Catat Tanggalnya! Berikut 8 Peristiwa Langit Tahun 2019, Gerhana Matahari Cincin hingga Hujan Meteor

Penulis: Doan Pardede
Editor: Syaiful Syafar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sederet peristiwa langit yang masih akan terjadi di tahun 2019

TRIBUNKALTIM.CO - Sejak dahulu, peristiwa astronomi di langit selalu menjadi perhatian manusia.

Peristiwa astronomi atau biasa disebut dengan peristiwa langit yang terjadi ini bisa dijadikan acuan untuk berlayar atau juga untuk keperluan lain di bidang pertanian.

Selain itu, terjadinya peristiwa langit ini memang sangat sayang untuk dilewatkan.

Pasalnya selain unik dan indah, beberapa di antaranya belum tentu bisa disaksikan seorang manusia selama masa hidupnya.

Baca juga :

Mendung Gelayuti Langit, Proses Awal Fenomena Astronomi Sempat Terhalang, Setelah Itu Menakjubkan

12 Ahli Astronomi Dunia Datang ke Balikpapan Demi Gerhana Matahari Total

Di tahun 2019 ini, akan ada sejumlah peristiwa astronomi atau bisa disebut peristiwa langit yang cukup menarik dan bisa disaksikan dari Indonesia.

Beberapa di antaranya memang sudah terjadi.

Namun tak perlu kecewa, masih ada beberapa peristiwa langit lainnya yang masih bisa disaksikan.

Berikut sejumlah peristiwa langit di tahun 2019 yang dirangkum Tribunkaltim.co dari jogja.tribunnews.com dan sumber lainnya :

1. Supermoon

Bulan biru diabadikan dari pasuruan pada Jumat (31/7/2015) (Muhammad Soleh)

Enam hal yang harus diperhatikan saat melihat super blue blood moon (www.kcet.org)

Supermoon terjadi ketika bulan berada di jarak terdekatnya dengan bumi.

Fenomena ini akan terjadi pada 19 Februari 2019 dan bulan akan terlihat 30% lebih terang, serta 14% lebih besar dari bulan purnama biasa.

Saat itu, jarak bumi dan bulan lebih kurang 356.000 km.

2. Oposisi Jupiter

Planet Merkurius, Venus, Saturnus, Mars dan Jupiter akan terlihat di langit untuk pertama kalinya setelah lebih dari satu dekade tidak tampak ((cbsnews))

Planet Merkurius, Venus, Saturnus, Mars dan Jupiter akan terlihat di langit untuk pertama kalinya setelah lebih dari satu dekade tidak tampak (cbsnews)

Planet terbesar di sistem tata surya, Jupiter, akan berada di jarak terdekatnya dengan bumi (dikenal dengan istilah oposisi Jupiter) pada 10 Juni 2019.

Saat itu, jarak Jupiter dari bumi adalah sekitar 4,28 AU (1 AU=150 juta km).

Anda bisa melihat Planet Jupiter dengan mata telanjang, berupa bintang kuning terang yang tidak berkedip-kedip.

3. Oposisi Saturnus

Saturnus (NASA)

Oposisi Saturnus akan terjadi pada 9 Juli 2019.

Saat itu, jaraknya dari bumi lebih kurang 9,03 AU.

Sebab jaraknya yang masih jauh dari bumi, maka masih dibutuhkan teleskop untuk melihatnya.

4. Gerhana Bulan Parsial 17 Juli 2019

GERHANA PARSIAL - Pemandangan penumbra saat mulai meninggalkan bulan pada proses terjadinya gerhana bulan parsial atau gerhana bulan sebagian yang tampak di langit Kota Balikpapan, Selasa (8/8) dini hari. Gerhana parsial ini terlihat di langit Kota Balikpapan pukul 01.20 hingga 04.00 WITA. (TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN)

Gerhana bulan parsial atau sebagian akan terjadi pada 17 Juli 2019.

TribunJogja.com melansir dari Infoastronomy.org, gerhana bulan parsial ini akan berlangsung selama 5 jam 34 menit, dengan fase parsial selama 2 jam 58 menit.

Proses gerhana bisa diamati mulai pukul 01.34 WIB.

Fase parsial akan dimulai pukul 03.01 WIB dan puncaknya akan terjadi pada pukul 04.30 WIB.

Gerhana akan berakhir pada 05.59 WIB.

5. Hujan Meteor Perseid

Hujan meteor Geminid (Huffington Post)

Fenomena ini merupakan hujan meteor terbaik setiap tahunnya.

Di tahun 2019 nanti, Anda dapat menyaksikannya pada tanggal 13 Agustus.

Sekitar 50 hingga 100 meteor akan muncul per jam.

6. Hujan Meteor Orionid

Meteor Orionid melintas di atas rasi Orion yang terekam citra NASA tahun 2015. Hujan meteor Orionid 2017 dipuncak pada 20 dan 21 Oktober 2017. (NASA)

Meteor Orionid melintas di atas rasi Orion yang terekam citra NASA tahun 2015.

Hujan meteor Orionid 2017 dipuncak pada 20 dan 21 Oktober 2017. (NASA)

Puncak hujan meteor Orinoid akan terjadi pada 21 Oktober 2019, dengan intensitas 10-20 meteor per jam.

Hujan meteor ini berasal dari sisa-sisa Komet Halley.

Baca juga :

3 Tahun Lalu Gerhana Matahari Total Terlihat Jelas di Balikpapan, Ini Fakta-faktanya!

Detik-detik Terjadinya Gerhana Bulan Total di Langit Kota Balikpapan, Sempat Terhalang Mendung

7. Hujan Meteor Geminid

Ilustrasi - Gerhana Bulan Total Super Blood Moon dan Hujan Meteor Delta Aquarid (http://nationalgeographic.grid.id)

Puncak hujan meteor Geminid akan terjadi pada 14 Desember 2019.

Per jamnya akan muncul sekitar 80 meteor.

Hujan ini bisa diamati mulai pukul 2 dini hari.

8. Gerhana Matahari Cincin 26 Desember 2019

Gerhana matahari cincin ((kafeastronomi.com))

Gerhana matahari cincin terjadi ketika bulan terlalu jauh dari bumi, sehingga tak mampu menutupi matahari sepenuhnya.

Mengutip dari Seasky.org, korona matahari tidak terlihat selama gerhana cincin terjadi.

Jalur gerhana akan dimulai di Arab Saudi dan bergerak ke timur melalui India selatan, Sri Lanka utara, Samudra Hindia, dan Indonesia sebelum berakhir di Samudra Pasifik. (*)

(Tribunkaltim.co/Doan Pardede)
Follow Instagram Tribunkaltim.co di bawah ini:

Subscribe Youtube Channel Tribunkaltim.co di bawah ini:

Berita Terkini