Tribun Kaltim Hari Ini

Pembunuh Istri Hamil dan 2 Anak di Berau Mengaku Dimarahi 'One Piece', Warga Kampung Minta Keadilan

Pembunuh istri hamil dan 2 anak di Berau mengaku dimarahi 'One Piece'. Sementara warga Kampung Punan Mahakam minta keadilan.

|
TribunKaltim.co
TRIBUN KALTIM HARI INI - Halaman depan Tribun Kaltim hari ini Rabu (13/8/2025). Sejumlah artikel menarik diulas hari ini, mulai dari update pembunuhan sadis di Berau, Sekolah Rakyat di Samarinda dan artikel menarik lainnya. (TribunKaltim.co). 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Julius (34), tersangka pembunuhan istri hamil dan dua anak di Kampung Punan Mahakam, Kecamatan Segah, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur menjalani pemeriksaan di Polres Berau.

Julius dibawa dari Kampung Punan Mahakam ke Tanjung Redeb, ibu kota Kabupaten Berau untuk diperiksa di Polres Berau dan Poli Kejiwaan RSUD Abdul Rivai untuk mengetahui kondisi psikisnya.

Dalam perjalanan dari Kampung Punan Mahakam ke Tanjung Redeb, pengakuan Julius sulit dipahami.

Kampung Punan Mahakam adalah salah satu kampung di Kecamatan Segah yang berjarak sekitar 4 jam tergantung kondisi jalan dan kendaraan ke Tanjung Redeb.

Baca juga: Pengakuan Tersangka Pembunuhan Istri dan 2 Anak di Berau, One Piece Jadi Alasan

Julius mengatakan nekat menghabisi NO (32), istrinya yang tengah hamil 5 bulan serta 2 anaknya yang masih balita, NJ (5) dan NS (4) karena masalah 'One Piece'.

Pengakuan Julius itu diketahui dari sebuah video yang direkam oleh petugas kepolisian yang mengamankan Julius usai melakukan aksi keji itu.

Dalam rekaman video yang diterima oleh Tribun Kaltim, Julius sedang berada di dalam mobil.

Dia terlihat duduk di kursi belakang dengan posisi tangan di belakang. 

Di dalam mobil saat perjalanan menuju Polres Berau, Julius menjawab pertanyaan polisi dengan jawaban yang sulit dipahami.

Dia mengaku melakukan semua perbuatan kejinya itu karena ‘One Piece’.

“Saya tidak memiliki syarat dalam kehidupan One Piece. Saya dimarahi One Piece.

Iya (bunuh anak dan istri karena One Piece),” ucapnya kepada polisi.

Polisi mencoba memastikan jawaban Julius. Lagi-lagi Julius kembali menyinggung One Piece.

“Kalau saya tidak memenuhi maunya One Piece, ya seperti saya memberikan minuman di botol, akan habis,” ucapnya.

“Memang tak boleh One Piece, saya akui memang tak boleh One Piece,” katanya.

Pengakuan yang tak masuk akal itu membuat pihak kepolisian kesulitan mengorek motif sebenarnya di balik aksi keji tersebut.

“Selama di mobil dari lokasi kejadian menuju Polres Berau, jawabannya ngalor-ngidul, nyeleneh,” ujar Kapolsek Segah, Iptu Lisinius Pinem saat dikonfirmasi sebelumnya. 

Sementara itu, Kasi Humas Polres Berau, AKP Ngatijan, mengatakan bahwa untuk memastikan kondisi kejiwaannya, Julius sementara dirawat di RSUD Abdul Rivai. 

“Pemeriksaan belum bisa dilanjutkan karena masih berada di poli kejiwaan,” katanya.

Warga Kampung Minta Dihukum Berat

Kasus pembunuhan istri hamil dan dua anak oleh suami sendiri, di Kampung Punan Mahakam Kecamatan Segah mendapat kecaman dari masyarakat di kampung itu.

Bahkan, warga di sana meminta agar pelaku bisa dihukum seberat-beratnya.

Camat Segah, Noor Alam, mengatakan semua warga Kampung meminta keadilan yang pasti.

"Mereka semua benar warga saya, warga Punan Mahakam.

Harapannya bisa dihukum seumur hidup atau hukuman mati,” jelasnya kepada Tribun Kaltim, Selasa (12/8/2025) melalui sambungan telepon. 

“Karena yang dilakukan itu sangat biadab. Hewan saja tidak sekejam itu. Ini harapan masyarakat," lanjutnya. 

Noor Alam juga sempat mendatangi lokasi kejadian saat mendengar kasus tersebut sekaligus mengiringi kendaraan saat membawa korban hingga ke RSUD Abdul Rivai. 

"Saya sempat juga mendatangi sampai ke RSUD Abdul Rivai.

