Di kantor Polres Tarakan, SA mengenakan baju oranye baju tahanan Polres Tarakan.
Saat dilakukan jumpa pers wajah SA ditutup dengan sebuah topi milik seorang wartawan.
Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Tarakan Hasan Basri mengatakan, dengan adanya kejadian ini, ia bersama pegawainya akan mengecek langsung kasus ini.
Pasalnya untuk menangani kasus seperti ini harus diketahui dahulu masalahnnya.
"Nanti kami akan ke sana mengetahui seperti apa sebenarnya kasus ini. Apakah ini kasus ini terkait dengan permasalahan ekonomi keluarga atau ada masalah lainnya.
Jadi ini harus benar‑benar kita ketahui dulu," ujarnya.
Pantuan Tribun, pukul 16.00 Wita, terlihat lima orang pegawai Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Tarakan mendatangi Kantor Polres Tarakan.
Mereka ingin menemui langsung SA yang merupakan pelaku sekaligus ibu bayi malang tersebut. (*)