500 Kg Beras SPHP Ludes dalam Dua Jam di Pasar Murah Kutai Barat

TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Sebanyak 500 kilogram beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) habis terjual dalam waktu kurang dari dua jam pada Gerakan Pasar Murah yang digelar Polsek Jempang, Polres Kutai Barat, Kalimantan Timur, pada Rabu (13/8/2025).

Beras SPHP merupakan program pemerintah melalui Perum Bulog untuk menjaga ketersediaan beras di pasar dan menstabilkan harganya agar tetap terjangkau oleh masyarakat.

Kegiatan yang dipusatkan di Gedung BPU Kampung Muara Tae, Kecamatan Jempang, ini menyediakan 100 sak beras ukuran 5 kilogram dengan harga Rp56.500 per sak atau setara Rp13.100 per kilogram, sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) pemerintah.

Sejak pagi, ratusan warga sudah memadati lokasi untuk mendapatkan beras murah.

Baca juga: Gerakan Pangan Murah Polsek Jempang Kubar Diserbu, 1.250 Kilogram Beras Ludes

Antusiasme ini membuat seluruh stok beras SPHP cepat habis.

Untuk diketahui, kegiatan serupa juga dilaksanakan sehari sebelumnya, Selasa (12/8/2025), dengan total 1.250 kilogram beras yang juga ludes terjual.

Kapolres Kutai Barat AKBP Boney Wahyu Wicaksono, melalui Kapolsek Jempang AKP Sunarto, mengatakan program ini adalah wujud kepedulian Polri terhadap kestabilan harga dan ketersediaan bahan pokok.

“Kami ingin memastikan beras tetap bisa diakses masyarakat dengan harga terjangkau. Ini juga bagian dari upaya menjaga situasi sosial tetap kondusif,” ujarnya.

Baca juga: Polresta Balikpapan Kawal Gerakan Pangan Murah, Beras SPHP Dijual Sesuai HET

Sebelum pelaksanaan, jajaran Polsek Jempang aktif mendatangi kampung-kampung di wilayah hukumnya untuk menyosialisasikan program tersebut secara langsung.

“Pendekatan langsung tersebut disambut positif oleh warga,” ucap Sunarto.

Kegiatan berlangsung aman, tertib, dan penuh rasa syukur.

Banyak warga berharap program ini bisa digelar rutin, terutama saat harga kebutuhan pokok sedang naik.

Baca juga: Polres Bontang Siapkan 2 Ton Beras SPHP di Bazar Murah, Harga Rp12 Ribu Per Kg

“Banyak warga berharap program seperti ini bisa digelar rutin, terutama di saat harga kebutuhan pokok sedang naik,” imbuhnya. (*)