Ayah Tiri Diduga Berbuat Amoral ke Anaknya yang di Bawah Umur, Bermula Karena Benci

Penulis: Heriani AM
Editor: Budi Susilo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Ungkapan cinta yang menyuburkan keceriaan dan kebahagiaan kehidupan alam.

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Heriani Amir

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Sungguh mengernyitkan dahi, mendengar cerita ya saja membuat derai air mata, mengelus dada, terasa menyedihkan, nestapa yang tak harus terjadi.

Inilah kesan yang terjadi dari kasus pelecehan pada anak di bawah umur, yang lagi-lagi terjadi di Kota Balikpapan, tercinta. 

Kali ini menimpa, sebut saja namanya N, yang masih berusia 13 tahun.

Bukan Radja Nainggolan, Ini Sosok Toraja-Belanda yang Dikabarkan Perkuat Timnas Indonesia 

Selain Jual Diri dan Rusak Generasi Muda, Ini 3 Tuduhan Lain Netizen yang Buat Shandy Aulia Murka

PSSI Ampuni Bobotoh, Cabut Hukuman Larangan Beri Dukungan ke Persib Bandung 

Kebetulan si N ini warga Gunung Sari, Kecamatan Balikpapan Tengah, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.

Korban yang didampingi wali yang merupakan kerabat dekat ditemui di kantor Kamar Dagang dan Industri Kota Balikpapan. 

Ditemui oleh Tribunkaltim.co sesaat setelah melakukakan laporan di Polres Balikpapan. 

Sang korban mengaku mengalami kejadian naas itu di Kota Surabaya.

"Kejadiannya di Surabaya, (dilakukan) sama ayah," ujarnya kepada Tribunkaltim.co pada Jumat (1/2/2019) siang.

Diduga, pelakunya adalah H berumur 41 tahun, yang merupakan mantan dosen di salah satu universitas di Balikpapan. H dalam hal ini ini adalah ayah tiri korban.

Sementara, VW (39) ibu kandung korban, ikut pindah mengikuti pelaku ke Kota Surabaya memboyong juga si korban, N, untuk di sekolahkan di Kota Surabaya.

Tetapi kata korban, hal itu tidak sesuai harapan. Rencana akan disekolahkan di Kota Surabaya nyatanya hanya sekedar kata-kata saja, sampai dan menetap di Kota Surabaya si korban tak disekolahkan.

"Mau di sekolahkan janjinya, pas sampai disana ternyata enggak. Malah saya disuruh kerja," ujar korban.

Karena himpitan ekonomi dan korban yang tidak kunjung mendapatkan pekerjaan, menurut pengakuan korban, pelaku pun bersikap berubah, jadi semakin membenci ke korban.

Kata korban, Inilah yang menjadi alasan pelaku kerap melecehkan ke dirinya.

Kisah TNI AD Jalan Kaki 80 Km di Alam Terpencil Indonesia-Malaysia, Temukan Ratusan Patok Tahun 1977

Penampilan Srdjan Lopicic Terus Dikritik, Pelatih Persib Bandung : Saya Mau Pemain Bisa Fighting

Persib Bandung akankah Turunkan Supardi Nasir, Esteban Vizcarra, dan Puja Abdillah

Halaman
123

Berita Terkini