cucunya. 

Pinem juga menceritakan, menurut warga sekitar, juga tidak ada riwayat perkelahian yang besar ataupun prilaku kekerasan. 

Adapun dijelaskan Pinem, pembunuhan tersebut hanya menggunakan parang. 

“Saat kami bawa dari kampung menuju Polres Berau, bicaranya masih ngelantur, tidak bisa menjelaskan apa-apa.

Kalau sekarang semua dari polres Berau untuk lanjutan kasusnya,” tegasnya. 

Kondisi kampung saat ini pun dikatakan Pinem juga telah kondusif.

Dan ketiga korban telah dikuburkan bersama Senin (11/8) malam.

“Malam ini sudah proses penguburan, kami kembali naik dari Tanjung Redeb ke Segah,” tutupnya.

Tentang Kampung Punan Mahakam dan Kabupaten Berau

Kabupaten Berau terletak di bagian paling utara Provinsi Kalimantan Timur dengan ibu kota, Tanjung Redeb.

Jarak darat Tanjung Redeb dari Kota Samarinda, ibu kota Kaltim adalah 506 km sedangkan jarak udara (garis lurus) sekitar 284 km. 

Perjalanan darat dari Samarinda ke Tanjung Redeb sekitar 7-15 jam tergantung kondisi jalan dan moda transportasi.

Kecamatan Segah berada di bagian barat daya Kabupaten Berau.

Kecamatan Segah berjarak sekitar 86–88 km dari Tanjung Redeb 

Waktu tempuh dari Tanjung Redeb ke Segah berkisar antara 4 jam tergantung kondisi jalan dan kendaraan.

Wilayah Kecamatan Segah dikenal sebagai daerah pedalaman yang masih didominasi oleh hutan tropis dan aktivitas perkebunan serta kehutanan.

Ibu kota kecamatannya adalah Tepian Buah.

Sementara Kampung Punan Mahakam berjarak sekitar 40-50 km dari Tepian Buah.

Waktu tempuh dari Tepian Buah ke Kampung Punan Mahakam sekitar 1,5–2 jam dengan kendaraan darat, melalui jalan tanah dan jalur perkebunan

Baca juga: Mertua Bongkar Kronologi Saat Istri dan Anak Masih Hidup Sebelum Dibunuh Suami di Segah Berau

(TribunKaltim.co/Renata Andini Pangesti)

Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved