TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pelatihan membatik yang digelar selama seharian penuh ini diajarkan langsung oleh tenaga terampil An-Neira, rumah batik Balikpapan.
Para ibu-ibu PKK berjumlah sekitar 50 orang terlibat langsung dalam pelatihan membatik ini. Motif praktik membatik di atas kain putih mori yang dikenalkankan yakni motif batik Balikpapan.
Belum banyak masyarakat Kota Balikpapan yang mengetahui bahwa kota Minyak ternyata juga memiliki produk batik andalan.
Hal ini terlihat saat Etty Nuzuliyanti, pemilik An-Neira saat memberikan materi seputar batik-membatik.
Baca: Begini Serunya Ibu-ibu PKK Dewi Binjai Membatik di Kain Mori
Para ibu-ibu tampak masih begitu awam dengan batik khas Balikpapan.
"Jadi bu, selama ini kita hanya mengetahui jika batik khas Balikpapan yaitu motif-motif lengkung Dayak yang dipakai di seluruh wilayah Kalimantan Timur, nah sebenarnya kita punya batik khas Balikpapan," ujar Etty.
Etty menjelaskan, batik Balikpapan mulai muncul sejak tahun 2012-2014, dengan diadakannya lomba motif batik khas Balikpapan yang diselanggarakan Disperindagkop dan Dekranasda Balikpapan.
Baca: Ciptakan Kampung Batik Pertama, Ibu-ibu PKK Dewi Binjai Berlatih Membatik
Hingga saat ini sudah ada 10 motif khas Balikpapan yang telah dipatenkan sebagai motif batik khas kota Balikpapan. Satu diantaranya adalah jenis motif jejeran buah mangrove yang diciptakan Etty.
"Saya ciptakan motif ini lantaran Kota Balikpapan kan didominasi pesisir, banyak jenis pohon mangrove yang tumbuh, saya mengambil buah mangrove yang masih kuncup sebagai ide penciptaan motif ini," ujarnya. (*)