Kisah Amad 40 Tahun jadi Pemburu Ular Piton, Ada Satu Momen yang Tak Akan Mungkin Terlupakan

Editor: Doan Pardede
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Warga di Serawak, Malaysia, bunuh dua ekor ular piton

Kisah Amad 40 Tahun jadi Pemburu Ular Piton, Ada Satu Momen yang Tak Akan Mungkin Terlupakan

TRIBUNKALTIM.CO - Amad (64), warga Komplek Dharma Praja, Banjarmasin  sudah  40 tahun menjadi seorang pemburu ular.

Ia berkeliling kawasan rawa berair di Banjarmasin untuk mencari keberadaan ular piton.

Dari sekian banyak pengalamannya berburu ular, ada satu momen yang tidak bisa dilupakan oleh Amad.

Pria yang mulai berburu ular sejak usia belasan tahun itu pernah menangkap piton sepanjang 15 meter.

Piton tersebut adalah tangkapan terbesarnya selama 40 tahun terakhir.

Cerita penangkapan piton tersebut bermula saat Amad menyambangi rawa di kawasan Basirih, Banjarmasin Selatan.

Amad si pemburu ular.

Sempat Terkendala Anggaran, Eksekusi Hukuman Cambuk di Aceh Dipastikan Akan Segera Dilakukan

Berbulan-bulan Dipaksa Layani Nafsu Kuli Bangunan, Siswi SMA di Semarang Ini Sakit dan Dirawat di RS

Matanya fokus mencari jejak ular hingga akhirnya menemukan sesuatu yang tidak biasa.

Terdapat jalur yang sepertinya baru saja dilewati reptil cukup besar.

Hal itu terlihat dari banyaknya rumput dan semak belukar yang merebah sehingga ia meyakini ada  ular besar.

Beberapa meter mengikuti jejak tersebut, Amad melihat seekor ular piton besar sedang melingkar melindungi puluhan telurnya.

"Itu adalah ular betina. Pasti ada yang jantan di sekitar situ, pikir saya," ungkap Amad.

Amad kemudian menceburkan diri ke rawa berair dan benar saja ada sesuatu di sana.

Ia merasakan tubuh ular cukup besar di dalam air.

Siswi SMA Tewas di Sungai Musi, Sang Ibu Tak Kuasa Tahan Tangis Saat Baca 2 Surat yang Ditinggalkan

Kelulusan CPNS 2018 Bisa Digugurkan Karena Persoalan Data, Pahami Baik-baik 6 Ketentuan Pemberkasan

Tanpa menunggu lama, Amad memeluk badan ular piton tersebut dam mencoba mengangkatnya ke permukaan.

Amad tidak kuasa melakukan hal tersebut karena ular tersebut memiliki bobot sangat berat.

Ular piton jantan itu bergerak. 

Amad langsung mencari mana kepala dan mana ekor ular piton.

Berjibaku dengan ular, Amad lantas mengeluarkan parang dan menebas kepala reptil tersebut.

"Saya tak sanggup menarik ular itu ke rawa yang kering. Ular itu rupanya baru makan, jadi susah ditarik karena berat bobotnya. Akhirnya saya cabut parang dan tebas kepalanya," tukas Amad.

Seusai piton ditarik ke permukaan, Amad melanjutkan perburuan menuju ular piton betina yang sedang mengerami telur tadi.

Nasib si betina sama seperti si jantan, mati ditebas parang Amad.

Amad segera mengumpulkan kedua ular dan menguliti di sekitar situ juga.

"Setelah diluruskan, ternyata panjang ularnya 15 meter. Tak terbayang bagaimana jika ular tadi saat hidup melakukan perlawanan," ujar Amad.

Berhubung si jantan terlihat habis makan, Amad penasaran dengan apa yang dimangsa ular piton tersebut.

Ia khawatir jika ular tersebut telah memangsa manusia.

"Ya, khawatir juga kalau ular tadi ada memangsa manusia. Makanya saya hati-hati mengoyak, kalau dugaan saya benar, saya akan laporkan ke warga sekitar,"
ujarnya.

Setelah dibelah, ternyata isi perut ular tersebut hanya seekor kambing.

Setelah menguliti, Amad kemudian bergegas membawa kulit sepasang ular besar dan panjang itu untuk dijemur dan nantinya dijual.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Pemburu Ular Piton, Tebas Kepala Ular Piton Menggunakan Parang

Berita Terkini