Rangkaian Peringatan Hari Ibu Ke-91, Polwan Berprestasi Mendapat Reward Dari Kapolres Paser

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER –Rangkaian peringatan Hari Ibu Ke-91, Polwan berprestasi mendapat reward dari Kapolres Paser

Kapolres Paser AKBP Murwoto, Senin (23/12/2019), memimpin upacara peringatan Hari Ibu Ke-91 di lapangan Mapolres Paser, dan diikuti seluruh personel Polwan di lingkungan Polres Paser.

Dalam peringatan Hari Ibu 2019 bertemakan Perempuan Berdaya Indonesia Maju, AKP Retno Ariani bertindak selaku komandan upacara.

Sedangkan peserta upacara terdiri dari Personel Polri, Brimob Kompi II Subden III Pelopor dan ASN jajaran Polres Paser.

Kepada personel Polri, utamanya Polwan dan ASN perempuan Polres Paser, Murwoto menyampaikan amanat Kapolri, agar mengembangkan kemampuan meningkatkan kompetensi dalam pengabdian, tetap profesional tanpa mengesampingkan kodratnya sebagai wanita.

“Tingkatkan manajemen keluarga dengan memaksimalkan peran IRT dan karier, bijak bermedia sosial dan tidak bergaya mewah.

Tingkatkan sinergi dengan perempuan berbagai kalangan dalam mempererat tali silaturahmi yang akan memperkuat persatuan dan kesatuan,” ucapnya.

Upacara dirangkaikan dengan memberikan reward kepada anggota Polres Paser yang berprestasi.

Seperti Kapolsek Tanah Grogot AKP Syarifah Nurhuda yang mengungkap peredaran sabu 30,55 gram dengan tersangka Abdul Rasyid tanggal 9 Oktober 2019,

Kapolsek Batu Sopang AKP Retno Ariani mengungkap Curanmor antar provinsi dengan tersangka Abdul Kadir tanggal 18 Desember 2019.

Kemudian Banit Reskrim Polsek Tanah Grogot Bripda Arina Manasikana yang turut mengungkap peredaran sabu tanggal 9 Oktober 2019,

serta Banit Reskrim Polsek Batu Sopang Bripda Yocedipa Septivani yang turut menggungkap kasus Curanmor tanggal 18 Desember 2019.

Untuk diketahui, Selasa malam (17/12/2019) di halaman Mapolsek Tanah Grogot digelar nonton bareng (nobar) film dokumenter Surga Kecil di Bondowoso.

Nobar peringatan Hari Ibu Ke-91 ini dihadiri Kapolres Paser AKBP Murwoto dan Muspika Tanah Grogot dan warga.

Pada kesempatan itu, Murwoto menyampaikan bahwa film dokumenter menceritakan pasangan suami istri, dimana istrinya meniti karir sebagai kepala sekolah, sedangkan suaminya guru mengaji dan berdakwah namun sebagian besar waktunya banyak dihabiskan di rumah.