Ustadz Yusuf Mansur Urai Maksud Sukmawati Anak Soekarno, Beri Pesan Umat Islam, Polemik Jadi Rahmat
Ustadz Yusuf Mansur urai Maksud Sukmawati Anak Soekarno, beri pesan ini ke umat Islam, polemik jadi rahmat
TRIBUNKALTIM.CO - Ustadz Yusuf Mansur urai Maksud Sukmawati Anak Soekarno, beri pesan ini ke umat Islam, polemik jadi rahmat.
Ustadz Yusuf Mansur ikut angkat bicara mengenai kasus dugaan penistaan agama yang membelit Sukmawati Soekarnoputri, adik kandung Megawati Ketum PDIP.
Diketahui, putri Proklamator RI Soekarno ini dilaporkan beberapa pihak ke Mabes Polri maupun Polda Metro Jaya atas kasus dugaan penistaan agama.
Ustadz Yusuf Mansyur ikut angkat bicara soal polemik dugaan adanya penistaan agama yang dilakukan oleh Sukmawati Soekarnoputri ketika dirinya menjadi pembicara dalam acara diskusi.
Menurut Ustadz Yusuf Mansyur, adik Megawati Soekarnoputri itu telah memberikan pernyataan yang 'offside'.
"Kalau saya lihat sampai habis sih, mungkin maksud ibu Sukma adalah bagaimana kemudian kita juga menghargai semua yang juga berjasa di bidang apapun di Indonesia maupun di dunia.
• Nyaris Tak Ada yang Bela Sukmawati, Putri Proklamator Soekarno, Tante Puan Maharani, Ini Respon PBNU
• Kabar Buruk Menimpa Putri Presiden Soekarno, Saudara Megawati, Bisa Bernasib Seperti Ahok BTP
• Gara-gara Video Lama, Atta Halilintar Dilaporkan Atas Dugaan Penistaan Agama
Cuma beliau offside dan kejauhan dengan memberikan narasi question (menyakiti) umat Islam, menyakiti diri kita sendiri, kan beliau juga muslimah," kata Ustadz Yusuf Mansyur kepada Tribunnews.com, Minggu (17/11/2019).
Dia mengatakan, seharusnya Sukmawati tidak membuat narasi perbandingan antara jasa Nabi Muhammad SAW dengan Soekarno.
Hal itu justru menimbulkan salah persepsi dikalangan umat Islam.
"Harusnya kan kemudian tidak dibawa kepada itu.
Jadi jangan begitu narasinya, kalau begitu menyebabkan nanti timbul persepsi yang memang negatif dari umat bahwa izin Allah SWT beliau seperti memang menghina Nabi," ungkapnya.
Lebih lanjut, Ustadz Yusuf Mansyur bercerita mengenai sejarah pergerakan jihad Islam dalam rencana memerdekakan Indonesia.
Ketika itu, ulama yang dikomandoi oleh Kyai Hasyim Asyari membakar semangat jihadis untuk melawan para penjajah.
"Gak boleh membesarkan yang satu mengecilkan yang lain, kan gak boleh.