Prabowo jadi Menteri Karena Intervensi PDIP? Ini Kata Puan Maharani, Jelaskan Arti Pakai Baju Putih
Puan Maharani menanggapi soal PDIP disebut menjadi parpol yang mendorong Presiden Jokowi menggaet Prabowo untuk menjadi salah satu menterinya.
TRIBUNKALTIM.CO - Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengatakan, keputusan Presiden Joko Widodo meminta Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk menjadi salah satu menterinya sudah melalui pertimbangan dari partai politik pendukungnya terlebih dahulu.
Puan membantah PDIP menjadi parpol yang mendorong Presiden Jokowi menggaet Prabowo untuk menjadi salah satu menterinya.
"Yang pasti, tidak istilah motor penggerak atau di depan dan di belakang," ujar Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/10/2019), sebagaimana dikutip Antara.
• Janji Jokowi Periode ke-2 Kabar Buruk PNS? Ini Tunjangan & Jabatan Dipangkas, 430ribu PNS Terdampak
• Kabar Buruk, Hasto Kristyanto Persilakan Surya Paloh Out dari Jokowi, Demi Akomodir Prabowo Subianto
• Prabowo Menteri Pertahanan, Profil Susi Pudjiastuti Cocok Isi Kabinet Jokowi Periode 2, Menteri Ini
• Inikah Daftar Menteri Jokowi 2019 - 2024?Ada 2 Kelahiran Sumut di Kabinet Kerja Jilid 2, Bukan Luhut
"Hanya memang sebagai partai pemenang pemilu yang perolehan suaranya di DPR punya 128 kursi, kami (PDIP) merupakan fraksi terbesar yang ada di DPR," lanjut dia.
Puan sekaligus meyakini Presiden Jokowi memiliki pertimbangan khusus hingga meminta Prabowo jadi salah satu menterinya. Partainya pun menghormati hak prerogatif Presiden Jokowi tersebut.
"Presiden pasti sudah punya pertimbangan sehingga meminta Prabowo masuk dalam pemerintahan, kalau nanti dilantik," ujar Puan.
"Tapi kalau sudah pakai baju putih, mungkin tandanya diminta menjadi salah satu menteri," lanjut dia.
Puan yang juga merupakan Ketua DPR RI itu secara khusus mengomentari dua sosok yang dipanggil ke Istana, Senin, yakni mantan Ketua MK Mahfud MD dan bos Gojek Nadiem Makarim.
Menurut Puan, Mahfud dan Nadiem merupakan sosok yang memiliki kapasitas dan kapabilitas di bidang masing-masing.
Meski, itu tetap harus dibuktikan melalui kinerja selepas mereka dilantik menjadi menteri Kabinet Kerja Jilid 2.
Ia berharap menteri-menteri Jokowi-Maruf nantinya dapat bekerja sama dengan DPR RI.
"Karena posisinya masuk dalam suatu kementerian/lembaga, kita harus bekerja sama dengan birokrasi dan DPR," kata Puan.

Prabowo siap kerja keras
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara jelang pengumuman siapa saja menteri yang akan membantu Presiden Jokowi di kabinet kerja Jilid 2, Senin (21/10/2019).
Dikutip dari channel YouTube KompasTv, Senin (21/10/2019), Prabowo Subianto mengatakan bahwa Presiden Jokowi telah meminta dirinya masuk ke kabinet periode 2019-2024.