Tapi ternyata semua korban sudah meninggal dunia saat perjalanan menuju puskesmas maupun rumah sakit," bebernya.

Dirawat di RSUD Abdul Rivai

Sementara itu Humas RSUD Abdul Rivai, Dani Apriat Maja menyatakan, pria bermana Julius telah dirawat di ruang Bougenville dan sudah berlangsung selama dua hari.

Untuk saat ini, pihak rumah sakit masih menunggu hasil analisa dokter terkait kondisi kejiwaannya.

“Rencana memang akan dipulangkan ke Polres Berau, menunggu dari pihak kepolisian,” ungkapnya.

Lanjutnya, pemeriksaan observasi tersebut menunggu dari pihak aparat penegak hukum apakah diperlukan atau cukup dari pemeriksaan konsul yang sudah dilakukan saja oleh RSUD Abdul Rivai. 

“Secara jelas terkait kondisi kejiwaan dan mentalnva dibutuhkan observasi diruang rawat inap kejiwaan selama kurang lebih enam hari hingga satu minggu lamanya,” katanya. 

Pagi Berdarah di Kampung Punan Mahakam

Sebelumnya sebagaimana diberitakan kedamaian pagi di Kampung Punan Mahakam, Kecamatan Segah, Berau, mendadak pecah oleh teriakan dan suara benturan keras.

Sekitar pukul 07.00 WITA, Minggu (10/8/2025), warga di pedalaman ini diguncang tragedi berdarah seorang suami tega menghabisi nyawa istrinya dan dua anak yang masih kecil.

Pelaku bernama Julius. Dalam amukannya, ia membunuh istrinya NO (32) dan dua anak mereka, NJ (5) dan NS (4).

Motif pembunuhan hingga kini belum terungkap.

Kasi Humas Polres Berau, AKP Ngatijan, membenarkan kejadian tersebut. 

"Saat ini masih dalam proses penyidikan. Pelaku sudah kami amankan," ujarnya.

Menurut keterangan polisi, tragedi bermula ketika Pilipus, ayah dari NO, mendengar suara benturan keras dari arah rumah anaknya.

Rumah mereka berdampingan, hanya dipisahkan dinding kayu.

Pilipus yang tengah tidur sontak terbangun dan berjalan cepat menuju sumber suara.

Begitu tiba, pemandangan mengerikan terpampang di hadapannya.

NJ ditemukan tak bernyawa di kamarnya. NO terkapar di depan kamar mandi, tubuhnya berlumur darah dengan luka di perut dan kepala.

Sementara NS, putra bungsu, masih bernafas lemah dengan kondisi kritis.

Panik, Pilipus berteriak minta tolong.

Tetangga, Tri Bowo, segera datang, mengamankan Julius ke rumahnya, sementara warga lain mencoba menyelamatkan para korban.

Namun, takdir berkata lain. NJ meninggal di lokasi. NO menghembuskan napas terakhir saat dibawa ke RSUD Abdul Rivai, Tanjung Redeb.

NS pun tak terselamatkan, meninggal dalam perjalanan ke Puskesmas Tepian Buah di ibu kota Kecamatan Segah.

Kampung Punan Mahakam dan Kabupaten Berau

Kabupaten Berau terletak di bagian paling utara Provinsi Kalimantan Timur dengan ibu kota, Tanjung Redeb.

Jarak darat Tanjung Redeb dari Kota Samarinda, ibu kota Kaltim adalah 506 km sedangkan jarak udara (garis lurus) sekitar 284 km. 

Perjalanan darat dari Samarinda ke Tanjung Redeb sekitar 7-15 jam tergantung kondisi jalan dan moda transportasi.

Kecamatan Segah berada di bagian barat daya Kabupaten Berau.

Kecamatan Segah berjarak sekitar 86–88 km dari Tanjung Redeb 

Waktu tempuh dari Tanjung Redeb ke Segah berkisar antara 4 jam tergantung kondisi jalan dan kendaraan.

Wilayah Kecamatan Segah dikenal sebagai daerah pedalaman yang masih didominasi oleh hutan tropis dan aktivitas perkebunan serta kehutanan.

Ibu kota kecamatannya adalah Tepian Buah.

Sementara Kampung Punan Mahakam berjarak sekitar 40-50 km dari Tepian Buah.

Waktu tempuh dari Tepian Buah ke Kampung Punan Mahakam sekitar 1,5–2 jam dengan kendaraan darat, melalui jalan tanah dan jalur perkebunan.

Baca juga: Saksi Ungkap Kejadian Pagi Berdarah di Berau, Suami Bunuh Istri yang Hamil 5 Bulan dan 2 Balita

(Tribunkaltim.co/Renata Andini Pangesti)

Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved