TRIBUNKALTIM.CO - Beberapa hari terakhir setelah debat kedua Pilpres 2019, isu kepemilikan lahan capres nomor urut 02, Prabowo Subianto di Kalimatan Timur dan Aceh Tengah, menjadi trending pemberitaan.
Imbasnya, para pemberita pun ramai-ramai mencari fakta tentang keberadaan lahan Prabowo di Aceh dan di Kalimantan Timur.
Hal ini dilakukan untuk memberikan kepastian informasi yang mengalir deras di media sosial.
• Link Live Streaming Perseru Serui vs PSM Makassar, Kick Off Sore Ini Pukul 15.00 WIB
• BKPP PPU Hanya Buka 22 Formasi Guru di PPPK, Ini Alasannya
• Ingin Kampungnya Bebas Narkoba, Warga Satu RT di Kelurahan Pelita Siap Dites Urine
Konfirmasi seputar lahan Prabowo di Aceh ini diperoleh Serambinews.com dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh, Ir Syahrial yang ditemui Serambinews.com di Banda Aceh, Senin (18/2/2019). Selengkapnya lihat di SINI.
Konfirmasi lainnya diperoleh Serambinews.com dari Staf Bagian Perencanaan dan Administrasi Umum PT Tusam Hutani Lestari (THL), Husin Canto yang ditemui Serambinews.com di Aceh Tengah, Senin (18/2/2019).
Pada, Selasa (19/2/2019), Serambinews.com memperoleh fakta baru dari LSM Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Provinsi Aceh.
Selain membenarkan adanya penguasan lahan hutan tanaman industri (HTI) di Gayo (Aceh Tengah dan Bener Meriah) oleh PT Tusam Hutani Lestari (HTL), perusahaan milik Prabowo, data Walhi juga menunjukkan sejumlah perusahaan lain yang juga memiliki izin yang sama seperti yang dimiliki oleh perusahaan milik Prabowo Subianto.
Kepada Serambinews.com, Direktur Walhi Aceh, Muhammad Nur menjelaskan bahwa dari data yang dimiliki pihaknya menyebutkan luas lahan PT HTL di Gayo mencapai 97.300 hektare (ha).
Total lahan tersebut berbeda dengan data yang dimiliki Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Aceh yang disampaikan kepada Serambinews.com yakni seluas 93.000 hektare.
• Tak Cuma Jenderal Hoegeng, Dua Kisah Berikut Bisa Jadi Inspirasi, Ada Jenderal yang Ditilang Polisi
Sebelumnya, dalam debat capres ke dua di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019) malam, capres nomor urut 01, Jokowi malah menyebutkan luas lahan HTI yang dikuasai Prabowo di Gayo mencapai 120.000 hektare.
“Luas HTI Prabowo itu 97.300 hektare bukan 93.000 hektare seperti yang disampaikan Kadis DLHK Aceh,” kata Direktur WalhiAceh, Muhammad Nur kepada Serambinews.com, Selasa (19/2/2019) dikutip dari Serambinews.com.
Berdasarkan data yang diperoleh Serambinews.com dari Walhi Aceh, bukan hanya perusahaan Prabowo saja yang menguasai lahan di Aceh.
Data Walhi menunjukkan, setidaknya ada enam perusahaan yang memegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK), yaitu.
1. PT Aceh Nusa Indrapuri (106.196 hektare yang meliputi AcehBesar dan Pidie)
2. PT Rencong Pulp and Paper Industry (10.384 hektare di Aceh Utara), izinnya dikeluarkan oleh Gubernur Aceh pada 2011 dan 2012
3. PT Rimba Penyangga Utama (6.150 hektare di Aceh Timur)
4. PT Rimba Timur Sentosa (6.250 hektare di Aceh Timur)
5. PT Rimba Wawasan Permai (6.120 hektare di Aceh Tamiang,Aceh Timur, dan Langsa)
6. PT Tusam Hutani Lestari (97.300 hektare di Aceh Utara, Aceh Tengah, dan Bener Meriah).
Selain data dari Walhi, Serambinews.com juga memperoleh peta indikatif arahan pemanfaatan hutan pada kawasan hutan produksi yang tidak dibebani izin untuk usaha pemanfaatan hasil hutan kayu yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Bina Usaha Kehutanan Kementerian Kehutanan tahun 2014.
Adapun perusahaan yang masuk dalam katagori IUPHHK-Hutan Alam yaitu.
1. Kop. Ponpes Najmussalam
2. PT Aceh Inti Timber
3. PT Alas Aceh Perkasa
4. PT Lamuri Timber
5. PT Raja Garuda Mas
6. PT Trijasa Mas Karya Inti
7. PT Wiralano
Sementara perusahaan yang masuk dalam katagori IUPHHK-Hutan Tanaman adalah,
1. Calon areal PT Bakau Bina Usaha
2. PT Aceh Nusa Indrapuri
3. PT Gunung Medang Raya Utama
4. PT Rimba Penyangga Utama
5. PT Rimba Timur Sentosa
6. PT Rimba Wawasan Permai
7. PT Tusam Hutani Lestari
8. PT Rencong Pulp and Paper.(*)
Perusahaan Prabowo di Kaltim dan Aceh
Perusahaan-perusahaan yang dimiliki Prabowo Subianto bergerak di bidang perkebunan, tambang, batu bara, dan kelapa sawit. Sebagaimana dikutip dari situs prabowosubianto.info yang dikelola tim komunikasi Partai Gerindra saat Pilpres 2014, Nusantara Energy didirikan Prabowo Subianto pada November 2001.
Perusahaan itu didirikan bersama Johan Teguh Sugianto dan Widjono Hardjanto sebagai holding company untuk mengonsolidasikan berbagai sumber daya yang bergerak dalam bidang yang berbeda-beda.
Dari situs tersebut terdapat 17 perusahaan yang dimiliki Prabowo Subianto. Sementara itu, ada satu perusahaan yang didirikan di Aceh dan lima perusahaan di Kalimantan Timur.
Berikut daftar perusahaan Prabowo Subianto di Aceh dan Kalimantan Timur, dikutip dari Kompas.com dalam artikel berjudul "Mengintip Bisnis Prabowo Subianto di Aceh dan Kaltim" :
1). PT Tusam Hutani Lestari Tusam Hutani Lestari berada di Nanggroe Aceh Darussalam. Areanya meliputi kawasan pegunungan di Aceh Tengah yang dikelilingi pohon Pinus mercusii. Pinus ini menjadi bahan baku utama kertas gelondongan. Konsesi berlaku hingga 2042 untuk area seluas 97.300 hektar.
2). PT Tanjung Redeb Hutani Perusahaan yang bergerak di bidang kehutanan dan perkebunan ini terletak di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Adapun luas area perkebunan 180.330 hektar. Perizinan dan hak pengelolaan perusahaan berlaku hingga 2035.
3). PT Kiani Lestari Perusahaan pengolahan kertas dan bubur kertas ini berlokasi di Kalimantan Timur. Luas area industri ini 223.500 hektar. Sementara hak pengelolaan berlaku hingga 2010.
Sebelumnya Kiani milik pengusaha Bob Hasan. Kemudian Prabowo Subianto membeli perusahaan itu dan mengubah namanya menjadi PT Kertas Nusantara.
4). PT Belantara Pusaka Perusahaan ini berlokasi di Kalimantan Timur dengan luas area perkebunan 15.610 hektar. Adapun hak pengelolaannya berlaku hingga 2035.
5). PT Kiani Hutani Lestari Selain Kiani Kertas, Prabowo Subianto juga memiliki perusahaan bernama Kiani Hutani Lestari. Perusahaan ini bergerak di bidang kehutanan dan perkebunan. Lokasinya di Kalimantan Timur dengan area perkebunan seluas 53.083 hektar.
6). Nusantara Kaltim Coal Perusahaan ini merupakan anak perusahaan Nusantara Energy yang didirikan pada 2005. Nusantara Kaltim Coal telah memiliki hak konsesi meliputi area seluas 60.000 pertambangan batu bara di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. (*)